Haru berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur karena merasakan lapar. Ia berjalan gontai sembari memainkan ponselnya untuk membalas pesan para bawahannya yang melaporkan keadaan markas ataupun melaporkan misi mereka.
Haru memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, saat sampai di dapur ia bisa melihat ibunya dan Daisuke tengah sibuk memasak. Lebih tepatnya ibunya sedang mengajarkan Daisuke memasak, Daisuke memperhatikan dengan seksama bagaimana cara menggunakan pisau lalu ia juga mencoba untuk memecahkan telur.
Haru tertawa ringan saat melihat Daisuke gagal memecahkan telurnya yang membuat cangkang telur tersebut menyatu dengan isinya. Tawa ringannya itu terdengar oleh Sada dan Daisuke. Daisuke memalingkan wajahnya malu, Haru mengangkat alisnya 'apakah tuan muda sombong kita ini bisa malu hah?'
"Ah Haru kemari lah" Pintar Sada
"Kau laparkan?" Tanyanya
"Jika aku tak lapar mana mungkin aku ke dapur" Jawab Haru acuh
"Baiklah kalau begitu kalian masak berdua okey, anggap saja simulasi tinggal berdua di apartemen besok ya. Kalau begitu ibu tinggal dahhhh" Setelah meletakkan apron di tempatnya Sada berlari meninggalkan mereka berdua.
"Apa maksudnya?" Tanya Haru masih menatap ke arah perginya Sada
Daisuke sedikit tersentak, ia meremat apron yang ia kenakan lalu mulai bersuara lirih "p-paman dan ayah meminta kita tinggal di apartemen sampai hari pernikahan"
Haru menatap Daisuke yang terlihat ketakutan. Haru menghela nafasnya lalu menghampiri Daisuke. Ia memeluk Daisuke lalu mengusap punggungnya lembut. Daisuke yang awalnya tegang kembali rileks, tangannya dengan ragu mulai meraba punggung Haru lalu mulai membalas pelukan Haru. Haru sedikit merasa bersalah karena membuat Daisuke ketakutan, tapi ia juga tidak menyangka bahwa Daisuke bisa sangat lemah dihadapannya ini apalagi setelah pengumuman pernikahan itu. 'Apa yang sebenarnya terjadi?'
Disisi lain Sada menangis bahagia sambil terus memotret pemandangan yang ada didepannya. Hana menghela nafasnya lalu membiarkan si ibu melakukan apa yang ia suka.
"Maafkan aku, aku hanya terkejut" Ucap Haru
Daisuke hanya menggelengkan kepalanya, Haru melepaskan pelukannya lalu mengusap surai Daisuke lembut. "Baiklah aku lapar, kau mau membantuku membuat sesuatu?"
Mata Daisuke berbinar ia mengangguk antusias, Haru hanya terkekeh lalu mulai mengambil bahan - bahan yang ada di kulkas. Daisuke terlihat senang karena bisa memasak bersama dengan Haru bahkan ia bisa belajar caranya memasak tak lupa ia juga mencatat dalam ingatannya apa saja yang Haru suka dan yang tidak disuka.
20 menit kemudian mereka selesai memasak, Daisuke menatap bangga pada tamagoyaki yang sudah ia buat dengan susah payah. Hasilnya memang masih jauh dari sempurna tapi setidaknya ini adalah titik awalnya dalam dunia memasak.
Daisuke mengambil sumpitnya lalu berdoa, ketika ia akan mengambil makanannya piringnya bergerak menjauhi nya dan ada piring lain yang ditempatkan didepannya. "Makanlah" Ucap Haru
"T-tapi"
"Kita bertukar" Final Haru.
Daisuke terdiam lalu menuruti perkataan Haru, matanya berbinar saat makanan tersebut masuk ke dalam mulutnya. Rasanya sangat enak, ia menatap Haru yang memakan masakannya dengan tenang. "Haru apa ada sesuatu yang kurang dari masakan ku?"
"Hanya terlalu asin dan kurang sedap, tapi bisa dibilang ini enak. Koki tidak langsung membuat masakan yang enak jadi santai saja untuk mempelajarinya"
Daisuke tersenyum manis, Haru yang melihat hal tersebut terdiam. Tamagoyaki yang hendak ia masukkan ke dalam mulutnya terjatuh. Daisuke yang menyadari hal tersebut mengambil tamagoyaki itu lalu menyuapi nya ke dalam mulut Haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him is mine [Harudai][END]✅
RandomKatou Haru seorang polisi berkedok detektif dan juga ketua dari salah satu mafia yang ada di Jepang. kehidupan normalnya yang selalu berjalan biasa biasa saja harus hancur ketika ia diberitahu bahwa sudah dijodohkan dengan seseorang. kambe Daisuke...