Sehabis pulang nomorku dimasukkan ke grup whatsapp. Langsung saja kucari nomor Faiq. Tidak ada photo dan tidak ada apapun. Dengan skill intel perempuan pada umumnya aku cari instagram, facebook, twitter dengan nama panjang yang kudapat dari hasil perkenalan tadi. Hanya kutemukan instagramnya saja. Kulihat photonya bersama teman-teman SMAnya. Cantik dan ganteng bahkan berprestasi ada yang kuliah diluar negeri salah satunya di Rusia dan Prancis. Memang SMA tersebut terkenal bagus banyak yang ingin masuk kesana nem yang masuk ke SMA tersebut juga tinggi tidak heran kalau teman-temannya Faiq banyak yang pintar dan berprestasi. Aku merasa Faiq juga orang yang pintar aku tidak tahu kenapa orang seperti dia bisa masuk ke universitas swasta.
♡~♡
Hari pertama untuk belajar di kampus pun tiba. Aku datang pagi sekali karena takut telat dihari pertama. Seperti biasa aku berangkat bersama Ida aku juga duduk bersebelahan dengan Ida. Sayangnya aku dan Adzkiya berpisah dikarenakan mengambil jurusan yang berbeda. Aku sengaja duduk didepan karena memang aku ingin fokus dan berusaha mendapatkan IPK yang tinggi agar bisa lulus sebagai cumclaude. Lalu, datanglah Faiq. Seperti biasa ia sangatlah tampan dan keren. Yang membuatku jengkel adalah dia selalu duduk dibelakang kali ini dia handal sekali untuk membuat leherku pegal.
Dengan perasanku yang kian hari kian bertambah, aku sangat menginginkannya, ingin sekali aku berbicara dengannya, menatap wajahnya, dekat dengannya, apapun itu asalkan dengannya. Saat membuat kelompok ingin sekali aku satu kelompok dengannya tetapi aku tidak dekat, duduk aja tidak pernah dekat selalu jauh. Aku tidak bisa duduk dibelakang hanya demi dia, masa depanku lebih penting. Pendidikan kuliahku ini harus kunikmati dan tidak akan aku sia-siakan. Dengan perasaanku ini aku selalu berlama-lama dalam memilih pakaian bahkan membeli pakaian hanya untuk pergi kuliah setelah kubeli langsung kupakai besoknya tanpa dicuci saking ingin terlihat cantik didepannya.
Sudah dua bulan kuliah tidak ada kemajuan sama sekali untuk berbicara sepatah katapun dengannya saja tidak pernah sama sekali. Aku juga tidak tahu apa yang harus kubicarakan dengannya, untuk saat ini aku hanya senang melihatnya tanpa harus berbicara. Seolah-olah kehidupanku di kampus ini berwarna sekali. Aku rasa aku jatuh cinta dengannya.
Kuperhatikan memang dia cukup aktif dalam kelas aku sempat berpikir mengapa dia tidak masuk PTN padahal sepintar itu apalagi teman di SMAnya pada masuk ke universitas yang bagus serta mengambil beasiswa ke luar negeri. Ahhhh, perasaanku semakin bertambah sehingga hampir mencapai batas kemampuanku untuk menampung rasa suka ini.
Meskipun aku menyukainya aku tidak ingin terlalu mengikutinya. Dia lebih suka nongkrong dibawah pohon rindang yang biasa disebut DPR dengan teman seangkatannya. Akupun tidak menyukai hal seperti itu menurutku itu tidak ada gunanya yang dibicarakan juga tidak terlalu penting hanya membuang waktu saja.
♡~♡
Aku sudah muak dengan perasaan ini. Aku memutuskan untuk menyibukkan diri dengan mengikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Aku mengambil 2 UKM sekaligus yaitu Resimen Mahasiswa yang biasa disebut Menwa dan UKM Boxer.
Setiap hari Jumat jam 15.00 WIB adalah jadwalku di UKM Menwa yaitu binjas (bina jasmani). Yang dilakukan binjas hanya pemanasan lalu lari mengelilingi kampus serta beberapa pergerakan seperti push-up, sit-up, back-up, dll. Selagi kami mengelilingi kampus sambil berlari aku selalu mencuri pandangan kearah DPR tempat dimana Faiq nongkrong bersama teman seangkatannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB tetapi dia hanya menghabiskan nongkrong padahal waktu kuliah selesai pada pukul 11.30 WIB. Aku tidak tahu mengapa orang-orang suka sekali nongkrong berjam-jam entah apa yang dibicarakan. Setidaknya aku bisa melihat Faiq dan membuatku semangat berlari sambil membunyikan yel-yel layaknya tentara aku merasa diriku ini keren sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Adore U
RomanceKarya ini aku persembahkan sebagai pernyataan cintaku. Aku seorang perempuan yang tidak berani menyatakan perasaan kepada lelaki yang ku kagumi. Banyak sekali pertimbangan untuk mengungkapkan perasaanku tetapi, ku urungkan niat untuk menyatakannya s...