🥤30. Gaje

78 24 1
                                    

"Elo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elo... Confesh, bang?"


Jovan melepas rengkuhanya lalu menatap mata gue sayu. Sebelum ia mengulas senyum tipis yang aneh banget menurut gue seraya berujar lembut menyuruh gue tidur cepat karena besok gue udah bisa pulang ke apartemen.

Gue menolak namun ia ga mempermasalahkan lalu pamit keluar kamar perawatan gue tanpa sedikitpun memberi jawaban dari pertanyaan gue berusan.

Huh gaje!


ooOoo


Kelas perkuliahan telah usai saat sebuah panggilan panggilan mengintrubsi obrolan gue dan Tanya di perjalanan kami ke parkiran, rencananya kami akan ke Mall sebentar untuk cuci mata setelah sekian lama kurang piknik.

Akhir-akhir ini hari gue dihabiskan Kalau ga di apartemen yah di rumah sakit, bosan.

Kami Sekalian naik mobil baru Tanya, namun melihat gue yang mengulas senyum lebar tak terbendung, Tanya langsung peka jika pacar tercinta gue lah yang mengganggu rencana kami.

Karena benar saja, Kata Cakra ia udah nunggu di gerbang tempat parkir menunggu gue, setelah berpisah dengan Tanya dan pura-pusa menyesal ga jadi ngemall bareng, gue menghampiri Cakra riang gembira. Gue langsung memeluk tubuhnya begitu duduk di kursi penumpang. Menguarkan rasa rindu yang kami tahan beberapa hari terakhir.



"Miss you so much..."


"Iya Cakra... Miss you to."


"Gimana hari kamu?"



"Today?" Gue melepas rengkuhan pria itu tanpa mengikis senyum ceria gue.

"Sebelumnya hari ini sangat boring dan biasa, tapi setelah ketemu kamu... Hari ini jadi sem~purna~haha" gue menutup wajah malu seraya merangkul lengan Cakra yng mulai menarik tuas dan melajukan mobil. Bahkan tangannya yang memegang setir sempat-sempatnya mengusak rambuk gue gemas.

"Makin pinter ngegombal kamu yah." ujar Cakra tak dapat menampik kecemasannya akan diri ini. Gue hanya terkikik geli lalu menjawab." Abisnya udah lama ga bisa manja-manjaan sama yang tercinta jadi sekarang terlupakan semua deh."

Mobil melaju membelah jalanan masih dengan gue yang merangkul lengan dan bersandar di pundak Cakra meski cukup bikin encok.

Kami membicarakan dan menertawakan hal-hal yang kami anggab lucu sepanjang perjalanan, mulai dari seorang bapak-bapak pengendara dengan helm bermotif helo kitty, atau seorang gadis berseragam sekolah yang bonceng tiga sepulang sekolah. Kami tak dapat berhenti mengubah segala prahara disekitar kami menjadi canda dan tawa, menunjukan betapa tengah berbahagianya perasaan kami saat ini. Hingga membuat apapun didunia jadi tampak indah seolah bumi ini hanya berputar untuk kami berdua.

Our Blue Sky : JOVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang