Sunghoon menghela napas lega karena latihannya sudah selesai dan sang pelatih skating berkata bahwa dia melakukannya dengan sangat baik membuatnya senang.
ia terdiam merasakan nyeri sedikit yang berada di perutnya, ah sekarang memang sudah jadwalnya untuk terapi.
namun sendiri, karena Wonyoung masih sibuk mempersiapkan lombanya.
sudah dua minggu lebih ballerina cerewet itu tidak menampakkan wajahnya, padahal ia sudah menyiapkan sesuatu yang pasti akan membuat gadis itu senang.
seharusnya ia merasa tenang dan senang, tapi ia mulai merasakan kekosongan saat tidak ada gadis itu. Tidak ada lagi yang mengganggunya, cerewetnya, tingkahnya menghilang membuat perasaannya terasa aneh.
"kau melamun?"
Sunghoon tersentak pelan melihat Sungchan, salah satu pemain ice skating yang handal dan saingan terberatnya. Sunghoon hanya tersenyum menanggapi.
"dimana pacarmu? aku sudah lama tidak melihatnya disini, biasanya ruangan skating ini dipenuhi teriakannya."
Sunghoon berkedip mengerti siapa yang dimaksud Sungchan, memilih kembali tersenyum sebagai jawaban.
"aku pergi dulu," ucap Sunghoon seraya menepuk pelan bahu Sungchan sebelum melenggang pergi.
Sunghoon berselancar sebentar sebelum menabrak seorang gadis, ia tercekat melihat gadis itu meringis kesakitan. Ah mengapa ia selalu menabrak orang?
"kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan sopan seraya mengulur kan tangannya.
gadis itu lagi, gadis yang pernah ia tabrak minggu lalu kini terulang. Dan reaksinya masih sama, terkejut dan panik membuatnya heran.
gadis yang Sunghoon yakini bernama Winter itu langsung bangkit dan bergegas pergi sebelum lengannya ditarik dengan paksa oleh Sunghoon membuat napas Winter tercekat.
"maaf lancang, tapi sudah dua kali aku menabrakmu. Kenapa kau selalu terlihat ketakutan?" tanya Sunghoon to the point.
Winter menyentaknya dengan kasar sambil menatap Sunghoon kesal, "jangan ganggu aku." Ucapnya sebelum melenggang pergi.
Sunghoon mengerutkan keningnya, merasa kesal dengan jawaban Winter yang terkesan tidak sopan dan mengesalkan.
Sunghoon memijat pelipisnya pelan, mendadak moodnya hancur karena gadis bernama salju salju itu.
ah iya jadi penasaran dengan si ballerina cerewet itu, apakah dia sedang latihan? ia penasaran dengan apa yang dilakukan Wonyoung saat ini hingga langkah kakinya secara otomatis berjalan kearah kelas ballet yang berada tepat diseberang kelas skating.
semakin dekat dengan kelas itu semakin besar pula irama musik yang Sunghoon dengar, kali ini musik itu dari backsound dari barbie 12 dancing ah ia melupakan judulnya.
setelah menyusuri banyak lorong, ia terhenti di satu kelas yang ia yakini itua adalah kelasnya Wonyoung, dimana para ballerina yang sudah handal menari berkumpul.
ia mengintip disalah satu jendela, menatap Wonyoung yang sedang menari dengan indah diikuti ballerina lainnya. Namun ia dengan cepat mengerutkan kening melihat Wonyoung yang terlihat murung dan juga lelah, ekspresi nya tidak bisa bohong.
"ladys stop please!" Irene selaku pelatih mereka langsung berteriak dengan tegas membuat Wonyoung tersentak kaget.
Irene menatap Wonyoung tajam membuat si empunya gugup. "Apa yang kau pikirkan? kau mulai malas latihan sekarang? tidak ada power sama sekali!"
Wonyoung meneguk ludahnya, ia benar-benar lelah karena terus menari dan menari sepanjang waktu, bahkan waktu tidurnya hanya tiga jam. Itu sudah termasuk sangat banyak sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dejavu | Sunghoon ft. Wonyoung
Fanfictionhanya sebuah kisah sepasang kekasih dijaman Goryeo yang berjuang mati-matian untuk tetap bersama, hingga semesta mengabulkan nya dimasa depan. Yi Seunghoon seorang pangeran dari dinasti goryeo yang menyukai gadis manis bernama Wang Wonyeong, banyak...