Mataku terperanjat kaget ketika melihat siapa yeoja itu. Clara-ssi??? Ia disini? Aku langsung melirik ke arah Tae mi sebentar, dan ia pun mengeluarkan mimik yang sama sepertiku, ia terkejut.
"Oppa, bogoshippeo!!" Ia berlari ke arahku melewati Tae mi tanpa menatapnya dan memelukku tiba-tiba.
"Clara-ssi.. "Wajahku mulai tak terkontrol karena saking kagetnya.
"Oppa.. Kau terkejut ya?"
"Ahh.. Ne.." Jawabku kikuk.
"Oppa, lain kali jangan pergi selama ini! Tanpa seizinku pula! Kau jahat!" Pekiknya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Maafkan aku.. Aku sangat merindukan keluargaku." Ujarku seperti biasanya.
"Ahh! Kau sendiri? *matanya berkeliaran* "
"Anhi, aku bersama... " Mataku berkeliaran untuk mencari sosok Tae mi.
"Bersama siapa?" Matanya pun ikut berkeliaran untuk memastikannya lagi.
"Eobsseo!" Ralatku cepat karena ia benar - benar menghilang dari sekitarku.
"Kau ini!!" Ia menyenggol pundakku.
"Bagaimana kau tahu aku disini?"Tanyaku padanya.
"Oppa.. Aku ini adalah kutub selatanmu!!"
"Jangan bercandaa!"
"Ini pusat kota! Siapa yang tidak mengetahuinya?"
"Kau benar juga..." Aku memaksakan untuk mengiyakannya.
"Oppa, antar aku cari kamar hotel untukku beristirahat!" Ia menggandeng tanganku dengan matanya yang terlihat manja.
"Arrasseo.."Setelah aku mengantarnya, akupun segera mencari Tae mi. Sambil memutar setirku, mataku tak berhenti berkeliaran mencarinya. Aku memperhatikan setiap sudut kota. Ia dimana sebenarnya?
"Tae mi-ahh.. Neo eodisseo?" Aku bergumam.Aku memasang earphone ke telinga dan mencoba menghubunginya.
Tae mi POV
Aku langsung meninggalkan pusat kota ketika aku melihat bagaimana cara Clara memeluk Luhan Oppa tadi. Ada apa denganku? Aku tak seharusnya seperti ini! Di setiap langkahku, ia selalu terlintas dikepalaku. Dan pelukkan itu... Terasa sangat menyakitkan. Kenapa?Tak lama aku mendapatkan panggilan darinya. Ia pasti kesulitan mencariku.
"Ne, Oppa? Ada apa?" Tanyaku seperti biasa.
"Yaaa!! Kau dimana?! Mengapa menghilang begitu saja?!" Ia berbicara dengan nada lantang di telepon. Membuat telingaku rusak saja.
"Anhi, aku hanya tidak ingin mengganggumu saja." Jawabku lesu.
"Neo gwenchana?" Nadanya melemah sekarang.
"Tak usah kau pikirkan.."Ujarku.
"Lalu, kau dimana sekarang?"
"Aku arah pulang.."
"Diam disana!!!"
"Mwo?" Aku tak begitu jelas mendengarkannya, ditambah dengan sambungannya yang terputus darinya.Aku pun hanya terdiam di sebuah jembatan di pinggir jalan. Sejak tadi aku sangat senang melihat air yang mengalirnya. Sebuah pikiran tersirat dipikiranku, aku teringat jika saat kecil aku pernah bermain tepat di atas jembatan ini bersama anak laki-laki. Yah... Walaupun aku tak ingat bagaimana wajahnya karena itu sudah terlalu lama, namun kupikir, anak inilah yang bisa menghiburku.
Aku pun baru tersadar dari lamunanku karena tiba-tiba Luhan Oppa berada disampingku dan menggoyangkan tubuhku.
"Eoh?! Oppa.."
"Apa yang kau lakukan?" Kulihat ia membenarkan posisinya senyaman mungkin.
"Aku baru ingat, jika aku sudah terlalu lama tak kemari. Maka dari itu aku meninggalkanmu tadi." Dustaku.
"Benarkah? Akupun begitu!" Jawabnya singkat.
"Ayo kita pulang! Ini sudah terlalu larut." Ajaknya.
"Ne, aku juga sudah lelah!" Jawabku dengan langkah gontai.Luhan POV
Kupikir ini bukan saatnya aku membawa Tae mi ke rumah. Clara disini sekarang! Lebih baik lain kali saja!
"Gomawo, Luhan Oppa. Hari ini sangat menyenangkan!" Katanya setelah aku mobilku menepi tepat di depan rumahnya.
"Cepatlah masuk! Udara di luar sangat dingin!" Aku memberikan isyarat untuknya agar segera masuk.Aku langsung pergi setelah ia masuk ke dalam ruamhnya. Aku hanya ingin memastikan jika ia tak apa apa.
Aku langsung terpikirkan oleh kedatangan Clara tadi. Entah mengapa aku merasa risih sekarang. Aku tak ingin diikuti seperti ini. Aku tak ingin mengatakan jika aku merasa terganggu olehnya, tapi bisakah ia mengerti apa yang kuinginkan? Aku hanya butuh ketenangan. Aku hanya ingin istirahat. Untuk apa kedatangannya kemari?
"Luhannie!!" Teriak Ann Noona ketika aku tiba di depan rumah, rupanya ia menungguku pulang.
"Yaaa!! Dimana Tae mi??" Ia mencoba menyebarkan pandangannya ke seluruh sudut mobil. Ternyata ia menunggu kedatangan Tae mi.
"Aku akan membawanya lain kali! Ia sedang kelelahan sekarang. Lagipula ia baru sembuh kemarin." Jawabku .
"Ahh... Begitu ya?" Ia mengerucutkan bibirnya.
"Yaa!! Xi Anna!!! Jangan kekanak-kanakkan!!!" Aku dengan dingin melewatinya begitu saja setelah lantang-lantang menyebut namanya.
"Yaa!!! Xi Luhan!!! Kau tisak sopan!!" Ia berlari membuntutiku, lalu mengetuk kepalaku.
"Sakit, Ann!!!"Aku mengusap kepalaku dan meringis kesakitan.Tae mi POV
"Tae mi-ahh! Sini!!" Aku baru saja muncul dari balik pintu, tiba-tiba eomma menyuruhku menghampirinya.
"Ada apa, eomma?"
"Lihat ini!!!" Ia membawa 2 kotak cukup besar dan menyimpannya di atas meja, tepat di depanku.
"Umm? Apa ini?" Tanyaku kebingungan.
" *membukan tutup kedua kotak tersebut* Lihatlah!! Kau ingat ini? Ini adalah barang-barangmu ketika kau masih kecil. Eomma masih menyimpannya sampai sekarang." Jelasnya singkat.
"Geurae??" Tanyamu antusias. Dan eomma hanya membalasku dengan anggukkan.Aku pun melihat isi dari salah satu kotak tersebut. Aku melihat ada buku diary ku, beberapa tumpuk album foto, dan aksesorisku. Akupun hanya tersenyum melihat barang-barang yang sangat terlihat usang ini. Selanjutnya, aku membuka kotak kedua. Aku melihat beberapa figura yang disimpan terbalik, dan boneka. Akupun mencoba meraihnya. Saat aku menyentuhnya, lagi-lagi kepalaku terasa sakit.
"Tae mi-ahh, gwenchana?"Tanya eommaku khawatir setelah melihat keadaanku.
"Ahh.. Nan gwenchana!" Dustaku. Aku tak ingin melihatnya khawatir. Tak lama, kulihat dari ekor mataku ia tampak sedih. Dan terpikirkan oleh sesuatu, karena ia melamn saat ini.
"Eomma, gwenchana? Kau melamun? Apa yang kau pikirkan?"Tanyaku seraya menggoyangkan tubuhnya.
"Anhiya!"Jawabnya singkat lalu tersenyum ke arahku. Namun tatapannya tetap khawatir.
"Tae mi-ahh... Apa kepalamu selalu terasa sakit seperti itu?"
"Molla. Tapi akhir-akhir ini kepalaku selalu seperti itu ketika aku mencoba mengingat."
"Kita ke dokter ya?"
"Eyy!! Tak perlu eomma!" Aku mencoba menenangkannya.Aku merebahkan tubuhku di kasur dan membuka-buka album fotoku. Ada kalanya aku tertawa terbahak-bahak setelah melihat foto-foto kecilku. Mataku terpaku ketika melihat anak laki-laki yang selalu berfoto disampingku. Hampir semua foto di album ini ia ada di sampingku. Siapa ia sebenarnya?
Maaf yah pendek:(
Next ga nihh?
Need your Vote and Comment^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Like The First Sight [EXO FanFiction]
РазноеCast : Kim Tae Mi (OC/You) Xi Luhan (EXO) Byun Baekhyun (EXO) Genre : Romantic, Friendship Length : Chaptered Aku hanya seorang yeoja periang yang tak pernah memperlihatkan sisi amarahku. Disaat aku merasa kesal, aku hanya meembuat orang lain senang...