[ PART DI HAPUS, LENGKAP DI KARYAKARSA] BUKU TERSEDIA DI NAMUBOOKS
18+
[ Morgan Series • Bisa dibaca terpisah ]
[ Savana & Vernon ]
[ On-Going - Mature ]
Cover by : @deauthenticagraphics
•••••
"Jika kau berharap sesuatu yang lebih. Maaf, aku tida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo. Pak Dosen UPDATE Pencet bintang, dan komen yang banyak, yaa. Makacih .
Happy reading. Semoga suka. Typo tandain aja.
••••
Playlist : Fall out boy - Centuries
__________
Savana mengendap. Memegang erat tali slingbag berbentuk kucing bermata biru. Ia tersenyum. Menahan bibir bawahannya dengan gigi. Kuat. Sejenak, gadis itu melotot. Menatap Asher. Meminta pria itu tetap di tempatnya. Diam, tanpa bergerak. Savana berniat mengejutkan Vernon, yang terlihat sibuk mengoreksi lembar tugas murid.
Savana berhitung dalam hati. Begitu jaraknya cukup dekat. Siap mengusik Vernon. Berniat mencengkeram leher pria tersebut. One. Two. Three!
Dor!!!!!
Tepat di hitungan ketiga. Suara Savana melengking, nyaring. Namun sigap, Savana salah perhitungan. Vernon menarik lebih dulu, mencengkeram Savana hingga jatuh ke pangkuannya. Savana terkejut. Bersikeras mengendalikan diri. Hampir saja, Vernon membantingnya ke lantai.
"Savana, kau tidak apa-apa?" tanya Vernon, begitu sadar. Panik sendiri. Memeriksa sebisanya. Savana tersenyum. Heran.
"Sampai kapan kau akan memeriksa tubuhku seperti itu? Hmm?" tanya Savana. Menangkup wajah Vernon dengan kedua tangannya. Menatap dekat.
"Jika terjadi sesuatu, itu salahmu sendiri!" tandas Vernon. Terdengar kesal.
"Lalu? Kau pasti akan menangis seharian jika aku terluka." Savana terkekeh. Melingkarkan kedua tangan di leher Vernon.
Asher menunduk. Menggaruk pelipis. Serba salah. Jika ia bangkit, mereka akan sadar, dan berpisah. Namun, jika tetap berada di sana, Asher seperti pria tidak peka.
"Kenapa kau tidak mengabariku jika mau datang?" tanya Vernon. Mengalihkan pembicaraan.
"Memang kenapa? Kau selingkuh? Jadi takut jika aku datang diam-diam?" tanya Savana. Melonggarkan pelukan.
"Aku bisa menjemputmu," papar Vernon. Menghela napas. Sekarang dicurigai, dan itu membuatnya tidak nyaman.
"Daddy? Kapan mereka punya anak?" pikir Asher. Menggaruk kepala.
Vernon bungkam. Mengangkat pandangan. Menghujam Savana dengan tatapannya. Tajam. Melihat netra mata Vernon yang membola, kini giliran Savana yang menunduk. Melepaskan pelukan.
