Hari-hari Boruto di Akademi Ninja Konoha terus berlanjut, setiap hari Boruto menunjukkan perkembangan yang positif sebagai seorang calon shinobi. Akan tetapi meski Boruto terbilang jenius dibidang apapun, Boruto tetaplah seorang anak berusia 12 tahun yang berkali-kali melakukan kebiasaan buruknya yaitu membolos. Boruto seringkali bolos bersama Shikadai dan Inojin, dan sekarang ditambah dengan Mitsuki, si murid baru sekaligus teman barunya.
Selain sering membolos, Boruto juga seringkali berbuat kenakalan yang membuat seluruh warga desa geleng-geleng kepala tak terkecuali sang ayah. Boruto beberapa kali mencoret-coret patung hokage sang ayah hanya untuk menarik perhatian sang nanadaime yang hampir tak pernah pulang. Naruto pun berulang kali harus dibuat kerepotan dengan tindakan putranya itu, namun meski begitu Naruto tak pernah memberi hukuman yang berat pada putra sulungnya itu, karena ia percaya Hinata pasti akan melakukan sesuatu, ditambah lagi Naruto merasa apa yang selalu Boruto lakukan itu mirip dengan dirinya dimasa lalu.
"Naruto" panggil Shikamaru.
"hm?"
"ini sudah yang ketiga kalinya minggu ini kita menyuruh shinobi melakukan hal yang tidak penting"
"tidak penting?" Naruto mengalihkan pandangannya dari komputer dan memandang Shikamaru.
"membersihkan patung hokage" jawab Shikamaru.
"soal itu aku minta maaf"
"maksudku, apa kau tidak ingin melakukan sesuatu pada Boruto? Ku rasa dia hanya ingin menarik perhatianmu"
"Hinata pasti melakukan sesuatu untuk menghentikannya"
"kau selalu bilang begitu, tapi buktinya?"
"jujur saja, aku tak tahu bagaimana menghentikan tindakan Boruto karena jika ku tegur dia hanya terus mengulanginya bahkan bisa lebih dari ini-dattebayo"
"apa maksudmu? Kau ayahnya kan?"
"tapi dia tak pernah mau mendengarkan ku dia jauh lebih patuh pada ibunya"
"kau ini, seharusnya kau paham apa yang dia mau, dasar bodoh" Shikamaru mencoba menjelaskan sesuatu pada sang sahabat.
"hm? Apa?" Naruto justru terlihat kebingungan.
"karena membicarakannya akan merepotkan jadi pikirlah sendiri! aku mau ke ruanganku" balas Shikamaru.
"oh baiklah" timpal Naruto "huuuffttt...." Naruto menghela napas lalu memandang keluar jendela menatap patung hokage yang sedang dibersihkan oleh beberapa shinobi "anak itu tumbuh sangat cepat" Naruto tersenyum sambil membayangkan Boruto.
Beberapa hari yang lalu insiden Nue dan Sumire sang ketua kelas di kelas Boruto dan kawan-kawan telah selesai. Insiden itu sempat membuat kepanikan di desa. Selain itu, insiden tersebut juga melibatkan Boruto yang dimana Boruto merasakan ada yang tidak biasa dengan matanya karena merasa terkadang ia bisa melihat sesuatu yang tak dapat dilihat oleh orang lain. Boruto sempat merasa bahwa ia juga telah membangkitkan kekuatan byakugan sama seperti sang adik namun setelah diselidiki bahkan diuji langsung oleh sang bibi, Hanabi, diketahui kalau Boruto tak membangkitkan kekuatan byakugan. Boruto merasa kecewa akan hal itu karena ia tak bisa membuktikan kepada sang ayah juga pada sang kakek bahwa ia telah membangkitkan kekuatan mata yang tak biasa.
Meski merasa kecewa, Hanabi menghiburnya dan mengatakan bahwa sang ayah dan kakek tak pernah merasa bahwa Boruto berbohong melainkan sebaliknya, mereka merasa bahwa usaha Boruto untuk membuktikannya sudah cukup bagi Naruto dan Hiashi menilai bahwa Boruto memang tidaklah berbohong, meskipun hingga kini mereka masih belum bisa memastikan apakah itu benar-benar byakugan atau dojutsu lain.
Terlepas dari itu, kini Boruto kembali menjalankan hari-harinya sebagai murid akademi bersama teman-temannya.
"oi lihat itu Uzumaki Boruto kan?" ucap salah seorang yang lewat di samping Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL ✔
FantasiFANFICTION (Uzumaki Naruto & Uzumaki Hinata) Disclamer: Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto Pair: Naruto, Hinata, All character of Boruto: Naruto Next Generation In the village of Konoha . Cerita ini menceritakan tentang kehidupan Naruto dan Hinata set...