O7 : Catherine sakit?

33 14 14
                                    

haii buat kalian yang baru baca atau pembaca lama salam kenal aku anna, sebelum baca klik bintang di pojok kiri bawah ya terimakasih

happy reading all >.<

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kini Catherine dan Taruka sudah berada di pusat perbelanjaan Jakarta. Taruka yang sibuk dengan ponselnya sedangkan Catherine membeli jajanan yang ia inginkan.

Tiba tiba seorang menepuk pundak Taruka. Sontak Taruka menoleh mendapati Anya yang membawa banyak paperbag berisi perbelanjaannya.

"Taruka, ngapain malem-malem lo disini?" tanya Anya bingung lalu duduk di sampingnya.

"Oh iya, kata Abim sama Dean lo sakit ya?" tanyanya lagi dan menyentuh wajah Taruka tanpa aba aba.

Sontok Taruka yang melihat aksi tidak sopan nya Anya, menepis tangan Anya dari wajahnya.

"Ahh, maaf Ruka kebablasan, soalnya gua kangen sama lo." ucapnya lalu memeluk Taruka, namun Taruka dengan cepat segera melepaskan tangan Anya yang melingkar di pinggangnya.

"Lepas. Ga sopan, ini tempat umum," suruh Taruka lalu menoleh ke arah Anya.

"Oh ya tadi lo nanya kan? ngapain malem-malem kesini? gua jawab, gua lagi nemenin pacar gua ke mall." balas Taruka santai dan memainkan ponselnya kembali.

What? ga salah denger gua?

Mendengar itu Anya terdiam, hatinya sakit, bahkan kecewa perasaannya sekarang bercampur aduk. Dengan berat hati Anya menanyakan suatu hal kembali.

"Ka-kalo boleh tau..pacar lo di mana ruk-"

"Ruka aku udah selesai beli jajanannya!" Catherine menghampiri Taruka dengan wajah gemas yang seperti anak kecil setelah dibelikan mainan oleh ibunya.

Seketika Taruka dan Anya menoleh dengan berbarengan, menatap Catherine yang berjalan menghampiri keduanya.

Taruka berdiri dan menghampiri Catherine dengan tersenyum. Sekarang posisi Catherine dan Taruka sejajar, Taruka merangkul Catherine dan menatap ke arah Anya.

"Udah liat kan?" jelas Taruka kepada Anya dengan menggenggam jari jemari mungil tangan Catherine, lalu Taruka menggandeng tangan Catherine dan berjalan melewati Anya. Catherine yang tidak mengerti hanya mengikuti langkah Taruka.

Sepeninggal Taruka dan Catherine, Anya berdecak lalu menghentakan kakinya berkali-kali. Anya tidak peduli orang yang lalu lalang menatapnya, sekarang ia kesal sungguh kesal mengapa lelaki yang ia suka selama 3 tahun mempunyai pacar? sial.

TARRINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang