PROLOG

6.9K 602 5
                                    

London

Bugh

Bugh

Bugh

Krekkk

Argghhhk

Dor..

Dor..

Dor..

Srett

Argghhhk

Suara teriakan, pukulan, dan tembakan menggema di ruangan itu, terlihat banyak orang orang berbadan besar memakai pakaian serba hitam sedang berkelahi disana.

"Sekarang anda yang akan mati Albyan". Ucap pria berbadan besar sambil memukuli lawannya.

"Mimpi anda terlalu tinggi Edrick". Desis Albyan pada pria di depannya yang bernama Edrick.

Ya, dia adalah Albyan Joey Maxwell. Albyan sedang menjalankan misi dengan anggota anggota mafia miliknya kini ia sedang berhadapan dengan Edrick musuh Albyan.

Edrick yang mendengar itu menggeram marah, rahangnya mengeras. Ia kembali memukul Albyan. Dan tanpa di sadari Albyan, Edrick mengeluarkan pisau lipat dibalik bajunya. Ia terus memukul Albyan hingga....

JLEBBB!!

Hening. Semua orang yang ada disana diam mematung.

"ALBYANNN...."

Mereka berlari mendekati Albyan yang diam dengan kaku, ia masih mencerna apa yang terjadi. Dan hingga akhirnya ia jatuh ke tanah.

Brukk

"Albyan, Lo denger gue kan Albyan, ALBYANNN!!". Salah satu pria dari mereka memangku kepala Albyan dengan mengguncang tubuh Albyan.

"ALBYAN, BANGUN ANJING. BUKA MATA LO". Bentak pria itu lagi dengan mata memerah menahan tangis.

"Albyan, Lo harus bangun. Lo denger gue kan, buka mata Lo Al". Ucapnya mengguncang tubuh Albyan kembali.

"G-gue ga-gapapa uhuk, g-gue t-titip m-mommy sama L-lo ya. J-jangan sedih uhuk uhuk, G-gue sakit l-lihatnya. G-gue t-tidur d-dulu uhuk y-ya. G-gue nga-ngantuk uhuk uhuk". Ucap Albyan manatap pria itu dengan tatapan sayu nya.

"mungkin ini akhirnya. Maafin Byan mom belum bisa bahagiain mommy, Byan pamit selamat tinggal". Batin Albyan setelah itu ia benar benar menutup matanya.

"Nggak, NGGAK. ALBYANNN...". Rapuh, itu lah kata yang menggambarkan keadaan pria itu. Ia benar benar mengeluarkan air matanya, ia tak peduli jika ia menangis di depan anggotanya.

Ia kehilangan. Kehilangan sahabat sekaligus kakak baginya, ia gagal menjaga Albyan. Ia gagal.

"ARGGHHHK, ALBYANNN!!!"

Di tempat lain Indonesia, Jakarta.

Seorang pria sedang berdiri di pembatas rooftop sekolah. Terlihat pakaian pria itu acak acakan.

Pria itu adalah Abyan Arazel Arslan. Ya dia sedang berada di rooftop seorang diri, ia tadi telah di bully lagi oleh teman teman di sekolahnya dan juga oleh kakak kakaknya.

"Gue gak bisa. Gue gak kuat di giniin terus". Ucap Abyan.

"Gue capek tuhan. GUE CAPEKKK". Pekik nya.

"KENAPA HIDUP GUE GINI BANGET. GUE CUMA MAU DI PERHATIIN SAMA ABANG GUE TUHANNN"

"GUE GAK MINTA APA APA. GUE CUMA MAU DI PERHATIIN ABANG GUE AJA ARGGHHHK". Teriak Abyan mengeluarkan unek-unek nya.

"Gue capek. Gue gak bisa gini terus. Gue bakal pergi kalo itu bisa bikin Abang abang gue seneng. Gue sayang sama Lo bang". Ucap Abyan dengan senyum tipis.

Tanpa disadari Abyan ada seseorang yang mendengar itu semua. Ia sedih mendengar semua ucapan yang di keluarkan oleh Abyan, awalnya ia akan melangkah masuk tapi ditahan.

"Gue pergi bang. Makasih buat semuanya, gue pamit. Abyan sayang mami sama papi selamat tinggal". Ucapnya setelah itu ia memejamkan matanya dan mencondongkan badannya kedepan dan menjatuhkan dirinya.

BRUKK

Abyan terjatuh dari rooftop. Seseorang yang berada dibalik pintu rooftop itu kaget ia mematung di tempat. Tak lama semua warga sekolah berbondong bondong keluar, mereka melihat Abyan sudah terkapar di tanah tak berdaya.

Saudara saudara Abyan yang melihat Abyan terkapar di tanah hanya menatap datar. Tetapi tidak di hati mereka, mereka sangat khawatir pada Abyan.

Lama berdiam ambulans datang lalu Abyan di angkat masuk ke ambulans dan di bawa ke rumah sakit.

.
.
.
.
.

Holla ini cerita pertama gue. Semoga kalian suka, kalo ada kesamaan maapin ya, Itu gak sengaja. Cerita ini murni dari pemikiran gue, jadi mon-maap kalo ada kesamaan. Dan maap kalo gak nyambung, maklum masih belajar hehe.

Semoga suka ceritanya. Jangan lupa votment. Byebye!!

TRANSMIGRASI ALBYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang