Dare enambelas

198 16 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih sepi ya guys...

Vote + komennya ya don't forget...

°°°

Bel telah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu hanya tinggal Zehra dan beberapa anak-anak lain di kelas sedangkan sahabatnya--Daisy--sudah pamit pulang lebih dahulu memang beberapa hari ini gadis berambut pendek dengan jepitan wortel itu, sering menghilang yang lebih aneh lagi bersama dengan lelaki bernama Gema entah hanya kebetulan atau ada sesuatu. Sudahlah lupakan tentang Daisy. Zehra kembali memasukan barang-barang yang terdapat di atas mejanya mengeceknya apakah ada yang tertinggal atau tidak.

"Mendung, ya?" Ujarnya mengaitkan ransel merah mudanya seraya menatap jendela yang mengarah langsung pada lapangan namun kelas Zehra berada di lantai dua.

"Gue duluan!" Kata Zehra sedikit berteriak pada teman-teman sekelasnya terlihat sedang mengerjakan tugas kelompoknya. Mereka hanya tersenyum memberikan anggukan.

Dia memancarkan sedikit senyum tidak ada salahnya melihat apa yang Alvin lakukan sekarang toh Arlon juga tidak akan mungkin menghampirinya buktinya semenjak pagi tadi lelaki itu tidak menampakan batang hidungnya hingga sekarang. Sembari menelusuri koridor sepi Zehra menatap ke sana kemari mencari kelas yang dia pakai oleh Alvin karena memang lelaki itu suka sekali menyendiri.

"Alvin dimana ya?" Mata Zehra melihat satu persatu kelas yang telah kosong itu tadi dia sempat mampir ke perpustakaan namun Alvin tidak ada di sana. Sepatu hitam Zehra berhenti pada satu kelas terdapat seorang lelaki memegang bolpoin dan buku tulis tepatnya sedang mengerjakan tugas bukan tenang seperti kebanyakan orang lelaki itu lebih banyak mengeluh.

"Ah, sialan kapan gue pulang kalo begini! Udah tau gue bego anj**!"

"Gue keduluan sama si Alvin lagi. Pasti nih si Zehra lagi berduaan sama si sok cool!"

Zehra mengalihkan pandangannya. Lelaki itu memang yang paling dia hindari dari saat dia masuk ke sekolah ini selain tidak mau bermasalah dan hidup tenang mereka berbeda dunia dengannya terlalu mencolok jika dibandingkan dirinya yang tidak terlihat, Zehra pikir begitu. Tapi apa ini sekarang bahkan lelaki ini malah berani mendekatinya?

Gadis itu cemberut mengingat kotak bekal miliknya belum di kembalikan. Dia juga ingat lelaki itu seenaknya meminta di buatkan lagi. Enak saja dia pikir dirinya pembantu saja! Tapi Zehra bersyukur ada orang yang menyukai masakan buatannya selain sang adik. Arlon dari bangku terdepan itu untuk beberapa detik dia terdiam nampak serius mengerjakan soal.

"Dari tadi kek. Gue bisa balik 'kan!" Arlon menggebrak meja kelas itu yang kosong tak ada satu orang pun di sana dengan senyum mengembang. Zehra ikut tersenyum kecil melihatnya begitu pria itu menoleh dia langsung menundukkan badan. Apa-apaan sudah bagus Arlon tidak mengganggu dirinya! Bodoh banget sih Zehra!

ZERLON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang