Aya's Nightmare

142 13 11
                                    

Malam ini pun tetap sama seperti malam sebelumnya. Malam kelam berkepanjangan yang tidak mengenal ampun. Hingar bingar terdengar dari salah satu tempat diskotik di bilangan Jakarta Selatan.

"Give me 11,"

"For who?"

"Me and my friends as always,"

Setelah puas mendapat jawaban, pegawai bar tersebut menuangkan Tequila kedalam 11 gelas dengan sama rata sesuai permintaan wanita tersebut. Setelah mendapatkannya, wanita itu berbalik dan memberikan masing masing Tequila kepada temannya. 

"How many for tonight?"

Wanita yang membawa minum ke temannya tadi tersenyum miring dan menjawab,

"Just 38%"

—————————————-

Aya POV

"Aya! Darimana saja kamu?"

Lagi lagi manusia itu. Tak taukah dia bahwa nasihat yang selama ini dia berikan padaku, benar benar tak berpengaruh.

"Mama nungguin kamu dari jam 5 sore tadi Aya! Kenapa kamu baru pulang tengah malam begini?!"

Ya, dia adalah mamaku. 

"Udahlah ma, gausah dibahas. Aya capek, mau tidur,"

"Dengar mama dulu!"

Aku berbalik dan menatap tajam kearah mamaku. 

"Syifa tadi kesini, seperti biasa ia hendak mengajarkan kamu setiap pulang sekolah karena nilai kamu yang tiap hari menurun. Hargai temanmu, dia berniat ingin mengajarimu agar kamu sukses nantinya. Dia juga tidak mengharapkan imbalan apapun, bi-"

"Ah, udahlah ma! Bandingin aja terus aku sama dia. Adopsi aja Syifa biar mama puas,"

Aku pun berlari kedalam kamarku dan berniat untuk tidur.

————————————

Aku terbangun dengan penerangan yang sangat gelap. 

"AAAAAAAAAA!!!"

Siapa dia? Makhluk apa itu? Mengapa wajah makhluk itu sangat menyeramkan?!

"Ampun! Ampun!"

Suara apa itu? Kenapa terdengar seperti orang yang sedang meminta pertolongan? Dimana aku sekarang?

"Aya, tolong aku,"

Suara tangisan itu membawa kedua kakiku melangkah lebih dekat. 

Aver?!

Mengapa Aver digantung dengan rambutnya sendiri? Mengapa ia berteriak mengerikan seperti itu?!

"Tuhan ampuni aku,"

Teriakkan apalagi itu?! Dimana aku sebenarnya?!

"Aya, tolong akuu,"

Ha-Haifa?!

Mengapa ia memakan bangkai daging itu? Dan apa minuman itu? Terlihat seperti darah yang busuk. Tempat apa ini sebenarnya?!

Loh loh mengapa jadi semua gelap? Eh itu apa?

"Ram? Kak Ram? Kak Ram ngapain kak?" Tanyaku pada kak Ram yang sekarang sedang diam dan menutup wajahnya.

Terdengar isak tangis kak Ram, saat aku mendekatinya tiba-tiba semua memburam dan aku berpindah tempat, tempat asing dengan suasana serba putih dan penghuni yang memberikan senyuman mereka. 

Nightmare AdviceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang