Halo halo, saya kembali, karena book ini kurang beberapa chapt lagi end, jadi mari kita fokus untuk selalu up di book ini dulu, book sebelah nunggu antrian.
"Chensun" chenhwa memanggil adiknya, ia merasa aneh dengan adiknya itu hari ini. "Ada yang salah dengan mu, kau tak apa?"
Chensun mengangguk tanpa menjawab pertanyaan kakaknya, Jihyun tentu gemas melihat itu.
"Katakan saja kau tak ingin menikah lebih dulu, jadi kau mengajukan hal ini kan? Nilai mu yang paling rendah di antara kita berdua"
Mendengar penuturan Jihyun yang tak terbantah, tentu saja chensun hanya bisa menunjukan gummy smile nya.
"Apa kau berharap aku yang menikah lebih dulu?"
"Tentu tidak, aku tau gege menyukai Takao. Mustahil paman sungchan mau menikah kan putra semata wayangnya yang berselisih umur 5 tahun dengan gege."
"Kau tau itu."
"Memang susah perdebatan para orang pintar." Jihyun tentu tau ia tak akan menikah lebih dulu apabila pertaruhan nya nilai.
Nilai Jihyun jauh dibawah chensun dan chenhwa, apabila chenhwa peringkat 1 dan chensun 2, maka Jihyun ada di peringkat 5.
"Baiklah, kita di meja yang berjauhan, semangat kalian berdua" ujar chenhwa setelah mendengar bel masuk.
Ada 3 materi ujian kali ini, dan tentu masing-masing materi di berikan 120 menit mengerjakan.
After 360menit
"Gege, kau mau langsung pulang?"
"Tentu, memang mau kemana? Kau akan pergi bersama Jay itu?"
Chensun mengangguk, tentu tak ada gunanya berbohong pada putra pertama park.
"Kau?" Tanya chenhwa pada Jihyun yang sedang asik dengan ponselnya.
Bukannya menjawab Jihyun malah mengangkat tangannya kemudian menunjuk lurus ke arah gerbang.
"Aku duluan, pangeran bermobil putih ku sudah sampai." Ujar Jihyun kemudian memasuki mobil soobin.
"Apakah aku harus pulang sendiri?" Tanya chenhwa pada dirinya sendiri.
"Um! Semangat gege! Aku duluan" chensun dengan semangat berjalan menuju parkiran dimana Jay sudah menunggu nya.
"Mereka berdua memang tak berguna!"
At home
"Mamaaaaaa, putra mu yang tampan ini di Campakan adik-adiknya." Adu chenhwa saat ia memasuki rumah.
Chenle tentu terkejut, ia sedang bersantai dengan shotaro di ruang tamu. Mendengar rengekan putra tertua nya yang jarang terlihat itu sangat lucu.
"Nini?" Ujar seorang pria berawakan lucu, rambutnya hitam legam dengan piercing di telinga nya, dan apa itu? Baju yang sangat terbuka. Tampilan nya nyentrik sekali, dan tentu saja chenhwa tau siapa pemilik suara ini.
"O-oh? Hai Takao ha-ha-ha..." Demi apapun chenhwa menyesal sudah merengek tanpa melihat situasi.
"Nini dicampakan siapa? Apa Nini memiliki kekasih?" Tanya Takao dengan tatapan prihatin memandang chenhwa.
"Tentu tidak, apa maksudmu aku dicampakan adik-adikku. Mereka berdua pergi bersama kekasihnya masing²."
"Dan kau hanya sendiri?"
"Ya seperti yang kau lihat."
"Aku melihat wajah lelah karena ujian, pakaian berantakan karena dicampakan adik-adiknya, dan rambut semrawut karena frustasi, seperti gelandangan." Ujar chenle mewakili Takao, sedang Takao hanya mengangguk menyetujui.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐅𝐚𝐦𝐬 || Jichen
Fanfic𝐇𝐨𝐰 𝐰𝐚𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐨𝐟 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐂𝐡𝐞𝐧𝐥𝐞 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐠𝐫𝐚𝐝𝐮𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧? 𝐀𝐫𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐲 𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐭𝐨 𝐜𝐚𝐫𝐞 𝐟𝐨𝐫 𝟑 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝𝐫𝐞𝐧? 𝐖𝐢𝐥𝐥 𝐡𝐨𝐮𝐬𝐞𝐡𝐨𝐥𝐝 𝐜𝐨𝐧𝐬𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐭𝐬 𝐫𝐞𝐭𝐮𝐫𝐧? harap baca stude...