Ular itu berbisa. Dan bisa itu bisa beracun.
Itu lah mengapa banyak orang yg
disamakan dengan ular
Jam istirahat pun berbunyi bertepatan dengan selesainya rapat orang tua, diluar kelas ramai dan heboh karena datang nya CEO terkenal bersama istrinya pengusaha butik yg cukup terkenal juga ke sekolah mereka.
"Ehh Ham, itu ortu lo kan?" ucap Ajeng yg melihat David dan Olivia yg sedang berjalan.
"Iya Jeng" jawab Ilham menatap kedua orangtuanya itu, jika dilihat-lihat memang kedua orangtuanya itu sangat serasi.
"Itu serius ortu lu Ham? ko mamah lu tambah cantik?" ucap Zidan tak percaya.
"Eh, mereka ke arah kita kayaknya mau nyamperin lu deh Ham" ucap Ajeng melihat David dan Olivia berjalan menuju arah mereka.
"Sayang, rapatnya udah selesai. Mamah sama papah pamit pergi ke kantor ya nak" pamit Olivia tersenyum.
"Iya mah, mamah sama papah hati-hati dijalan ya" ucap Ilham yg diangguki oleh Olivia.
"Ehh, ini si Ajeng yaa. Makin cantik kamu tante lihat nak" puji Olivia yg membuat Ajeng malu.
"Tante bisa aja" ucap Ajeng merona.
Olivia menatap ke arah Zidan dengan tatapan bingung, ia seperti familiar dengan orang ini tapi ia tidak tau.
"Ini Zidan mah teman masa kecil Ilham dulu" ucap Ilham yg melihat kebingungan Olivia.
Olivia terkejut, ia menatap serius Zidan lalu menyentuh wajah nya dan melihat-lihat.
"Wah Zidan yg dulu nangis karena waktu mau kencing gabisa buka celananya karena sletingnya ternyata ada dibelakang yaa" ucap Olivia yg membuat Zidan sweetdrop.
"Ko Tante ingatnya aib aku sih" ucap Zidan cemberut yg membuat Olivia tertawa.
"Ngomong-ngomong om sama Tante gimana kabarnya?" tanya Zidan menatap Olivia.
"Alhamdullilah baik nak, orang tua kamu gimana kabarnya?" tanya balik Olivia.
"Alhamdullilah baik juga ko Tan" ucap Zidan, ia melirik ke arah David yg juga menatapnya.
"Kapan-kapan tante main ke rumah kamu ya, tante ga pernah lagi ketemu sama mamah kamu" ucap Olivia yg diangguki Zidan.
"Sayang, papah pergi dulu ya. Papah ada meeting hari ini" ucap David lembut pada Ilham.
Ilham terdiam, ia menatap David dengan tatapan campur aduk. Satu sisi ia senang karena ayahnya bersikap seperti itu padanya namun satu sisi lainnya ia sedih karena ayahnya bersikap seperti itu hanya saat berada didepan umum saja.
"Yaudah tante sama om pergi dulu ya, masih ada urusan dikantor" ucap Olivia yg diangguki Zidan yg tersenyum.
"Dahh sayang" ucap Olivia pada Ilham yg dibalas dengan senyuman oleh Ilham.
"Papah pergi dulu ya nak" ucap David tersenyum sembari mengusap-usap rambut Ilham.
Ilham tersenyum walaupun matanya menunjukkan sebaliknya, "Iya Pah, hati-hati ya Pah" ucap Ilham tersenyum yg diangguki oleh David.
Lalu Olivia dan David pun pergi meninggalkan sekolah Ilham untuk pergi ke kantornya masing-masing.
"Ham, itu ayah lo?" tanya Zidan, ia dari kecil memang tak pernah melihat ayah dari Ilham, ia hanya melihat ibunya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔
Ficção AdolescenteRahadian Ilham Alexander, Ia adalah anak dari pasangan David dan Olivia. Ia juga punya 1 adik. Ia adalah anak yg murah hati, yg selalu tersenyum dalam keadaan apapun & selalu kuat menahan segalanya. Ia bisa dibilng hidup bahagia, hanya saja Ia tak...