"Yoon-nghhhhhhh aw aw! Hahh hnghhhhh!"
Inilah saatnya tiba bagi Jimin untuk melahirkan putri keduanya dan ia memilih metode homebirth hanya dibantu oleh suaminya saja, Yoongi.
Putri pertama mereka, Yoonji, masih tertidur pulas di kamarnya karena ini memang masih malam. Sekarang Jimin sedang duduk di toilet dan Yoongi berjongkok di depannya.
Sesekali ia mengecup paha Jimin saat suaminya itu mengedan, berjuang demi buah cinta mereka. Kedua tangan Jimin meremas lututnya.
"Ya t-tuhan-nnghhhhhhhhh! Ayo dedek, keluar! Hnghhhhhhhh! Aduuuh!"
Pandangan Yoongi tidak lepas dari lubang Jimin yang mulai menggembung. Ujung kepala bayinya baru terlihat sedikit membentuk almond shape.
"Nnghhh! Hahh!"
Tangan Yoongi pun tidak ragu bergerak melebarkan lubang Jimin. Walau cukup membantu tapi Jimin kesakitan.
"Ngeden lagi, sayang. Ngh, ayo."
"Hnghhhhhhhhhhhhh aduh aduh aduh! Hnnggggggghhh! Aakh! Yoon-stop, stop! Udah!"
Jimin berhenti mengedan lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Yoongi dan menempelkan dahinya. Ia mengatur nafasnya sebentar.
"Semangat, sayang. Aku di sini bantu kamu, oke? Semangat ngedennya. Aku ambil oil dulu sebentar ya."
"No! Sssh.." Jimin mendesis dan air mata keluar dari pelupuknya. Yoongi tersenyum kecil lalu mengecup bibir Jimin.
"Kuat. Sayangnya Yoongi pasti kuat. Adiknya Yoonji ini, sayang. Hm? Kuat, ya? Pinter."
"Hiks.." Jimin hanya sanggup terisak. Seolah tidak mengijinkan Yoongi pergi, Jimin mengeratkan pegangannya.
"Bentar aja, sayang. Aku-"
"Nnghhhhhhh! Hnghhhhhhhhh! Yoon! Yoon! A-adeknya turun! Nghhh!"
Yoongi yang akan beranjak melihat Jimin kembali mengedan langsung mengarahkan tangannya pada lubang Jimin.
"Mhm, terus, terus, terus. Ngeden, sayang."
"HNGHHHHHHHH! YOONGI PULL IT OUT! PULL IT OUUUT! PLEASE! NGHHHHHHHHH!"
"Ssh, ssh! Ngeden, sayang. Jangan teriak. Ngeden yang kuat."
Jimin berusaha mengedan masih dalam posisi yang sama, yakni memeluk leher Yoongi. Sementara itu, Yoongi melihat progres dari pergerakan bayi Jimin di bawah sana.
"Aaanghhhhhhhh! Ugh! Hiks! D-dedek.. ayo dong, sayang! Hnghhhhhhhhhh!"
Yoongi terus berusaha melebarkan perineum Jimin dan dahinya mengernyit saat kepala putrinya semakin bergerak keluar.
"Terus, sayang. Tahan, tahan."
"Nnghhhhh! Udaaah! Hahh!"
Jimin menghela nafasnya kasar lalu membenarkan posisi duduknya bersandar pada tutup closet. Tangan Yoongi masih bergerak di lubang Jimin.
"Sss.. Yoon.. dedek susah banget keluarnya, aku—aduh, aduh! Kontraksi! Hnghhhhhhhh! Aakh! Aakh! K-keluar yuk, dedek-hmnnhhhhhh!"
"Pinter, sayang. Terusin ngedennya aku mau ambil oil dulu, ya? Sebentar, sayang."
"Nggak, Yoon! Aakh! Hngghhhhhhhh! Hiks! Dedek ayo, sayang.. mmhhh.."
Yoongi mengecup kening Jimin lalu beranjak. Sementara itu, Jimin meraih tangannya sendiri dibawah dan berhasil menyentuh kepala bayinya.
"Hiks! Halo, dedek. Mmmh.. keluar ya, Nak."
Tak lama kemudian Yoongi kembali dengan membawa oil khusus dengan maksud untuk membantu melicinkan jalan lahir Jimin supaya kepala putrinya segera keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS || BIRTH SCENE [S3 COMING SOON]
Fanfiction‼️CERITA BXB JANGAN SALAH LAPAK‼️ pairings: namjin/yoonmin/vkook - ft. hobi • oneshot • mpreg, isinya birth scene jangan lupa voment nya yerobun! enjoy! ^^