─» 𝐕𝐨𝐱 𝐀𝐤𝐮𝐦𝐚

2.2K 248 21
                                    

"(Name)?"

"Oh halo Vox, belum tidur? Udah selesai streaming nya?"

"Sudah sedari tadi."

"Ohh..."

Vox menatap (name) yang kembali fokus pada layar laptop di depannya. Wajahnya pucat dengan kantong mata hitam yang cukup tebal.

"Udah jam 3 pagi, kenapa belum tidur? Tidurlah, kau pasti capek, apalagi kau belum tidur selama dua hari."

"Gapapa, aku mah udah biasa bergadang."

Vox menghela nafas lelah, keras kepala banget, untung ayang. Vox pergi ke dapur, membuat secangkir coklat hangat untuk sang kekasih.

"(Name)."

"ANJ-oh halo, apa lagi~?" Tanya (name) lemas.

Rasanya pengen marah-marah aja

"Minumlah, mumpung masih anget." ucap Vox menyodorkan secangkir coklat hangat pada (name).

"Wahaha, makasih~" Balas (name) senang dan meneguk coklat panas itu sedikit demi sedikit.

"Emang kamu lagi ngerjain apa kok sampe larut begini? Skripsi?" Tanya Vox melirik layar laptop (name).

"Biasalah, revisian gak keluar-kelar. Mana catatannya tulisan dokter lagi, gak bisa baca huweee...." Keluh (name) menunjukkan coretan dari dosen tercinta yang sama sekali tak bisa dibaca.

"Anjir tulisan dokter-ekhem. Lanjutin besok, sekarang tidur. Kau terlihat lelah, lihat kantong matamu ini, wajahmu juga terlihat pucat. Keliatan jelek." Ujar Vox.

"Anjing bangsat pantek kau, sendirinya juga pucet. Gue tau gue jelek, gak usah diingetin lagi, banyak kok yang bilang. Sana Lo, jangan ganggu gue!"

Vox kaget, kalau (name) udah ngomong kasar gini berarti dia marah besar

Doi panik

"Ga gitu sayang, maksudnya nanti jadi jelek, tidur nggih."

"Trus skripsiku gimana-"

"Biar aku aja, udah tidur yuk tidur."

"Gama-"

(Name) ambruk, udah gak kuat anaknya. Vox menghela nafas panjang, lalu menggendong (name) dan menidurkannya di kasur, gak lupa ia menyelimutinya.

"That's my girl, good night." Ucap Vox mengecup kening (name) dan pergi keluar kamar.

⇒𝗟𝘂𝘅𝗶𝗲𝗺 - 𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝗼𝘁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang