There is something wrong with her

195 37 0
                                    

"Unnie"

Suara seseorang membuatku menengok ke belakang. Ku lihat gadis berambut cokelat menatapku dengan terheran-heran. Aku menghentikkan aktivitasku yang sedang mencuci piring dan memusatkan perhatianku padanya. Hari ini adalah hari dimana kami bisa bernapas lega. Karena masing-masing member tidak ada jadwal. Jadi kami memanfaatkan ini untuk bersantai di apartemen atau mengurus urusan masing-masing. Namun apartemen kami terlihat lengang karena ditinggal pemiliknya. Itu wajar, mengingat Seungwan sejak tadi siang menemani Sooyoung untuk belanja bulanan. Sementara Seulgi pergi untuk menemui Amber. Mereka meninggalkan ku berdua bersama Yerim yang ternyata tidak jadi pergi karena Saeron tiba-tiba ada urusan mendadak. 

"Ya?"

"Istirahatlah, Unnie. Biar aku yang menggantikanmu." Gadis bertubuh mungil itu menawarkan bantuan sambil tersenyum kecil. 

Mendengar itu aku menggeleng pelan. Tidak biasanya Yerim menawarkan bantuan untuk bersih-bersih seperti ini. Biasanya diantara kami berlima, dia lah yang paling malas. Karena itu ketika melihatnya sangat baik seperti ini, aku hampir berpikir ada yang salah dengannya, "Tidak masalah. Sebentar lagi aku selesai"

Yerim mengerutkan dahinya khawatir. "Tapi kau mengerjakan pekerjaan rumah sejak pagi seorang diri, Unnie."

"Tidak, apa-apa. Kau tahu kan aku suka bersih-bersih rumah." Ujarku sambil tertawa kecil. Kemudian aku melanjutkan aktivitasku mencuci tumpukkan piring di hadapanku.

"Tapi kau kelihatan lelah" Yerim beralasan. 

Perkataan Yerim membuatku menghentikan aktivitasku. Aku memang tidak bisa diam sejak bangun tidur. Tidak, aku tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari ini. Memang aku sangat lelah, tapi aku tidak bisa memejamkan mata sama sekali. Kalau pun aku bisa tidur, hanya di pagi hari, dan itu pun hanya sekitar dua jam. Aku tahu aku kualitas tidurku sangat buruk. Tapi anehnya tubuhku rasanya ingin selalu bergerak. Aku tidak bisa berhenti bergerak. Itu membuatku takut.

Tidak mau membuatnya khawatir lebih lama, aku menengok padanya dan menunjukkan senyuman terbaikku. "Aku baik-baik saja. Lihat?" Aku sambil menunjuk senyuman kecil di wajahku.

Yerim terdiam sejenak sebelum menghembuskan nafasnya pelan. "Baiklah kalau begitu."

Aku berdehem pelan dan melanjutkan aktivitasku. Hingga gadis berambut cokelat itu memanggilku lagi. 

"Unnie."

"Ya?" Lewat ekor mataku, aku bisa melihat gadis itu duduk dengan santai di kursi meja makan sambil mengayunkan kakinya seperti anak-anak.

"Aku kaget begitu tahu kau membiarkan Seulgi Unnie pergi."

"Memangnya kenapa? Lagi pula ini hari libur. Tidak masalah jika dia ingin pergi bersama Amber. Mereka sudah merencanakan itu sejak lama."

Ku dengar Yerim menghela nafasnya pelan. "Bukan begitu, Unnie. Ku pikir kau akan bertengkar karena ini."

"Hah? Apa yang kau maksud?" Tanyaku sembari membalikkan badan, tidak mengerti apa yang dia ucapkan. 

Gadis berambut cokelat itu mengerutkan dahinya dengan bingung. "Kau tidak tahu dia menemui siapa?"

"Aku tidak mengerti, Yerim. Dia bilang akan menemui Amber bukan?"

It has been a whileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang