prolog

3 2 0
                                    

Pagi itu aku kembali terbangun, sama seperti orang normal kebanyakan, aku memulainya dengan mempersiapkan segala keperluan ku untuk berangkat ke sekolah. Namun rasanya sangat sulit jika kamu memiliki mental health yang buruk, rasanya sama saja seperti kamu mencoba melepaskan diri dari rantai yang mengikatmu. Aku selalu melamun di tempat tidur atau terkadang di cermin kamar mandi, entah apa yang aku pikirkan. Tapi pikiran itu selalu muncul dan menggangguku

Pagi itu aku berangkat seperti biasa, namun rasanya sangat berbeda. Entah apa yang aku pikirkan, aku masih saja melamun. Rasanya seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran ku, namun aku tak tahu apa itu. Setibanya di sekolah aku langsung masuk ke dalam kelas, sudah terbiasa bagiku diperhatikan layaknya seperti seorang kriminal oleh sebagian teman sekelas ku. Aku mengikuti pelajaran seperti biasanya, namun rasanya sulit disaat anxiety ku kambuh

Ngomong-ngomong namaku Yoshimura. Aku duduk di bangku kelas 12 dan aku kesulitan untuk mengontrol diriku sendiri

Rasanya sangat sulit bagiku untuk mengontrol diriku sendiri. Ketika jam istirahat tiba, disaat teman-teman ku menghabiskan waktu dengan bermain-main, aku lebih memilih untuk menyendiri dan merenung. Mungkin terdengar membosankan, tapi ini adalah hal mengasyikkan bagiku, karena aku dapat menenangkan diriku

Terkadang aku berharap semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana ku. Tapi mungkin aku terlalu tinggi berekspektasi

Sore pun tiba, sudah saatnya aku kembali pulang ke rumah. Tapi kali ini aku tidak ingin langsung pulang, ada satu tempat yang ingin aku kunjungi. Ya. Tempat itu adalah tepian sungai, aku ingin menikmati sejenak nikmatnya hembusan angin sore itu sembari melihat matahari senja yang mulai terbenam

"Ah aku baru ingat sekarang, dulu aku menyatakan perasaan ku padamu di tempat ini" ucapku sembari menghela nafas. Aku pun kembali duduk sejenak dan kembali mengingat masa lalu itu

Aku baru ingat bahwa hari ini adalah hari dimana kita berpisah, pantas saja aku terus-terusan merasa ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran ku. Rasa bersalah dan penyesalan itu masih ada dan aku bawa di setiap hariku. Aku mengingat kembali betapa egoisnya aku saat itu

Kini aku hanya bisa meratapi semuanya, sekilas aku masih sering memperhatikan dirimu. Namun kini kau telah jauh berbeda dari dirimu yang dulu aku kenal

Malam pun tiba. Sudah saatnya aku pulang dan kembali memikul beban ini. Tak sengaja aku melihatmu dengan kekasih baru mu "sepertinya kini kau telah bahagia bersamanya. Baguslah. Sekarang kau tak pernah menangis karena ulahku" ucapku di dalam hati sembari menahan kesedihan yang aku rasakan

Tak lama kemudian aku pun tiba di rumah dan langsung beranjak menuju kamarku untuk meratapi nasibku dan melihat kembali semua foto kenangan kita saat masih bersama dan kemudian aku pun beranjak tidur. Aku berharap semoga hari esok akan jauh lebih baik

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kōkōsei to kare no hateshinai zaiaku-kanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang