03. Waktu

372 47 12
                                    

Tok! Tok! Tok!

Eunha beranjak, membuka pintu itu dan terkejut saat melihat Sinb yang tak sadarkan diri berada di gendongan Umji.

"Apa yang terjadi dengan Sinb?" tanya Eunha panik.

Umji menurunkan kakaknya dengan perlahan. Lalu ia segera mencari minyak hangat untuk diolesi pada pelipis Sinb.

Sedangkan Eunha membersihkan darah yang mengalir dari hidung adiknya, tidak lupa gadis itu juga membuatkan teh hangat.

"Ya ampun! Apa yang terjadi dengannya?"

Yuju datang, ia juga sama terkejutnya dengan Eunha. Gadis itu segera menghampiri Sinb yang masih belum sadarkan diri.

Umji kembali dengan membawa minyak hangat dan langsung saja ia mengoleskannya pada pelipis Sinb.

"Apa yang terjadi dengan Sinb?" tanya Yuju pada Umji yang masih sibuk mengolesi minyak hangat itu.

Umji menggeleng pelan, "Aku juga tidak tahu, eonnie. Tadi secara tiba-tiba Sinb eonnie pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya."

"Ini teh hangat untuk Sinb,"

Eunha datang membawa satu gelas berisi teh hangat. Gadis itu kemudian meletakkan gelas berisi teh hangat itu di meja.

Ketiganya memperhatikan Sinb yang masih belum sadarkan diri dengan cemas. Takut terjadi hal serius pada dirinya.

"Halo semuanya! Aku pul– Apa yang terjadi?!"

Ketiganya menoleh, terlihat Yerin datang dengan sangat terkejut sampai menjatuhkan ponselnya.

Yerin menghampiri adiknya lalu mengusap kedua pipi itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Kenapa ini? Apa yang terjadi?"

"Tadi secara tiba-tiba Sinb eonnie pingsan dan keluar darah dari hidungnya." jelas Umji lagi.

Yerin menatap sendu wajah Sinb yang terlihat pucat itu. Sungguh ia tak tega jika melihat yang seperti ini, apalagi itu terjadi kepada salah satu adiknya.

"Eunghh.."

Semua terkejut, tubuh Sinb perlahan mulai bergerak.

"Sinb yya,..."

"Sinb eonnie?"

Kedua mata itu masih terpejam, bibirnya gemetar, nafasnya juga tidak beraturan.

"Sowon eonnie~" gumam Sinb.

Gadis itu seperti melihat wajah cantik Sang kakak tertua ada di hadapannya. Tapi ternyata ia salah, itu hanyalah halusinasinya saja.

Eunha mengerutkan dahinya, "Sowon eonnie?"

Umji menoleh, "Bagaimana ini? Apa kita harus menghubungi Sowon eonnie?"

"Jangan!" sela Yerin. Gadis itu juga menggelengkan kepalanya pelan dengan raut wajah yang serius.

"Kenapa?" tanya Yuju yang juga terlihat bingung.

Yerin menghela nafas pendek, "Sowon eonnie pasti masih si–"

"Sowon eonnie~" gumam Sinb memanggil nama kakaknya lagi.

Sebelah tangannya terangkat mengelus pucuk kepala Sang adik. Yerin tidak tega melihat Sinb yang terus menerus memanggil nama Sowon.

Menoleh kepada yang lain, Yerin mengangguk setelahnya. Tangannya bergerak mencari benda pipih itu.

Yerin panik ketika tidak menemukan keberadaan ponselnya. Kemudian Eunha menunjuk sebuah ponsel yang sudah tergeletak di lantai.

"PONSELKU!!" Yerin memekik saat melihat ponsel kesayangannya tergeletak tak berdaya.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang