🦋Selingkuh?

832 79 25
                                    

#2
(Triple up, Cek part sebelumnya dulu)

....
Junkyu telah menyelesaikan acara makannya. Ia juga sudah membereskan tempat tidur Jeongwoo yang sedikit berantakan akibat ulahnya tadi.

Lantas ia segera beranjak mendekati pintu dan bersiap untuk kembali pulang

"Woo aku udah--" nafas Junkyu terasa tercekat bersamaan dengan gemuruh detak jantungnya yang meningkat. Ia terkejut dengan mata membulat ketika baru saja membuka pintu dilihatnya Jeongwoo tak hanya sendirian, namun bersama dengan seseorang yang teramat ia kenali

Jeongwoo hanya bisa menghela nafas pasrah. Mati-matian ia menyembunyikan Junkyu, namun wanita itu malah muncul di saat yang tidak tepat

"Wah.. pantes ya Woo lo ga ngijinin gue masuk. Tau-taunya lo lagi nyimpen istri orang"

"Ha-Haru.. ini ga kayak yang kamu pikirin, aku sama Jeongwoo--"

"Kenapa Kyu? Udah akui aja kalau kamu selingkuh kan sama dia? Abis ngapain kalian, muka kamu keliatan capek banget" tanya Haruto dengan santai, namun tak bisa dibohongi ada semburat tak suka melalui tatapannya yang begitu tajam

"To, ini ga kayak yang lo pikirin okay.. Junkyu tadi sakit dan--"

"Dan apa? Kalian pikir gue bego hah.." suara Haruto meninggi

"Kalian bukan siapa-siapa tapi berduaan di ruangan yang sama, gue harus mikir apa coba?"lanjutnya dengan sorot mata kecewa. Rahangnya nampak mengeras mencoba menahan amarah

"Junkyu sakit Haruto. Dia tadi pingsan di jalan dan gue.. gue cuma bantuin dia"

"Harus gue percaya sama omong kosong lo? Kalau Junkyu sakit ya lo bawa ke klinik bukan ke kost-an lo Jeongwoo!"

"Haru.. aku mohon percaya sama aku. Kita ga ada apa-apa, sungguh Haru.." tangis Junkyu kembali pecah, bahkan matanya yang bengkak itu kini terasa perih

"Maaf Kyu, aku ga bisa percaya sama kamu. Aku tau, aku mungkin udah terlalu banyak nyakitin kamu jadi ga heran kalau kamu milih sama dia kan?"

"Haru maksud kamu apa ngomong gini hah?"

"Aku mau, kita berjalan di jalan masing-masing Kyu.."

"Engga Haru.. aku ga mau!"

"Haruto, coba pikirin lagi deh keputusan lo. Jangan sampai lo nyesel nantinya" Jeongwoo ikut menimpali

"Lo ga usah munafik, ini kan yang lo mau? Makasih udah jadi sahabat gue. Sekalipun sekarang lo jadi penghianat"

"Haru...." Junkyu bersimpuh di hadapan Haruto, ia menangis kencang seraya menggenggam kedua tangan suaminya

"Jangan pergi Haru.. kasihan Eunsa.. aku mohon..." pinta Junkyu terdengar tulus, namun Haruto hanya bergeming dengan ekspresi datarnya

"Kyu, udah.. jangan ngerendahin diri lo gini" ucap Jeongwoo yang mencoba membantu Junkyu berdiri, namun oleh wanita itu ditepisnya dengan kasar

"Haru.. Eunsa masih kecil, dia masih perlu kasih sayang ayahnya Haru.."

"Kim Junkyu.." Haruto lantas berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka

"...gue ga akan menceraikan lo." Haruto mengusap pipi Junkyu, lembut "Tenang aja baby.. karena apa? Karena gue ga mau lo dimilikin orang lain, selain gue" ucap Haruto dengan deep voice nya disertai seringaian yang membuat Junkyu menelan ludahnya kasar

"Lo egois kalau gitu Haruto!" Jeongwoo berseru tak terima. Junkyu juga berhak bahagia bukan?

"Ga usah ikut campur. Lo bukan siapa-siapa disini."

"Iya aku mau.." jawab Junkyu segera yang membuat Jeongwoo menatapnya tak percaya. Hal itu tentu saja merugikan Junkyu bukan?

Wanita itu lantas berdiri bersamaan dengan Haruto. Tatapannya yang tadi sendu kini berubah tajam. Wajahnya yang memelas kini tergantikan dengan ekspresi penuh kebencian. Namun tak bisa ia bohongi, setitik rasa cinta masih tersirat disorot mata terdalamnya

"Lo mau kita dijalan masing-masing kan? Okay, ayo kita mulai itu. Lo bebas sama kehidupan lo dan gue bebas sama kehidupan gue. Karena asal lo tau Watanabe Haruto.." Junkyu menggantungkan ucapannya

"..Gue cuma perlu status dari lo aja kok. Karena gue ga mau anak gue ngerasain yang namanya broken home akibat perceraian. Selebihnya, lo cuma suami bayangan buat gue"

Haruto mengepalkan tangannya erat, ia merasa tak terima atas ucapan Junkyu tadi

Junkyu menghapus air matanya kasar, lantas tersenyum miring menatap Haruto

"Laki-laki ga punya hati kayak lo, emang pantesnya bersanding sama iblis kayak Yera"

"KIM JUNKYU..."

"APA? salah gue ngomong kayak gitu? Lo pernah mikir ga sih, gimana sakit nya gue waktu tau lo selingkuh.. gimana frustasinya gue waktu lo bohongin gue? Gue berjuang sendirian pas hamil dan lo malah party sama selingkuhan lo. Ada gue ngebenci lo Haruto?--"

"--Gue emang bego karena milih buat bertahan. Apalagi setelah ribuan janji yang lo ingkari. Karena apa? Karena gue yakin lo akan berubah .. lo akan sadar suatu saat nanti dan kita bisa hidup bahagia bersama. Tapi apa yang gue dapat hah? Cuma luka dan air mata Haruto. Jika bukan karena Eunsa dan janji sehidup semati di hadapan Tuhan, dari lama gue milih buat ninggalin lo Haruto."

Haruto hanya bisa bungkam ketika semua yang Junkyu katakan adalah fakta yang sebenarnya. Ia memang sejahat itu ternyata

"Makasih karena lo mau pertahankan hubungan kita. Tapi lo tenang aja, gue ga akan ganggu hidup lo dan keluarga kecil lo. Karena anak gue jauh lebih penting dan berharga melebihi segalanya." Ucap Junkyu penuh penekanan yang lagi-lagi membuat Haruto terdiam

"Jeongwoo, gue mau balik sekarang. Kasihan mama yang harus jagain Eunsa dari pagi"

"Biar gue antar" tawar Jeongwoo yang mendapat anggukan dari Junkyu

"Duluan ya Haruto" ucap Junkyu sebelum ia melangkah pergi bersama Jeongwoo

Haruto mengepalkan kedua tangannya erat, rahangnya mengeras dan matanya mulai memerah.

Ia tak terima tentu saja, baginya kata-kata Junkyu adalah penghinaan yang sayangnya memang benar adanya

Brakk..

Haruto memukul pintu dengan keras, dikala ia merasakan perasaan yang tak mampu ia jelaskan dengan kata-kata

"Kalau emang ini yang lo mau, gue akan ikutin permainan lo Kyu. Kita lihat, siapa yang pada akhirnya akan memohon untuk kembali" ucap Haruto disertai seringaian

.
.
.
.
.
.
.
.
900 word

Nah lho.. ribut..🤧
yang minta Harukyu cere, maaf ya aku ga bisa. Perannya Junkyu emang seteguh itu sama janji

Ditunggu kejutannya di #3

Treat Me Better, Please (GS)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang