WB9

12 0 0
                                    

" kenapa kau disini? " Rei mendelik ketika sadar Harry yang berjalan kearahnya dengan lesu. Kini ia sedang membuat makan siang untuk Gerry dan Aldrick dan karena hari ini Sabtu dan kedua kakak kembarnya libur jadi ia membuat lebih banyak kali ini.

" Reiii, aku laparrrr " ujarnya sembari merengek

" Aku sudah buatkan sekalian untukmu dan Henry " Rei meresponnya membelakangi Harry.

" Asikkkk, Rei yang terbaik " Harry yang senang memeluk Rei dari belakang dengan gemas, Rei yang sudah lelah hanya pasrah karena Harry akan terus begini hanya melanjutkan masakannya.
" Apa kau jadi pergi nanti? " Tanya Harry dari belakangnya sembari masih memeluk.

" Yaa, aku akan ke kantor sebentar untuk makan bersama Dady dan kak Aldrick. Kenapa? "

" Tidak bisakah kau makan disini bersama kita seperti biasa? " ia melepaskan pelukannya dan melihat wajah Rei yang masih fokus pada masakannya.

" Aku hanya penasaran dengan kantor Dady seperti apa, dan juga aku bosan disini "

" Aaaaaa, jangan pergi ya! Ya! Disini bersama kitaaa! Aku masi kangen tau " Harry menggosok wajahnya di leher Rei yang membuat Rei risih bukan main.

" Is! Geliii! Sana menjauh! " Rei mendorong dan mencubit Harry dengan keras, bukannya mengasuh ia malah makin merengek.

" Reiii, plisss "

" Gak mau! " Tegas Rei

"Nanti kit-" Harry ingin membujuknya dengan sesuatu tapi di potong oleh dering ponsel miliknya.

Ring! Ring! Ring!

saat ia berbicara di telpon info yang di dapat Rei adalah teman-teman Harry dan Henry akan bermain dirumah, mereka akan sampai sore hari. Harry sempat menolak keras dan mengatakan bahwa dia akan ad kencan dan sebagainya, tapi Rei rasa teman mereka agak kurang ajar dan tidak sopan. Tapi ini ada untungnya juga bagi Rei sendiri

" Temanmu akan kesini kan? Jadi kalian tidak akan kesepian "

"Aaa tetap saja"

" Jangan manja Harry, bibi! " Rei sedikit berteriak karena Harry sangat menyebalkan, dan ia memanggil bibi untuk melanjutkan masakannya selagi ia bersiap untuk berangkat.

" Iya tuan putri? "

"Tolong lanjutkan ya lalu masukan ke kotak makan dan nasi, air minumnya juga " biasanya Rei hanya akan menyiapkan makan siangnya sja dan sopir lah yang akan mengantarkan makanan nya, tapi kali ini ia ingin ikut kesana untuk melihat kehidupa kantor seperti apa.

" Huwaa Reiiii!! " Rei mengabaikan teriakan Harry dan berjalan kearah kamarnya.

***

Sejak ia masuk rumah ini hidup Rei jadi makin sehat, ia mulai olah raga dan juga wajahnya makin cerah. Kepribadiannya tetap sama hanya saja tampilan nya yang berubah drastis. Ia menjadi anak yang lebih terawat dan juga manis.

Rei juga makin lekat dengan keluarganya, banyak pelayan dirumah itu menyukainya walaupun kadang Rei terlihat kekanak-kanakan. Tapi dia sangat peduli dengan orang sekitarnya terutama keluarganya, seperti sekarang ia ingin ikut memberikan makan siang dan ikut makan bersama.

"Putri, disini kantor yang mulia. Anda bisa turun saya akan memarkir mobil dulu dan menunggu disana" ujar supir yang mengantarkannya.

Rei melihat betapa megahnya kantor sang ayah hanya bisa mengangguk dan keluar dengan takjub, dibawanya kotak makanan dan tas kecilnya dan masuk ke dalam.

"Selamat siang, selamat datang di Dex crop ada yang bisa saya bantu?" Ujar resepsionis yang melihatnya mendekat, ntah meja di negara ini memang tinggi atau bagai mana tapi Rei harus mendongak untuk melihat resepsionis wanita itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cahaya Yang Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang