9 - Pantai

56.6K 5.3K 467
                                    

Happy Reading!!



Setelah menyelesaikan sarapannya. Elvio meminum susu coklat yang di buatkan oleh Reyvan. Awalnya ia menolak karena merasa seperti anak kecil jika meminum susu, tapi Reyvan memaksanya.

Elvio mengelap bibirnya dengan tangan. Ia menatap Reyvan yang fokus dengan benda pipih di tangannya.

" Eumm Reyvan. Sekarang hari apa? "

Reyvan menatap sekilas Elvio. " Senin "

Anak manis itu hanya mengangguk sambil ber'oh' ria. Sedetik kemudian, ia membulatkan matanya.

" SENIN?!?!? WEI ANJING GUE HARUS SEKOLAH ". Teriaknya kaget, ia terlihat sangat panik.

Sedangkan Reyvan, pemuda itu malah menatap santai Elvio yang sedang ketar-ketir. Selain ia terkejut karena hari ini hari senin, ia juga takut karena belum mengabari kedua sahabatnya itu-Gavin and Vano.

" Van, lo jangan diem aja dong ah?!? Ini gue gimana? Sekolah gue anjing!! Ini udah jam setengah delapan "

" Bolos "

" Eh--- iya juga. Hehehe lumayan ga sekolah sehari "

Reyvan memutar matanya malas. Tadi panik sekarang malah terlihat kesenengan karena tidak masuk sekolah.

" Mandi "

" Eumm nanti aja. Gue mager "

" Sekarang. Bau "

" Idih mulutnya minta di gaplok wajan. Gue masih wangi "

" Masa? "

" Beneran lah. Engga percayaan banget sama gue ". Ucapnya dengan wajah yang ia buat murung.

" Coba sini cek "

" Apaan?!? Gak! Gak! ". Tolaknya dengan menggeleng ribut.

" Kenapa Engga? "

" Nanti lo macem-macem sama gue. Tadi aja lo hampir nyuri first kiss gue, untung aja cuma di pinggir doang bukan di bibir cipokable gue ". Elvio melipat tangannya di depan dada sambil matanya menatap angkuh Reyvan.

Reyvan menyeringai tipis. " First kiss heh ". Batinnya.

" Elvio "

" Apa! ".

" Sini deketan "

Elvio memicingkan matanya ke arah Reyvan. Ia merasa curiga dengan pemuda bongsor di depannya ini. Pemuda itu membuatnya selalu was-was, takut Reyvan melakukan hal yang terduga seperti tadi.

Ia sudah sangat terkejut ketika Reyvan hampir menciumnya tadi.

" Gak! Nanti lo macem-macem lagi "

" Engga. Sini duduk di samping ". Menepuk kursi sebelahnya.

Elvio mengangguk walaupun masih terlihat ragu-ragu untuk duduk di kursi yang di tepuk Reyvan. Ia perlahan pindah duduk di sana. Tepat di samping Reyvan yang terus menatap dalam dirinya.

" Jangan macem-macem! Inget!! ". Menatap tajam Reyvan.

Reyvan mengangguk, ia menarik kursi yang di duduki Elvio membuat anak itu tersentak kaget. Posisinya semakin dekat dengan Reyvan, bahkan kini lututnya sudah bersentuhan dengan lutut Reyvan.

" Baby Vi "

Elvio mendorong pundak Reyvan ketika pemuda itu memajukan badannya.

" Ish minggir njing! Gue kan udah bilang jangan macem-macem!!! "

Pemuda bongsor itu menyeringai tipis membuatnya menyeramkan di mata Elvio. Anak itu sudah tidak bisa kemana-mana lagi, badannya sudah terkunci dengan tangan Reyvan yang berada di samping pahanya.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang