Skip weekend
Saat ini, Keyra, Kakek dan beberapa anak Ryunzi lainnya sedang bersenang senang dipantai. Mereka terlihat sangat ceria dan penuh semangat, tidak seperti hari lainnya. Bahkan Keyra pun ikut tertawa lepas, dia merasa, bahwa dia juga memerlukan waktu untuk bersenang senang 'Misi memang penting, tapi pikiran juga butuh istirahat' Pikir Keyra
Intinya, hari ini mereka lewati dengan bersenang senang bersama, dan melepaskan diri mereka dari beban pikiran, serta tugas yang ada. Sore hari, mereka memutuskan untuk singgah disebuah restoran, yang letaknya memang tidak jauh dari pantai, untuk mengisi perut mereka yang sudah minta diisi
Setalah acara makan itu, mereka masih menetap direstoran itu, ditemani secangkir kopi yang menjadi minuman kesukaan mereka
"Key" Kakek mulai membuka suara, dan menatap Keyra dengan serius
"Em" Gumam Keyra mulai serius juga
"Kamu gak ada pikiran untuk kembali? Beberapa hari yang lalu, kakakmu menelfon kakek, dan menanyai kabarmu. Dia bertanya, kapan kamu akan kembali?!" Ucap Kakek rinci
"Ka...kakek udah bosan liat Key disini? Terus kakek suruh Key pulang cepat cepat?" Ucap Keyra dengan mata berkaca kaca, otaknya langsung mendapatkan ide jahil, setelah mendengar ucapan Kakek barusan
"Eh, ga... gak gitu Key. Cup cup, jangan nangis ya cucu kesayangan kakek" Ucap Kakek panik dan mencoba menenangkan Keyra agar tidak menangis
"Udah ya, Rara jangan nangis. Nanti jelek loh" Ucap Farel menepuk nepuk kepala Keyra dengan lembut agar tidak menangis
"Hiks hiks" Mata Keyra langsung menumpahkan cairan bening yang keluar secara perlahan. Sontak, mereka langsung panik 'Ah, bagaimana ini?' Batin mereka frustasi karena mata Keyra sudah meloloskan air matanya, dan tentu saja, sebentar lagi mereka akan menjadi pusat perhatian dari seluruh pengunjung restoran itu
"Key sayang. Tadi kakek cuma iseng kok, kamu jangan nangis ya. Kakek gak bakal omongin itu lagi. Jangan nangis ya, cucu kesayangannya kakek" Ucap Kakek takut Keyra menangis disana. Akan sangat memalukan jika Keyra menangis ditempat umum
'Bwahahahaha, ekspresi mereka, astaga! Hahahaha' Batin Keyra yang tertawa terbahak bahak saat melihat ekspresi panik mereka semua 'Sangat lucu' Batin Keyra lagi "WUUUAAAAHHHHHHHH KAKEK UDAH GAK SAYANG SAMA KEY HWWWAAAAAA" Tangis Keyra dengan suara keras, hingga seluruh pengunjung restoran itu menatap mereka dengan bingung
"Syut, Key jangan nangis ya. Kalau Key nangis, nanti kita diusir loh, apalagi kalau nangisnya keras keras" Ucap Darren yang entah lagi menenangkan Keyra atau mengomeli
"Hiks hiks HUUUWWWAAAAA" Tangis Keyra semakin menjadi jadi
"Kak, apa yang kau lakukan?" Ucap Farel yang menatap Darren tajam "Syuuttt, udah ya Ra, jangan nangis lagi" Ucap Farel mengelus punggung Keyra lembut, agar Keyra bisa tenang
"Hisss" Desis Darren memutar bola matanya malas. Dia sangat sangat tahu sifat seorang Keyra. Keyra tidak akan menangis untuk hal kecil, kecuali dia hanya mencari sensasi 'Dasar payah. Berapa jam kau mengenal Keyra. Dia tidak akan menangis hanya karena sebuah pertanyaan' Batin Darren jengah
Setelah merayu Keyra dengan segala cara, namun Keyra tidak berhenti menangis juga, akhirnya mereka menyerah, dan memilih untuk tidak mempedulikan Keyra lagi, kecuali Darren yang memang tidak tertipu oleh air mata buaya Keyra. Keyra yang menangis tadi pun langsung berhenti, dan memasang wajah datar, seolah tidak terjadi apapun. Mereka yang mendapati ekspresi wajah datar Keyra hanya menggeleng tak berdaya, bisa bisanya mereka tertipu lagi dan lagi oleh Keyra yang sudah berkali kali mempermainkan mereka, tanpa rasa bosan
Nama : Brayen Ryunzi (Rayen)
Umur : 21 TahunNama : Arasta Ryunzi {Arta}
Umur : 20 TahunNama : Darrendra Ryunzi {Darren}
Umur : 19 TahunNama : Lorensius Ryunzi {Lorens}
Umur : 19 TahunNama : Farelio Ryunzi {Farel}
Umur : 18 Tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Queen
FantasyMemiliki keinginan besar untuk menginjak injak sampah yang dulu merendahkannya, dan meluapkan kemarahan dalam hatinya dengan membunuh orang orang merendahkannya dulu "Ingin merendahkan ku? Apa kau sudah mendapat surat izin dariku untuk melakukan itu...