Pada nyatanya, banyak orang sakit yg
milih untuk mati dari pada ngerasa terus
menderita
Kini bel masuk sudah berbunyi dan sekarang adalah pelajaran terakhir, saat Ia masuk ia melihat sudah ada guru yaitu Bu Tia, guru PKN.
"Permisi Bu" ucap Ilham dari luar kelas yg membuat Bu Tia dan seluruh murid menatapnya.
"Kenapa kamu telat Ham? Itu juga kenapa baju kamu basah? Kamu habis mandi? Kok mandi sambil dipake bajunya? Atau kamu malah hujan-hujanan?" tanya Bu Tia marah.
"Maaf Bu" ucap Ilham menunduk.
"Kamu diluar sampe pelajaran saya selesai, udah telat! Pakaian basah! Gimana sih kamu! Pasti main hujan-hujanan itu!" ketus Bu Tia yg membuat Reza tersenyum puas.
"Baik bu" ucap Ilham pasrah.
Ajeng yg menatap Ilham hanya bisa diam dan sedih, ia prihatin dengan Ilham karena biar bagaimanapun juga Ilham adalah sahabatnya, orang yg selalu ada untuknya dan selalu membantunya, orang yg selalu ada saat ia sedih dan senang. Sekali lagi, ia sungguh ingin membantu Ilham.. namun ia tidak bisa....
Hingga bel pulang pun berbunyi, pelajaran selesai dan guru terakhir itupun keluar. Ilham pun masuk dan mengambil tasnya lalu membereskan buku-bukunya.
"Ham" panggil Ajeng yg membuat Ilham menengok dan menatap seolah berkata 'apa?'
"Lo gapapa?" tanya Ajeng hati-hati.
Ilham tersenyum, "Iya Ilham gapapa jeng" jawab Ilham dengan bibir yg bergetar.
"Lo kedinginan ya? Lo bawa jaket ga? Pake jaket gua aja nih" ucap Ajeng memberikan jaketnya.
Ilham tersenyum lagi, "Gausah jeng, Ilham bawa ko tapi ga Ilham pake, percuma kan nanti basah" ucap Ilham yg membuat Ajeng menatap jaketnya.
"Ilham duluan ya Jeng, kamu hati-hati dijalan" pamit Ilham yg meninggalkan Ajeng.
"Ham, sampe kapan lo kuat sama semua ini? Kenapa lo ga bilang sama ortu lo?" monolog Ajeng.
•••
Kini hujannya sudah gerimis saja dan saat Ilham dijemput oleh pak Wiro, pak Wiro terkejut melihat keadaan Ilham yg basah.
"Loh? Den Ilham kenapa basah begitu?" tanya pak Wiro pada Ilham yg baru saja masuk mobil.
"Jalan aja ya pak, Ilham lagi cape" ucap Ilham yg diangguki oleh pak Wiro yg tak ingin membuat Ilham tak nyaman.
Sesampainya ia dirumah, ia bertemu dengan bi Lina yg ikut terkejut melihat keadaan Ilham.
"Loh? Den Ilham kenapa basah begini Den?" tanya bi Lina khawatir.
"Ilham ke kamar dulu ya bi, Ilham cape mau tidur" ucap Ilham bergetar.
"Aduhh, yaudah den Ilham mandi dulu abis itu makan ya baru tidur" ucap bi Lina cemas.
"Yaudah bi, Ilham mandi dulu ya" ucap Ilham yg diangguki oleh bi Lina yg tersenyum.
Setelah 20 menit bi Lina pergi menuju ruang makan untuk memastikan Ilham sudah makan atau belum, namun Ia melihat makanan itu masih utuh. Ia pun pergi menuju kamar Ilham.
•••
Tok, tok, tok...
"Den" panggil bi Lina namun tak ada sahutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔
Novela JuvenilRahadian Ilham Alexander, Ia adalah anak dari pasangan David dan Olivia. Ia juga punya 1 adik. Ia adalah anak yg murah hati, yg selalu tersenyum dalam keadaan apapun & selalu kuat menahan segalanya. Ia bisa dibilng hidup bahagia, hanya saja Ia tak...