Dulu kau pernah bertanya,
"apa harapanmu?"
Dan aku menjawab dengan semangat
Bahwa aku ingin kita bertemu lagi nanti
Saat itu kau tertawa dan berkata.
"haruskah kita membuat sebuah janji?"
Aku menolak, karena aku sudah tak percaya dengan sebuah janji.
Kau tersenyum memandangiku
Memegang kedua bahuku
Membuatku saat itu terkejut menatapmu.
Kau berkata, "akan kubuat kau percaya dengan sebuah janji"
Kau berkata seolah kau bersungguh-sungguh
Membuatku yang sudah tak percaya
Dan hingga saat ini pun masih percaya
Akan sebuah janji yang kau buat
Kini kota itu ku namai dengan kota yang penuh dengan kenangan
Dengan janjimu yang membatasiku untuk tak ingin kembali kesana
Jika saja bisa waktu terulang kembali
Aku ingin sekali mengatakan hal lain
Saat kau bertanya apa harapanku.
Aku ingin mengatakan
Bahwa aku tak seharusnya mengenalmu
Apalagi memiliki kenangan denganmu
Dengan begitu aku tak perlu merasakan hal yang tak bisa kujelaskan ini, seorang diri.-lav.
03/04/22
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poem
PoetryMenulis merupakan media yang dapat melukiskan semua perasaan yang sesungguhnya terjadi. Sedih, senang, serta perasaan yang lainnya dapat ku ungkapkan dengan jujur melalui tulisan ini.