.
.
.
.
.-Amnesia-
Jungkook memperhatikan Jimin yang sedang merapikan rambutnya, Hyungnya satu ini terlihat rapi sekali. Jungkook berjalan mendekati Jimin, "Hyung mau ke mana?" tanya Jungkook.
"Mau ke rumah Yuna." jawabnya tanpa menoleh.
Mendengar nama Yuna membuat Jungkook berbinar, "Hyung, aku ikut!"
"Okay, cepat ganti bajumu."
Mendengar Jimin yang menyetujuinya Jungkook langsung bergegas menuju kamar guna berganti pakaian. Jimin sendiri menatap wajahnya dalam diam, wajahnya 75% mirip ayahnya karena itu Jimin tidak terlalu memikirkan kemiripan Ibunya.
Jimin hanya berpikir jika dirinya mirip sang Ayah dan Yoongi mirip sang Ibu, karena memang dulu teman-temannya mengatakan jika mereka tidak begitu mirip.
Jimin memegang dadanya, jantungnya berdegup kencang. Selama ini Jimin dan Yoongi telah kehilangan Ibu sejak kecil, selama itu pula ia tidak merasakannya lagi. Dan kini tiba-tiba Jimin gugup, takut jika Ibunya membencinya karena masalalu Ayah.
"Hyung Kajja!!!"
Teriakan Jungkook mengejutkan Jimin, setelah memastikan dirinya baik Jimin pun keluar kamar.
Sampainya di rumah Yuna Jungkook langsung nyelonong masuk ke halaman rumah, meninggalkan Jimin yang tengah menenangkan jantungnya.
Dan kebetulan sekali mereka melihat Keluarga Yuna sedang menata belanjaannya, sepertinya mereka baru saja pulang dari luar.
"Yuna!!" panggil Jungkook.
Yuna menoleh kemudian tersenyum dan menghampiri Jungkook, sekedar informasi saja mereka begitu dekat layaknya adik-kakak. Yuna bahkan tidak sungkan langsung memeluk Jungkook, membuat kedua orangtuanya hanya menggelengkan kepalanya.
Jina menghampiri ketiga orang itu, "Kebetulan sekali kalian datang, nanti malam kami mengadakan acara bakar-bakar bersama jadi nanti kalian ikutlah." ajak Jina.
"Wah, jinjja? Kami boleh ikut?" tanya Jungkook.
Jina mengangguk kemudian membuat Jungkook mencak-mencak sendiri, hingga Yuna mengajaknya berbicara tentang beberapa game kesukaannya.
Kini Jina beralih ke arah Jimin yang sejak tadi diam, dengan tangan yang membawa bingkisan untuk Jina. Menyadari jika Jina menatapnya, Jimin langsung mendekat dan mengulurkannya. "Ini untuk Anda." ucap Jimin.
"Aigoo~ tidak perlu repot-repot, Ayo masuk." Setelah menerimanya Jina mengajak Jimin masuk. Tapi saat Jina membalikkan badannya hendak berjalan masuk rumah, panggilan Jimin membuatnya mematung di tempat.
"Eomma."
Jina membeku, panggilan yang belum pernah ia dengar dari anaknya yang lain. Bahkan Yoojun, Jungkook, dan Yuna pun terkejut mendengarnya.
Jina membalikkan badannya mendapati Jimin yang tersenyum dengan mata berkaca-kaca, katakan jika Jina sedang tidak bermimpi.
"Eomma tidak merindukanku? Karenaㅡ"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia [Minyoon/Yoonmin]
Fanfic[Complete] Jimin kehilangan ingatannya ketika ia membuka matanya. Brothership Minyoon-Yoonmin Rank: #8 in yoongi (21-01-2022) #15 in 방탄소년단 (05-04-2022) #53 in yoonmin (07-04-2022) #32 in amnesia (03-07-2022) #93 in minyoon (13-01-2023) ©kimhajoon_03