Kevin termenung didalam mobil setelah mengantar David dan Emily ke sebuah makam untuk menaburkan bunga. Kevin heran kenapa anaknya bisa cepat sekali akrab dengan wanita mesum itu.
Bahkan berkunjung di makam yang udaranya panas dan membosankan seperti ini saja, David bisa sangat bahagia dan terus tertawa.
Sambil menunggu keduanya, Kevin membuka sebuah situs pencarian di ponselnya. Ia mengetikkan nama Emily Louis, dan menelusurinya dengan seksama.
"Jadi dia masih 27 tahun?" Gumamnya seraya membaca profil Emily di salah satu artikel blog. Disana juga tertulis jika Emily ternyata model pendatang baru. Pantas ia tidak terlalu mengetahuinya.
Setelah membaca banyak hal termasuk makanan favorite, hobi, dan latar pendidikan, Kevin beralih ke artikel lain yang membahas tentang hubungan asmaranya.
Disana tertulis jika Emily orang yang lumayan cuek dan dan jarang menanggapi rayuan model-model pria yang ingin mendekatinya. Emily selalu berkata ingin fokus kepada karir terlebih dulu dan mengesampingkan urusan percintaan.
"Wanita mesum itu disebut cuek? Cih! Dia bahkan sangat agresif meski baru mengenalku." Gumam Kevin kesal.
Terakhir, Kevin mengeklik gambar di pencarian tersebut. Ia lalu menatapi satu persatu foto milik Emily yang berjumlah ratusan di situs pencarian. Dari yang lucu, sexy, sampai yang menggairahkan bersama partner modelnya.
"Aku akui dia memang menarik. Tapi sayang otaknya sedikit tak waras." Cibirnya saraya membuka sebuah foto, ketika Emily menjadi salah satu model lingerie merk ternama dunia.
Lihatlah tubuh sempurna wanita itu, sangat menakjubkan. Otak Kevin mendadak kotor ketika mengingat kembali bagaimana Emily memuaskannya pagi ini. Sial!
"Papa! Ayo beli ice cream! Aku dan mama sudah selesai menengok nenek dan kakek." David yang berada di pangkuan Emily memasang wajah sumringah. Sejak kapan mereka telah memasuki mobil? Kevin bahkan tidak menyadarinya.
Kevin yang awalnya fokus kepada ponselnya, sontak memasukkan benda pipih itu kedalam saku. Ia mengusap puncak kepala putranya sebentar, lalu menyalakan mesin mobilnya dengan sedikit resah.
Emily tidak melihat layar ponselnya kan? Dia bisa besar kepala jika tahu Kevin menatapi semua foto-foto sexynya. Kevin menyesal menuruti kepo bodohnya itu.
"Sayang, besok mama nggak bisa antar David sekolah yaa? Besok mama ada pekerjaan penting." Beritahu Emily seraya mengecup pipi David yang tiba-tiba murung.
"Ikut!" David merengek dengan suara seraknya.
"Kan harus sekolah sayang, nanti sorenya mama datang lagi kok."
"Bohong! Pasti mama mau pergi seperti mama Davira, kan?"
"David, sejak kapan kamu menjadi sangat cengeng?" Kevin menyela. "Biarkan tante Emily bekerja, jangan menganggunya! Jangan merecokinya terus!"
"Kevin jangan galak-galak!" Emily menarik telinga pria tersebut. "Sudahlah, besok kamu bilang ke gurunya bahwa David tidak enak badan. Besok aku akan membawanya ke tempat pemotretan."
"Tap... " Ucapan Kevin lagi-lagi dipotong oleh Emily.
"Sekali ini aja ya sayang? Janji, besok kalau mama kerja David tidak akan marah lagi?" Emily menatap David yang saat ini mengangguk pelan.
Anak itu langsung memeluk Emily tanpa mengabaikan ayahnya. Bahkan David kecil sudah bersandar manja dengan mata yang mulai menyipit karena mengantuk.
Kevin kembali memasang wajah sebal. Mama? Sejak kapan dia menjadi istrinya? Menggelikan. Wanita gila itu tidak akan pernah bisa meluluhkannya. Emily bukan tipenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie With Sugar Duda
RomanceSetelah perceraiannya akibat ditinggal sang istri selingkuh, Kevin si duda anak satu dipertemukan dengan Emily. Model muda yang centil dan agresif, dan selalu menggoda Kevin disetiap kesempatan. Emily juga selalu berbuat mesum untuk menjadikan Kevin...