jeongwoo, haruto dan doyoung sedang makan nasi goreng langganannya di kantin
"wo kok lo gue chat ngga active? emang kemana hp lo?" tanya doyoung sembari menyuapkan 1 sendok nasi ke mulutnya
"oh dari kemarin gue ngga nyalahin data, jadi ngga tau hehe"
"terus hp lo mana sekarang?, gue ngga liat lo megang hp?" haruto bertanya
jeongwoo segera mengecek kantongnya, dan benar saja hpnya tidak ada di kantong celananya
"eh kemana hpnya?.. apa ketinggalan di kelas?"
"ambil sono, tar ada orang iseng ngambil hp lo lagi"
jeongwoo mengangguk, lalu segera berdiri menuju kelas untuk mengambil hpnya tersebut
"mau kemana wo?..." haruto menahan tangan jeongwoo
"mau ngambil hp"
"ayo gue temenin" haruto berdiri dan berjalan duluan dengan menuntun tangan jeongwoo
sesampainya di kelas, jeongwoo sangat kaget karena tasnya berantakan. ia segera mencari hpnya tersebut
"hah? whatt?..." jeongwoo mengambil hpnya yang ada di lantai, dengan keadaan rusak parah
"haruu.." jeongwoo menatap haruto, rasanya ia sangat ingin menangis
haruto yang melihat mata jeongwoo yang berkaca kaca, langsung mengambil badan jeongwoo. lalu memeluknya dengan erat
"haruu.. ini gimana?" jeongwoo memeluk erat haruto
"udah ngga papa ya, kita beli baru" ucapnya agar jeongwoo tenang
"tapi hp ini banyak kenangannya haruu, ngga bisa di ganti pake hp mana pun, sekali pun itu hp mahal. percuman kalau isinya ngga bakal balik!" ia duduk di bangku, lalu menidurkan kepalanya di atas tangan yang berlipat.
haruto duduk disamping jeongwoo "hp lo ada memory cardnya?"
jeongwoo langsung menegakkan kepalanya, dan membongkar hpnya. tapi nihil memory cardnya tidak ada, mungkin mental karena hp nya sangat hancur, seperti hatinya saat ini.
jeongwoo menggeleng, jeongwoo mulai menangis
"ngga papa woo, siapa tau di hp mama lo masih ada kenangan"
"ngga, mama ngga pernah mau nyimpen foto foto kaya yang gue punya. katanya foto foto kaya gitu hanya sampah yang menuhin memory hpnya" jeongwoo menarik nafas lalu lanjut berbicara
"mama emang keliatannya baik, tapi dia sebenernya EGOIS" ia menekan kata akhirnya
"jeongwoo, ngga boleh itu mama lo!" entah kenapa haruto berbicara dengan sedikit membentak ke jeongwoo, mungkin karna reflek. soalnya dia sangat menyangi mamanya
"TAPI LO NGGA PERNAH TAU SIKAP ASLINYA, DIA ITU -" ia memberhentikan kata katanya, ia tidak mau berbicara lebih kepala orang lain
"bangsatt" jeongwoo memukul tembok beberapa kali
haruto menarik tangan jeongwoo, ia memeluknya lebih erat dari biasanya. perlahan emosi jeongwoo mulai padam
setelah meredah, haruto membawa jeongwoo duduk di atas bangku
kemudian ia memeluk kembali jeongwoo, entah ada angin apa tiba tiba doyoung dateng. ia menghampiri jeongwoo & haruto, lalu berbisik kecil ke mereka. setelah itu pergi dengan berlari
"kalian tu kalau saling suka jangan diem diem aja, ungkapin dong. laki bukan, cemen bener"
"bangsat" ー inner jeongwoo
"bacot" ー inner haruto
***
jam delapan malam, tepatnya dikelas 10 - 2, ada ibu petugas kebersihan sedang mengelap ngelap meja
ia tidak sengaja menemukan remukan hp, dan 1 memory card. ia mengambilnya lalu menyapu serpihan remukan itu
"ini apa toh?" ia memasukkan memory cardnya kedalan kantong
***
"aduh jeng, gimana kabarnya lama loh ngga keliatan? makin cantik sama sexy aja deh"
"iya dong"
"rahasiannya apa tuh jeng?..."
"ngejauhin mereka, kalo mereka jauh otomatis dia lebih fokus sama saya kan.." ucapnya sembari mengeluarkan make upnya dengan merk TERKENAL
"jeng, kamu rada jahat si. tapi kalau itu bikin kamu seneng not bad"
kemudian para wanita sosialita itu, saling bertepuk tangan. mereka saat ini sangat menghambur hamburkan uang, untuk hal yang tidak penting.
♡♡♡
TEBECE
KAMU SEDANG MEMBACA
temen sebangku ; hjw
Novela Juvenilkonflik pertengahan rada bikin bosen, jadi yang bosenan di sarankan jangan baca. ⚠️ hajeongwoo area. ⚠️ bxb. ⚠️ kasar/ campuran. ⚠️ male pregnant. start :: 1 april 2022 end :: ー