Chapter 2 : Accidentally Meet

5.9K 567 120
                                    

Setelah kemarin Vincent telah merencanakan tentang ia akan berbohong kepada Papa nya. Maka Vincent hari ini harus bersiap dulu dengan penampilan nya dan harus bersikap tenang juga hari ini. Vincent pun selesai merapikan dasi, kemudian ia rapikan dulu rambut nya dan selesai. Vincent tersenyum manis di depan cermin, tapi sekarang tidak ada waktu lagi, Vincent harus buru-buru bersiap dan bertemu Papa nya di bawah.

"Selamat pagi putra ku." Sapa Mama nya Vincent yang datang dari dapur dengan tangan membawa sebuah piring makanan. Vincent hanya mengecup kepala rambut Mama nya kemudian ia duduk di hadapan Papa nya yang ternyata sudah dari tadi di sini.

"By the way Vin, Mama dengar Vin akan menikah? Wow, akhirnya putra kesayangan Mama menikah! Dan Mama juga akan mempunyai cucu nanti!" Pekik Mama Vincent terlihat senang, tapi itu membuat Vincent merasa sangat canggung dan tidak berani untuk menjawab nya di hadapan Papa nya.

"Vin, Papa sudah memutuskan akan membuat undangan pernikahan mu nanti." Ucap Papa Vincent yang langsung membuat Vincent berhenti makan. Mama Vincent mengerut dahi bingung melihat ekspresi Vincent langsung berubah setelah suami nya mengatakan itu.

"Papa! Aku sudah bilang aku tidak ingin menikah! Aku ingin tetap hidup seperti ini tanpa aku mempunyai seorang istri! Dan lagipula dia juga sudah menikah dengan orang lain kan? Maksudnya Vin dengar ada banyak pria yang ingin menikahi nya!" Balas Vincent sedikit berteriak oleh ucapan nya dan tak lupa ia akan menggabrak meja makan dengan perasaan yang sangat marah di hadapan Papa nya. Tetapi Papa nya malah tampak biasa dan tetap memasangkan wajah datar.

"Itu bagus untuk mu Vin dan jangan kau percaya berita itu. Yang penting kau harus wajib menikah. Jika kau tidak menikah sampai usia mu 40, maka siapa yang akan menikah dengan mu di usia setua itu nanti?" Kata Papa Vincent yang masih berbicara tenang dan halus kepada Vincent. Tapi itu masih membuat Vincent tidak suka melihat cara Papa nya sok berbicara halus dan selalu memaksa ia menikah dengan perempuan asing.

"Seterah Papa, yang penting Vincent tetap tidak ingin menikah, walaupun Vincent sudah usia 50 nanti. Tidak ada pemaksaan, Vincent permisi." Ujar nya dengan gaya dingin nya yang langsung berjalan keluar dari rumah.

"VINCENT ALEXANDER! Dasar anak tidak tahu sopan santun, berani sekali dia melawan ku." Kesal nya yang sambil membuang napas berat dan harus bersabar untuk melawan putra nya sendiri.

"Alright madam, thank you for cooperating with us."

"Of course, I will always help!" Keempat pria asing itu berdiri dan keluar dari ruangan. Wanita yang memiliki rambut hitam nya dan yang bernama Jennie Madison itu menghelah napas berat nya. Jennie Madison adalah wanita yang terkenal di seluruh negara, bukan seluruh negara tapi hanya beberapa negara yang mengenal nya seperti Eropa, Prancis, Jerman dan lainnya di negara barat. Dan Jennie sudah menjadi wanita Model dari usia 15 tahun, sampai di usia 24 tahun.

Bukankah itu sangat menakjubkan dan luar biasa? Menjadi seorang Model selama 9 tahun. Jennie keluar dari ruangan nya dengan pakaian pendek, tidak terlalu pendek hanya sekedar memakai rok pendek ketat yang memperlihatkan kaki jenjangnya, baju putih seperti kaos kemeja tipis, dan sepatu hitam yang tinggi. Dan tak lupa Jennie akan selalu memakai jaket hitam nya untuk bisa mempertutupkan tubuh lengan dan pundaknya. Saat Jennie sedang berjalan-jalan, salah satu karyawan pembantu nya datang dan menyapa nya.

"Hello Ms Jennie." Sapa karyawan itu bertubuh tinggi dan tersenyum manis.

"Hello Jo, how are you?"

"Aku baik-baik saja, terimakasih. Apakah Ms ingin pergi keluar? Biarkan saya saja yang hantar." Tanya karyawan itu bernama lengkap Jo Delbert mencoba bersikap sopan.

Married With ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang