CHAPTER 023

69 13 0
                                    

CHAPTER 023

Chun Mukeum, pangeran dari Klan Loyal, pewaris ketiga yang berhak atas tahta Lord. Kekalahannya yang sukar dipercaya telah membuat enam kadet pengiringnya jadi syok berat.

Bocah yang dua minggu lalu belum memiliki energi internal sedikitpun, sekarang sudah menguasai keterampilan seni beladiri yang dengan mudah mengatasi mereka.

"Mengapa? Apa kalian juga ingin mendapat jatah dariku?" A
Chun Yeowun mengancam para kadet itu, dan mereka semua menggelengkan kepala serempak.

Yeowun baru saja membuat Mukeum terkapar, sosok yang tidak bisa mereka berenam kalahkan.

"Kalau begitu, kalian bawa dia pergi menjauh dariku."

Keenam kadet dengan sigap berlari dan membopong Mukeum. Meskipun Mukeum sudah kalah dari Yeowun, namun mereka masih takut pada Klan Loyal.

'Jika aku mampu mendapatkan kekuatanku sendiri, apakah mereka juga akan takut kepadaku seperti itu?'
pikir Yeowun sambil melihat para kadet itu.

Mukeum terbaring karena rasa sakitnya dan dia juga malu bila ditolong, jadi dia berteriak dengan marah sambil mendorong para kadet pergi menjauh.

"Biarkan aku pergi! Aku bisa jalan sendiri."

"Tapi Pangeran!"

"Jangan buat aku mengatakannya dua kali. "
Para kacungnya kemudian melepaskan Mukeum.

Kemudian Mukeum berteriak pada Yeowun,
"Kenapa kau tidak menghabisiku?!"

Mukeum membenci Chun Yeowun, tapi dia juga tahu kalau Chun Yeowun juga memiliki kebencian yang sama, karena dia selalu tertindas dalam bahaya sejak dia masih kecil.

Namun, Yeowun memutuskan untuk tidak membunuh Mukeum dengan mengubah hantamannya ke kepala hanya menjadi cengkeraman, dan itu membuat Mukeum merasa seperti sedang dikasihani.

Yeowun menjawab, "Jika ujian tes kedua bukan tugas grup, aku pasti sudah menghancurkan kepalamu."

Keenam kadet menjadi pucat. Itu adalah alasan yang bisa diterima, tapi Mukeum masih saja tidak mau mengerti.

"Bah! Petani rendahan masih dengan banyak alasan."

"Jika kau terus mengoceh, aku mungkin akan benar-benar menghancurkan kepalamu." Lama-lama Yeowun kesal juga.

"Maka lakukanlah! Kau memang bajingan!"
Mukeum malah makin menjadi-jadi.

"Hah."

Yeowun menatap Mukeum dengan ekspresi jijik, dan berjalan kembali ke asrama. Saat dia dalam perjalanan kembali, Yeowun tidak terlihat begitu bahagia.

"Aku tidak bisa mengabaikan pengalaman itu."

Yeowun mampu berduel dengan baik dengan bantuan Nano, tetapi dia kini menyadari bahwa dirinya belum memiliki pengalaman. Jika bukan karena Nano, dia mungkin sudah kalah.

'Aku butuh waktu yang banyak untuk mendapatkan pengalaman. Tapi enam klan itu tidak akan membiarkanku mendapatkan pengalaman dengan leluasa. Oleh karena itu, aku harus tahu dulu, bagaimana memanfaatkan apa yang aku miliki.'

Andaikan Yeowun tahu tentang adanya program tutorial pertempuran lebih awal, tentu itu akan membantunya sebelum pertarungan.

'Nano.'

[Ya Master.]

'Berapa banyak fungsimu yang sudah aku gunakan, dari seluruh fungsi yang kau miliki saat ini?'

Nano terus menunjukkan kemampuan baru padanya, tetapi itu semua karena fakta bahwa Nano hanya bereaksi terhadap keadaan darurat.

[Memeriksa data pengguna. Saat ini, Master telah menggunakan 3% dari seluruh kemampuan Nano Machine.]

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang