Megengan

349 45 2
                                    

🐹Selamat membaca🐹

Hari ini adalah hari pertama bulan puasa. Saat ini 18 orang dewasa sedang berada di rumah Jimin. Tradisi mereka saat ingin menyambut bulan suci Ramadhan ialah silahturahmi.

"ASSALAMU'ALAIKUM GAEESSS, ELEUH ELEUH. INI TEH PADA NGAPAIN?". Hoseok datang membawakan berbagai jajanan. Dia emang loyal ke semua orang, jadi tak heran jika Hoseok sering membelikan banyak jajanan, ataupun barang lainnya. Toh, dia juga gak akan rugi, itung-itung sedekah.

"PAPAAAAAAA, HUHUHUHU". Hoseok hampir saja terdorong kearah belakang jika dirinya tak sigap menahan tubuhnya beserta anaknya. Arzan tiba-tiba memeluk dengan keadaan sesenggukan.

"Hey, anak Papa kenapa nangis? sakit?". Tangan Hoseok menyentuh jidat Arzan dan benar saja, suhu tubuh Arzan panas. Pasti gak enak banget rasanya, kasihan.

Hoseok menggendong anaknya menuju kamar Arion, sebelumnya ia minta izin sang tuan rumah dan dibolehkan. Momo datang membawa kompresan dan duduk disamping Arzan. Dia menghela nafasnya.

"Maaf ya, aku sering beliin Arzan banyak jajan dan es krim". Momo mengangguk, walaupun setiap kali dia kesal sama kelakuan suaminya.

"Udah aku kompres, biar dia istirahat dulu". Sebelum pergi dia mencium pipi Arzan dengan sayang. "Cepat sembuh, jagoan papa".

—🐹—

"Mas".

"Hm".

"Mas".

"Hm".

"Ck, mas!".

"Kenapa, sayang? aku lagi baca". Chaeyoung cengengesan saat melihat wajah kesal Namjoon. Dia iseng aja sih, pengen gangguin suaminya.

"Gak papa kok, aku cuman pengen gangguin kamu aja, maaf yaa?". Chaeyoung menyenderkan kepalanya ke lengan yang sekarang sudah nampak otot-otot seksi.

"Adek udah tidur, ya?". Anggukan dari arah lengan membuat Namjoon membulatkan mulutnya.

"Bapak dan Ibu sekalian, Mari kita makan terlebih dahulu setelahnya mari kita berbincang dari jantung ke jantung. Sekian dari orang ganteng, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh". Taehyung mengakhiri pidato sangat singkatnya, dia beranjak menuju meja makan. Spontan mereka satu persatu kumpul di meja makan tersebut.

"Setelah ini, kita seperti biasa. Ngobrol dulu, sampaikan apa yang ingin kalian sampaikan". Seokjin yang tertua memimpin rencana.

"Yang, minta tolong ambilin ikan goreng itu dong". Nayeon mengambil satu ikan goreng kearah piring Jungkook. "Thanks, yang". Nayeon balas dengan mengangguk.

"Yang yang yang, pala lu peyang". Seokjin menyahuti ucapan Jungkook yang menurutnya menggelikan.

"Ck, iri bilang boss". Nada kesal Jungkook membuat mereka tertawa, padahal dia sedang tidak membuat lelucon. Dasar untung kalian lebih tua.

"Lah, ngapa gue iri? orang gue udah ada pawang". Seokjin kembali menggoda adiknya, dia menaik turunkan alisnya.

"Pawang hujan". Jawaban nyeleneh Jungkook membuat mereka tertawa ngakak.

"Uhuk uhuk uhuk, minum minum". Hoseok yang notebene nya receh tersedak sambal goreng kentang. Muka Hoseok terlihat merah menahan pedas dan panasnya sambal.

"Nih, minum yang bener". Namjoon kebetulan berada disampingnya menawarkan air es yang entah siapa pemiliknya. Hoseok meminumnya hingga tandas. Mengambil nafas sebanyak mungkin.

Jimin saking dibuat ngakak sampai turun dari kursi. Tolong siapapun bantu Jimin, perutnya kram akibat tertawa terus menerus. Ditambah wajah Hoseok saat keselek membuatnya ingin menyerah. "Udah, stop. Perut gue, astaga. Gak kuat".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suami takut Istri {Bangtwice} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang