BAB 8

209 40 74
                                    

Seperti biasa jangan lupa vote dan komen ya, kalo nggak.... Ya gimana ya haruslah pokoknya!

Happy Reading 🥳🥳




20:00 WIB

"Kak, kamu udah packingkan? Ingat besok pagi kamu harus berangkat ke Belanda," ujar Erlan, setelah meneguk air putih hingga tandas. Mereka sedang makan malam.

Karin menggangguk, "Udah Pah, gak banyak kok yang aku bawa besok,"

"Besok kamu berangkat bareng papa, karena ada pekerjaan yang harus papa selesaikan disana." sambungnya.  Karin mengangguk dengan masih mengunyah sandwichnya.

Setelah itu Erlan pergi keruang keluarga untuk menonton tv disana diikuti oleh Zeana. Menyisakan mereka berdua diruang makan.

Nayla enatap kakaknya dan memanggilnya pelan. Mendengar ada yang memanggilnya Karin menatap Nayla menaikan satu alisnya.

"Papa masih belum tau, berarti mayatnya belum ada yang tahu?"

"Gak mungkin sih, orang udah berapa jam dari sore tadi kan kita buang tuh mayat. Otomatis udah ada yang tau, cuma belum ada kabar aja," jawab Karin. Nayla mengangguk setelah itu dia beranjak dari duduknya.

"Mau kemana?"

"Ke kamar, mau lanjut nonton drakor,"

Karin menghembuskan napas kasar. "Kebiasaan lo, jangan sampai begadang mata lo nanti mirip panda, kan nyeremin." Nayla mengedikkan bahunya tidak peduli, dia berjalan ke arah tangga untuk menuju kamarnya.

Saat sudah sampai didalam kamarnya tiba-tiba handphonenya berdering tanda ada yang menelfon, lantas dia langsung mengangkat panggilan itu yang ternyata Mona sahabat nya.

"Hallo, Mon kenapa nelfon?"

"Kamu tau nggak, aku udah pulang sekarang dokter udah ngijinin aku  pulang. Jadi, besok aku udah mulai sekolah lagi,"  Jelas Mona dengan nada suara yang terlihat bahagia.

"Yang benar, lo kenapa gak kasih tau gue sama Galih biar kita ikut bantu lo?"

"Gak papa kok, lagian ada bunda. Takutnya nanti ngerepotin kalian,"

"Yaelah Mon lo itu udah gue anggep saudara sendiri. Tapi emang yakin lo besok mau langsung sekolah?"

"Iya, aku pengen berangkat besok. Kamu tenang aja aku udah mendingan kok, yaudah gitu aja ya Nay. Sampai ketemu besok, daaa......"

"Oke, bye."

Sambungan terputus sepihak. Mulai sekarang Nayla bertekad untuk menjaga dan melindungi sahabatnya itu. Karena, masih ada beberapa human yang belum ia lenyapkan, mereka masih berkeliaran disekolah untuk melakukan perundungan pada setiap orang yang lemah dan hanya pasrah saat dibully. Sungguh sahabat yang baik Nayla, tapi sayang dia psikopat.

⋇⋆✦⋆⋇ 

Seorang gadis tengah gelisah didalam kamarnya, dia mencoba untuk tidur tapi sulit sekali memejamkan matanya. Gadis itu ialah Amanda Jolicia Wily, dia merasa bahwa dirinya sedang diawasi oleh mahkluk tak kasat mata dan itu membuatnya tidak tenang.

My Psychopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang