Prolog

1 1 0
                                    

Happy Reading ❤️

"Semoga kamu mendapat pekerjaan yang enak, mendapat suami yang sayang sama kamu, semoga cita-cita mu yang ingin kuliah tercapai, jaga nenekmu baik-baik."

Pesan terakhir kakeknya adalah sumber dari semua kekuatan nya saat ini. Bagi Tereya tidak ada lelaki yang setulus dan sebaik kakeknya. Meskipun dulu kakeknya begitu keras mendidiknya, tapi dibalik itu semua kakeknya begitu sayang pada Tereya.

Tereya kecil yang lemah, kini telah hilang. Sekarang hanya ada sosok Tereya yang kuat dan manipulatif. Kehancuran Rumah tangga orang tua nya sudah cukup buat jadi luka terdalam di hidupnya. Kehilangan kakeknya untuk selamanya semakin membuatnya rapuh.

Semua beban seakan dipikul Tereya, semua orang tidak akan pernah tahu dan mengerti. Tereya berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

Tereya akan membuktikan bahwa ia mampu bertanding melawan semua ketakutan, semua mimpinya akan terwujud.
Asmara? Tereya tidak pernah memikirkan.

Tereya memang ingin menutup hati setelah masuk kuliah karena ingin fokus belajar, tapi seolah emang cinta harus hadir dihidupnya. Bukan cinta yang sederhana, tapi yang rumit. Dan Gelangga adalah awal dari segala kerumitan.

Gelangga yang tiba-tiba datang tanpa diundang. Menawarkan diri untuk menjadi teman. Teman yang bukan sekedar teman. Entah apa motif Gelangga, Tereya mencoba buat tidak peduli.

"Tereya, gua mohon meski kita 'Teman Spesial' jangan libatkan perasaan di pertemanan kita. Emang ga sulit buat jatuh cinta ke elu, dan ga sulit juga buat kita pacaran. Tapi gua ga mau kehilangan elu saat nantinya kita putus. Lu terlalu berharga untuk gua. Terdengar egois dan toxic emang, tapi gua jujur."

Itu kata Gelangga.

Haruskah Tereya percaya? Tentu saja tidak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Challenge LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang