Curiga

2.7K 309 25
                                    

"Apa? Kamu tadi bilang apa Ric?"

Eric menggelengkan kepalanya. Dia dengan cepat mengalihkan atensinya menuju ke sekeliling yang mulai ramai.

"Aku cuma penasaran kenapa kalian belum nikah aja," alibinya.

"Oh, itu...."

Melihat Jaemin yang mulai merasa tidak nyaman Eric segera berkata, "Eh, Na. Gak usah dijawab juga gak apa. Itu privasi kamu sama Reno. Lagian aku juga gak berhak tanya urusan privasi itu. Sorry ya," ujarnya.

"Gak apa kok. Lain kali aku bakalan jelasin ke kamu. Oh ya, selain di sini ada tempat atau benda lagi yang kamu rekomendasikan gak? Aku perlu lebih banyak foto nih," ucap Jaemin.

"Ada kok, banyak. Sebelumnya aku mau tanya, kamu ini beneran mau jadi traveller dan fotographer lepas?"

"Iya, itu cita-cita aku dari dulu. Untungnya Reno mendukung banget. Keluarga aku juga kasih aku dukungan. Ada apa memangnya?"

Mereka mulai keluar dari area katedral lalu berteduh di salah satu pohon. Sesekali Jaemin masih mengabadikan beberapa foto pameran lukisan kaca yang ada di taman.

"Aku sebenarnya dengar dari Reno kalau kamu mau ke Swiss. Itu bener?"

"Iya, destinasi berikutanya setelah Strasbourg itu Swiss. Aku mau keliling Eropa dulu aja, fokusnya buat saat ini itu dulu."

"Kalau aku mau ikut kamu boleh gak, nih?"

Jaemin terkejut, apa maksud lelaki itu? Tidak mungkin kan Eric menawarkan diri untuk menjadi asistennya hanya karena Jaemin hari ini menjadikannya asisten dadakan?

"Jangan salah faham, aku selama ini jadi vlogger. Ada beberapa tempat yang mau aku kunjungi termasuk Swiss. Kayaknya lebih seru aja kalau misal ada temennya."

"Jangan bilang kalau kamu itu yang punya Chaneel Yoric? Pantesan muka kamu gak asing, ternyata selama ini kamu orangnya. Selama ini kamu kan selalu hidden face atau pakai masker."

Eric tertawa mendengar celotehan Jaemin. Tak disangka kalau Jaemin selama ini mengikuti kegiatannya yang terekam di dalam video. Video itu sengaja dia unggah di salah satu platfrom. Awalnya hanya iseng mengabadikan proses penanaman anggur, panen stroberi, pembuatan kue di restoran ibunya, suasana di kotanya saja. Semua itu dia lakukan karena dia gemar membuat video. Bahkan, Eric mengambil jurusan tersebut selama ini.

"Kamu jadi orang pertama yang tahu tentang muka asli aku."

"Tapi kamu lebih ganteng kalau pakai masker," canda Jaemin sambil tertawa. 

 Sementara dari kejauhan, Jeno melihat tawa Jaemin dengan cerah. Namun, bukan dia pria yang membuat kekasihnya itu tertawa, melainkan orang lain.

"Ren, ayo makan dulu."

"Ya sudah ayo."

Jeno menghampiri Jaemin dan Eric. Begitu sudah dekat, Logan langsung meminta perhatian Jaemin. Dia merengek lapar dan ingin makan sesuatu yang dingin. Eric adalah ahli makanan, jadi dia merekomendasikan restoran yang sekiranya cocok dengan selera makan Logan saat itu.

"Pizza, aku mau Pizza Kak Naren." 

"Iya, sayang. Kita cari pizza ya."

Eric dan Rachel selalu saja tertegun melihat interaksi Jaemin dan Logan. Mereka terlihat sangat dekat dan nyaman satu sama lain. Jujur saja, bahkan kadang Eric merasa pusing dengan tingkah Logan. Apalagi Rachel, dia benci keributan anak kecil. Namun, Logan itu berbeda sekali tingkahnya kalau di depan Jaemin. Dia akan sangat menurut di hadapan lelaki itu.

Jeno yang melihat sepupu dan sahabatnya tertegun melihat Jaemin yang sabar dan telaten meladeni tingkah Logan langsung terkekeh.

"Sudah faham bukan kenapa aku memilih Naren sebagai pasanganku? Itu karena hanya dia yang bisa dicintai Logan sedalam itu."

At My Worst 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang