Aleta Hayyani. Pesonanya mampu membius beberapa pasang mata yang berada disekitarnya saat ini. Bangga dengan hal itu, namun gadis itu sudah memiliki seseorang.
" Hei by ". Panggil Lala Daniya. Sahabat Aleta di Universitas saat ini. Lala sering memanggil Aleta dengan julukan 'baby' sejak awal semester.
" Haaai, kemana aja Lo ?"
" Gue abis ke toilet tadi ".
Aleta dan seseorang lagi di sampingnya sontak tertawa, pasalnya ini pagi sekali dan mereka sudah hafal apa yang telah dilakukan Lala.
" Absen celengan dulu Ta ". Celetuk Erina Masyani. Mahasiswa bahasa asing yang menjadi sahabat Aleta sejak SMA itu memang sudah sangat akrab dengan Lala, meskipun berbeda prodi.
" Yaelah, absen emas gue ". Lala menambah kekehan Aleta dan Erin. " Btw Lo jadi habis ini Ta ?"
Erin dan Aleta berhenti tertawa.
" Jadi apa ?"
" Jadi jalan by ". Lala mengingatkan.
Pasalnya Aleta memang sudah memberitahu mereka sejak kemarin. Tapi karena satu dosen yang membuat Aleta tidak bisa mengabulkan keinginan mereka.
" Sorry ya kemarin gue php ". Ucap Aleta menampilkan giginya.
Lala mendengus " kayaknya Pak Chris emang nggak suka ama Lo deh Ta ". Ucapnya.
Aleta mengangguk sadis. Diikuti oleh Erin.
" Tuh orang sering banget ke rumah gue njir ".
" B*ngs*t. Sumpah Lo ?" Erin tidak polos. Tidak sepenuhnya.
Aleta mengangguk, Lala dan Erin mendekatkan tubuh mereka. Aleta akan bercerita tentu saja.
" Dia kenal sama orangtua gue. Dan asal Lo semua tau dia masih belom punya istri ".
" Anjir, hayo Lo Ta. Jadi istri om om ". Ucap Erin enteng. Gadis itu mendapat tatapan sengit dari Aleta.
Lala hanya tertawa karena ucapan Erin adalah tanda bahwa Aleta harus waspada dengan dosen tampan itu. Ya. Universitas Thamrin, siapapun akan langsung menyahuti apapun tentang Christian Deonil itu.
" Tapi ganteng tau Ta. Dan umurnya juga masih dua tujuh ". Ucapan Lala menarik raut aneh dari Erin dan Aleta.
" Lo suka sama om om La ?" Polos Erin lagi.
Aleta langsung terpingkal karena ucapan Erin. Kali ini cewek itu membuat Aleta dan Lala bergantian jengkel karena ucapannya.
***
" Hai sayang ". Seseorang merangkul pundak Aleta dan mencium pipi kanan gadis itu, kemudian menyusul duduk di sampingnya.
Devano Freed. Vano, pacar Aleta.
Mereka menikmati waktu selama bel masuk belum berdenting. Vano yang sibuk dengan game di handphone-nya dan Aleta yang sibuk mengobrol dengan Lala.
Siapapun kenal siapa itu Vano. Anak bungsu dari pemilik gedung Universitas Thamrin yang Aleta tempati ini.
Siapapun mendambakan cowok itu. Namun cewek manapun tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Aleta di gedung ini.
***
Seseorang dengan lengan berotot, badan besar dan tegap, seperti biasa memakai kemeja yang hampir menampakkan perut berototnya di dalam sana. Christian.
" Oke anak-anak, hari ini kita mulai dengan pengumpulan sistem ". Memulai mata kuliah yang dikuasainya yaitu Ilmu Teknologi.
Dan sekarang adalah giliran kelas Aleta yang mendapat jam paling akhir. Gadis itu tidak sepenuhnya menatap ke arah Chris di depan.
Sesekali mengedarkan pandangannya agar tidak bertemu tatap dengan pria itu.
Kenapa sih liatin gue mulu ? Batin Aleta kesal, dia beberapa kali bertemu Chris yang datang ke rumahnya.
Dan pernah sekali, membuat harga dirinya anjlok begitu saja, saat Aleta hanya mengenakan handuk untuk menutupi sebagian tubunya dan ternyata disana Chris datang bertamu.
Sekaligus pertama kali pria itu ke rumahnya.
" Mata keranjang ". Gumam Aleta, sementara Vano yang berada di sampingnya menoleh.
" Kenapa sayang ?"
" Eh,, enggak kok ". Aleta gagap.
Vano kembali fokus ke depan. " Mampus ". Aleta menepuk jidatnya sendiri karena malu. Dan benar saja seseorang disana memperhatikannya. Christian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECTIVE
ChickLitSemuanya berubah sejak.......... Aleta membencinya. Bukan. Aleta hanya membenci takdir yang mempertemukan mereka berdua. Kenapa dipertemukan jika tidak bisa disatukan. Dua orang yang terhalang tembok tinggi oleh kepercayaan masing-masing. Dituntut...