017

14.4K 614 5
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

"Terima!"

"Terima!"

"Terima!"

"Terima!"

Semua siswa-siswi berteriak kegirangan namun berbeda dengan Farhan yang diam dan sedari tadi menahan emosinya, rasanya ingin sekali semua orang itu ia telan hidup-hidup.

"Sorry, Kak. Gue harus pikir lagi." Ucap Zara membuat Zaki sedikit kecewa.

Sebenarnya Zara ingin membalas perbuatan Farhan dengan cara menerima Zaki, namun ia tak mau jika harus menyakiti orang lain demi kepentingannya sendiri.

Zaki adalah orang yang baik, tentu saja Zara tak mau menyakitinya, apalagi membuat hubungan Zaki dan Farhan kembali retak.

Awalnya Zara nyaman di perlakukan bak Tuan Putri oleh Zaki, namun setelah Zara tau bahwa laki-laki itu memiliki perasaan padanya, ia pun bingung harus ilfeel atau senang.

Di sisi lain ia tak suka jika seseorang yang dekat dengannya malah membawa perasaan, tapi ini hal yang wajar. Ntahlah ia benar-benar diambang keputusan sekarang.

Zara tersenyum menatap Zaki, "Gue suka Kak Zaki perlakuin gue kaya gitu, tapi maaf, gue ga tau kalo hal ini bisa bikin Kakak punya perasaan sama gue."

"Maaf, Kak. Gue ga bermaksut ngasi harapan palsu ke Kakak. Tapi gue benar-benar harus berfikir lagi, karna gue ga mau nyakitin Kakak." Ucapnya masih melemparkan senyuman manis.

"Thanks, ini adalah hal yang sangat mengejutkan. Terserah Kakak kalo semua ini mau di bagiin ke siswa-siswi lain juga ga papa."

Zara tak tahan, ia lebih memilih berlari meninggalkan Zaki yang tampak kecewa.

Zara berlari menuju UKS lalu mengunci pintu itu rapat-rapat.

"Anjir! Gila apa tu cowok?" Teriaknya frustasi.

Tok..tok..tok!

Baru saja Zara membuka pintu, tiba-tiba mulutnya di bekap oleh seseorang.

"Lo punya gue!" Bentak Farhan.

Ya, itu Farhan. Seorang Farhan yang murka telah datang.

Farhan mendorong Zara ke sudut lalu menguncinya dengan tangan kekar miliknya.

"F-Farhan, lo apa-apaan sih." Ketus Zara berusaha mendorong Farhan namun nihil, tenaga laki-laki itu lebih kuat darinya.

Laki-laki itu mendekat hingga mengikis jarak antara wajah mereka, "Lo milik gue, Zar!" Lirihnya dengan tatapan sangat murka.

"Gue ga suka ya, ada cowok lain nyentuh lo selain gue!"

"Liat ini! Baju lo kekurangan bahan, hah?" Bentaknya menarik-narik baju Zara.

"Cuma ga ada lengan aja, yang penting kan panjang." Celetuk Zara semakin membuat Farhan murka.

Farhan meninju tembok tepat di samping wajah Zara, "Lo bilang, cuma? Sialan lo."

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang