"Dengan pak Adrian, silahkan naik ke lantai 3 ya pak. Ruangannya di sisi kiri Lift, dan pak Yudistira sudah menunggu anda di ruangan tersebut." ucap seorang resepsionis ke arah Adrian yang tengah berdiri di sisi meja resepsionis yang terletak di lobi perusahaan besar tersebut.
Mendengar hal itu Adrian pun segera berjalan menuju ruangan yang di maksud oleh resepsionis tersebut. Sambil sesekali mengetik sesuatu di ponselnya pria itu pun akhirnya memasuki lift di sisi area resepsionis lalu langsung naik ke lantai 3 gedung perkantoran tersebut. Ia pun mengikuti interuksi resepsionis barusan, dan akhirnya menemukan ruangan yang di maksud.
Rea yang baru kembali dari toilet pun sejenak mengedarkan pandangannya mencari keberadaan suaminya yang sudah menghilang entah kemana.
Baru saja ingin menghubingi Adrian, ia lalu menemukan pesan dari pria itu yang memintanya untuk menunggu di lobi tadi. Karena Adrian sudah diminta naik ke lantai dimana pak Yudistira berada.
Seperginya pria itu, Rea pun hanya bisa duduk termenung sambil sesekali memainkan ponselnya dengan malas. Merasa bosan karena hanya harus duduk diam di tempat asing itu dan menunggu Adrian yang entah berapa lama lagi kembalinya.
30 menit berlalu, membuat wanita itu kian diserang rasa bosan, hingga tanpa sadar ia pun mulai larut dalam melamunan nya sampai tanpa sengaja di lihatnya sosok seorang pria yang berjalan keluar dari gedung besar itu, melewatinya begitu saja, tanpa sedikit pun menolehkankan kepalanya dan menunjukkan wajah tampannya ke arah Rea.
Wanita itu mengenali nya. Dan ia bisa menjamin nya sampai 100%, bahwa yang di lihat nya saat ini adalah pria yang begitu dikenalnya. Dulu.
Namun dengan penampakan yang jauh berbeda dari yang terakhir di lihatnya. Lagi-lagi dari yang dulu ia tau.
Hingga tanpa interuksi tubuh Rea bergerak dengan sendirinya. Mulai berdiri dan berjalan pelan mengikuti sosok pria itu dari arah belakang.
Dan ketika ia masih mengamati punggung pria itu, tanpa sadar seseorang menabrak nya dengan cukup keras hingga membuat barang yang di bawa orang tersebut berjatuhan di lantai.
Seketika membuat fokus wanita itu terpecah. Dan mengalihkan tatapan nya ke orang yang telah ia tabrak tersebut.
"Maaf Bu,saya tidak sengaja." ucap seorang wanita paruh baya dengan seragam petugas kebersihan.
Rea menggeleng pelan, namun masih coba mencuri pandang ke arah punggung wanita paruh baya tersebut. Mengecek keberadaan pria yang diikuti nya sedari tadi.
"Bukan salah ibu, saya yang harusnya minta maaf karena gak lihat-lihat jalannya. Sini bu saya bantu." Dengan sopan Rea oun membantu petugas kebersihan itu memunguti perkakas miliknya yang berjatuhan di lantai.
Dan setelah selesai ia pun kembali mengedarkan pandangan nya, mencari sosok pria yang sejak tadi di ikutinya. Kini menghilang entah kemana. Ia pun hanya melihat barisan mobil yang terparkir di area belakang gedung itu dan tak menemui satu orang pun disana kecuali dirinya.
"Kemana perginya dia. Tidak mungkin aku salah liat kan!"
Seseorang tiba-tiba menarik lengannya, membuat Rea hampir terpekik kaget kalau saja ia tak melihat siapa yang kini berada tepat di hadapan nya.
"Kak Adrian" Gerutu Rea sambil cemberut yang malah membuat suaminya itu tersenyum puas.
"Kakak kenapa tiba-tiba ada di sini sih?! Bikin kaget aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pawned Wife
Romance"Kau membutuhkan uang ini bukan? Maka tanda tangani kontrak ini, dan jadilah milik ku selama 3 bulan ke depan." Rea menggigit bibirnya pelan, sambil meremas ujung gaun yang tengah dikenakannya itu dengan keras, menahan segala amarah dan rasa malu ya...