Seorang laki-laki sedari tadi terlihat melirik jam tangannya, sudah lebih dari 5 menit gadis itu tidak kunjung kembali sejak meminta izin untuk menngambil tas yang sempat tertinggal. Parkiran outdoor kini terlihat mulai menyepi karena jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, dan akifitas di AEIS mulai terhenti, yang masih beraktifitas di AEIS sampai saat ini adalah beberapa anggota club seperti Club modern dance, Club sepak bola, club marching band bahkan club musik pun kini sebenarnya sedang ada jadwal, namun karena ada jadwal pelajaran di sore hari para senior tidak di haruskan hadir untuk memantau para juniornya itu.
"kayaknya gue susul Milly dulu deh, udah 5 menit ini dia belum balik" Sakha mulai melepaskan sabuk pengamannya yang berada di kursi belakang
"tunggu aja kali baru juga lima menit, di ruang ganti kan ada cermin, lo kayak gak tau cewe aja sekali dia ngeliat cermin pasti langsung ngaca sampe gak inget waktu, ntar juga dateng tuh anak" Gevan memberi respon terkait ucapan sahabatnya itu
"ga deh, gue susulin aja. kali aja dia butuh bantuan"
"yaudah jangan kelamaan"
Sakha pun membuka pintu mobil milik Chandra meninggalkan kedua sahabatnya yang tiba – tiba saling menoleh, lalu mengutak – atik ponselnya
"dimana?" tanya gevan membuat Chandra menoleh "di sekitar kolam, dan sekarang bahkan Daniel dan Milly ada di titik yang sama"
Tiba – tiba Chandra menyipitkan matanya saat ia tidak sengaja melihat sosok yang ia kenal muncul dari ruang mesin ATM yang dekat dengan AEIS Cafetaria lalu berjalan perlahan menuju gedung
"Viooo!!" Chandra memanggil seseorang yang ia kenal, bukan hanya kenal bahkan ia sempat mengajak gadis itu pergi ke pesta ulang tahun Gevan pada malam itu. Gadis itu adalah Viona junior Emilly di Club Marching Band "Sinii Viooo!"
Gadis yang merasa namanya di panggil langsung menoleh ke arah sumber suara, ketika gadis itu mengetahui siapa yang memanggilnya, ia langsung merapikan rambutnya dan memasang ekspresi seceria mungkin sembari kakinya melangkah mendekati mobil mewah yang terparkir paling ujung
"Iyaa kak? Kenapa?" Tanya Viona sembari memegang tali slimbag yang menyelempang di tubuhnya
"Jam segini kenapa masih disini? ada latihan ya MBnya?" Tanya Chandra di sertai dengan senyuman manisnya, senyum yang biasanya bisa membuat para gadis yang melihatnya melted dengan seketika
"Iyaa kak ada latihan sore, tapi udah mau pulang kok"
"Ow udah mau pulang ya, mau kakak anter? Atau udah ada pawangnya nih yang mau nganterin balik?" Tanya Chandra cengengesan, membuat gadis itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari wajahnya yang mulai terlihat tersipu
"umm.. tapi aku udah bawa mobil kak" gadis itu tampak sedikit murung, terlihat dari wajahnya
"Yahh sayang banget, padahal kak maunya nganter kamu pulang, terus ketemu sama orang tua kamu buat minta izin mau ngajak putri cantiknya ini ngedate" Ujar Chandra menatap gadis yang berada diluar mobilnya itu, laki – laki itu tersenyum sembari mengangkat sebelah alisnya, membuat si gadis langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menahan senyumnya. Sedangkan laki – laki yang ada di di samping Chnadra hanya merotasikan bola matanya.
"next time?"
"oke next time" Chandra tersenyum simpul "btw ngapain disini? katanya ada latihan?"
"Ohh ini, tadi aku nganter Tiara buat ke toilet deket kolam, tapi mumpung di lantai bawah dan Tiara lama, aku mampir ke ATM bentar mau narik uang buat bayar iuran Club"
"ohh gitu, sekarang mau balik ke atas atau ke toilet dulu nyamperin Tiara?"
"Kayaknya langsung ke atas, pasti Tiara juga udah balik, soalnya tadi aku ke ATMnya agak lama, habis itu latihan koreo untuk satu lagu, setelahnya bubaran deh. Kalo gitu aku balik dulu ya kak, udah kelamaan soalnya" Pamit gadis itu sembari melirik jam tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Princess
Teen FictionKatanya aku seperti putri, namun aku bukanlah tuan putri Aku rasa aku bukanlah seorang putri, tapi ternyata aku memanglah putrinya