BAB 19 : My Cocaine

2K 203 39
                                    

▫▫▫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫▫▫

"Mau makan di mana?"

Off Jumpol terkesan memberi kesan terlalu prefect, tak satupun celah Gun tak menyukai segala bentuk tindakan Off, dimulai dari cara Off menatap, berbicara dan tindakan Off memberikan perhatian dengan caranya sendiri. Jika dibandingkan mereka begitu kontras, mereka bertolak belakang dari segi pola pikir dan tingkat emosional. Gun yang bertahan pada egonya ternyata tak sia-sia dalam mendapatkan cinta, perihal kata cinta semua makhluk dimuka bumi ini berhak menadapatkan cinta darimanapun, cinta datang tak memilih jenis golongan, ras dan gender. Semua punya cara, tetapi tak semua orang memandang lumrah, mereka menentang, mencela dan menghina.

Gun tersenyum tipis, terlalu mengagumi segala sudut sisi Off. 'He's my boyfriend' begituah batinnya berkumandang, tidak bisa ditahan lagi lengkungan kurva dari bibir Gun yang selalu ingin tersenyum melihat pria tampannya. Gun masih tak mempercayai ini, meski Off tidak melakukan banyak hal Off mampu membuat segalanya lebih baik.

"Child..."

"Hmm, kenapa?"

"What's the matter, Child?"

Gun tersenyum tipis. "Nothing. I'am just thinking something."

"Apa? Kau tidak cukup tidur? Drink this to refresh yourself." Off berusaha mengambil satu bungkus kantong yang berisi dua botol minuman, satunya susu dan satunya kopi. Jelas, Off memberikan susu kemasan pada Gun. "Apa yang kau pikirkan, memikirkanku?"

"Jangan menggodaku."

Off terkekeh sambil menurunkan kecepatan mobilnya. "Aku serius, kau memikirkan apa, kenapa tidak menjawabku?" Astaga Gun! Off membatin menyadari senyuman Gun terlalu manis untuk jantungnya yang kecil. "Benarkan kau memikirkanku?" Off semakin gemas sendiri. "Ter-"

"Benar, aku mengakui itu. You've been on my mind." Setelah mengatakan itu Gun membuang wajahnya, serius Off makhluk terbiadab menghadiahi jantungnya dengan serangan boom nuklir yang besar.

"Ah... apa bayi ini malu?"

"Ter, sisi sialmu memancingku, untuk-"

Gun mendengus. "Stop! Tahan bibirmu yang lentur itu, jika kau mau menggodaku."

"Okey, okey, Child."

Saat orang bertanya padanya apa yang lebih penting, pekerjaan atau cinta, Off dengan lantang berteriak Off memilih pekerjaan, pekerjaan menghasilkan uang dan uang menghasilkan kebahagiaan, seperti membahagiakan orang tercinta. Benar, gravitasi tidak bisa menahan seseorang yang sedang jatuh cinta. Gun misalnya, andai Gun memintanya menelan ranjau Off siap melakukannya. Kesimpulannya-cinta itu gila, tak waras dan egois.

"Gun, kau tidak mau memintaku membawakan kau gunung, lautan dan samudra?" tanya Off asal.

"Off tidak ada pertanyaan lain?"

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang