kenyataan pahit

81 5 0
                                    

Jangan lupa voment yah:). Gue juga mau nyaranin kalau baca ini sambil ngedenger lagunya yah supaya nyampe gitu perasaannya.

"Lo pasti bisa kok far,gue percaya sama lo. Lo tenang yah"ucap fero menenagkan.

"Gue takut fer,gue takut kalau nanti gue kalah"ucap ku.

"Lo jangan pesimis gitu dong. Pokoknya lo mau kalah atau tidaknya yang penting lo sudah nampilin yang terbaik." Ucap fero lagi.

"Fer,janji yah sama gue. Janji kalau lo nggak bakalan ninggalin gue,khianatin gue,atau biarin gue terpuruk" ucap ku yang kini sudah menghadap ke fero. Aku menatap matanya yang baru ku sadari mata itu sangat indah,mata itu menyejukkan.

"Gue janji far. Gue nggak bakalan ninggalin lo apalagi sampai buat lo sedih" ucap fero dan membalas tatapan ku.

"Gue sayang lo fer. Lo sahabat gue yang paling baik. Gue nggak mau lo pergi dari hidup gue" ucapku lagi sambil memeluk tubuhnya.

"Gue juga sayang lo kok far" ucapnya sambil membalas pelukanku.

Akhirnya debat seni pun mulai. Beberapa susunan acara sudah terlewatkan. Kini, tinggal penampilan para peserta yang menampilkan debatnya. Sungguh ini membuat ku gugup.

Tim pertama telah dipanggil,tepuk tangan penonton sangat meriah itu menandakan penonton yang ada sangat banyak.

Dan begitu juga dengan tim-tim berikutna yang tampil. Penampilan mereka sangat bagus. Memperlihatkan keahliannya masing-masing dalam bidang seni.

Kini tinggal penampilan tim ku yang terdiri dari aku dan rama.

"Dan kini penampilan terakhir dari tim SMA NUSA HARAPAN. Di persilahkan naik" ucap pembawa acara yang diiringi tepuk tangan penonton.

Aku meliat rama naik duluan dan aku mengikutinya di belakang. Kami persiapkan dulu alat musiknya berfungsi dengan baik. Selesai mepersiapkan semuanya aku dan rama berdiri berdampingan memperkenalkan diri.

"Nama saya rama aditya putra dan saya fara anastasya. Kami perwakilan dari SMA NUSA HARAPAN" ucap kami memperkenalkan diri.

Ku liat penonton yang memenuhi gedung seni. Dan duduk paling depan ada mama sama papa,fero,bu nadia,dan indah. Ku berikan senyuman ku ke mereka,dan dibalas dengan senyuman yang menandakan aku untuk semangat.

Ku mendekat ke rama yang sedang memegang biolanya. Aku berbisik kepada nya. "Kita ubah strategi,kita ubah skenario. Lo pintar harus nya lo bisa menyeimbangkan gue" rama keliatan kebingungan.

Aku memulai duluan dengan permainan gitar ku. Aku memulai dari intro lagunya ariana grande ft nathan sykes-almost is never enough.

Ku lantunkan nada almost is never enough sambil ku menikmati setiap alunan lagunya.

"Mentari hanyalah mentari yang menyinar di kala terang. Namun mentari akan sirna apabila kegelapan datang" ucapku yang melantunkan puisi dan masih memainkan gitar ku.

Ku langkahkan kaki ku menuju rama yang sedang duduk dikursi sambil menundukkan kepala berakting.

"I'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right, but that's a lie, that's a lie" ku lantunkan bait pertama lirik tersebut.

"Kini mentari hilang sudah. Kegelapan datang menyerangiku"lanjutku lagi.

Rama kini memainkan biolanya. Mungkin dia sudah mengerti apa mauku.

Permainan biolanya membuatku terbayang disaat dia membawakan sebuah lagu untukku. Seketika rasa sakit itu muncul lagi. Dia melanjutkan nada almost is never enough.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

heart breakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang