220. Jawaban Tuhan

12K 106 119
                                    

Hotel Oberoi, Room 3227

19.00

Rania dan Devan sudah masuk ke dalam kamar, Rania duduk di sudut ranjang dan melepas T shirt nya, ia masih membelakangi Devan saat hendak melepas bra nya.

Devan hanya terdiam dan terpaku di sudut ranjang yang lain, ia belum melepas pakaiannya sama sekali, kaos dan celana baggy nya masih ia kenakan. Ia melirik Rania, yang baru saja melepas bra nya.

Terlihat payudara Rania dari samping, yang besar dan padat, dengan puting yang berwarna coklat muda, terlihat mengeras dan seolah siap untuk dilahap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat payudara Rania dari samping, yang besar dan padat, dengan puting yang berwarna coklat muda, terlihat mengeras dan seolah siap untuk dilahap.

Rania mengurai rambutnya yang sebelumnya ia kuncir, siluet tubuhnya terpancar indah karena lampu kamar yang persis ada di belakangnya. Tubuh yang indah berpadu dengan aura seksi yang kuat.

Kemudian Rania berdiri dan melepas celana jins hitam panjangnya, lalu menengok ke Devan yang belum berbuat apa-apa padanya.

"Rania... apakah kamu yakin... akan melakukan ini...? Denganku...?" Tanya Devan berusaha tidak melihat Rania.

Rania tersenyum sambil meletakkan celananya di ranjang. Lalu ia berjalan dengan kaki agak terseret karena masih sedikit bengkak, ia hanya mengenakan panty, ke depan Devan yang masih duduk.

Tubuh Rania yang super seksi dan montok itu tersaji di depan Devan, payudaranya bersarnya menggantung di depan wajah Devan, sedangkan panty-nya yang berwarna pink itu tidak bisa menutupi lekuk vagina Rania yang terlihat menonjol dan terlihat empuk.

Rania meraih dagu Devan.

"Seperti yang aku bilang tadi... aku hanya memilikimu malam ini... aku harus memanfaatkan waktuku sebaik mungkin. Jangan ragu padaku Devan, aku akan melupakan malam ini, dan kamu juga seharusnya begitu." Ucap Rania dengan mata sayu dan pipi yang memerah malu.

Lalu Rania menurunkan panty nya di depan wajah Devan, terlihat labia mayoranya yang masih kencang dan sedikit tersembunyi.

"Ini milikmu... Devan..." Ucap Rania dengan wajah merah dan malu, saat Devan melihat ke arah miss V Rania.

Rania meraih kedua tangan Devan, dan menempelkan ke payudaranya yang montok.

Devan pun menuruti dan meremas kedua payudara Rania, lalu menggesek-gesek putingnya dan mengangkat payudaranya ke atas.

Devan pun menuruti dan meremas kedua payudara Rania, lalu menggesek-gesek putingnya dan mengangkat payudaranya ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEX and The City 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang