Apakah kau mencintaiku, Ge?
Perkataan yang sama selalu saja berputar-putar di kepala. Saat itu Sean tidak mampu menjawab, lidahnya tiba-tiba terasa keluh. Semua perkataan seakan tertahan dalam tenggorokan.
Sean tercekat, tak punya pilihan lain selain diam, sebelum emosi mengalahkan akal sehatnya. Tak pernah terbesit dalam benaknya untuk menghina apalagi merendahkan Yibo. Sean hanya dilingkupi rasa kalut kala Yibo ngotot ingin kembali.
Jujur saja, ada perasaan tak rela jika remaja cantik itu pergi meninggalkannya. Sean sudah terlanjur nyaman dengan kehadiran Yibo di sisinya.
Bodoh!
Kata itu sangat cocok disematkan untuk Sean. Bukankah dokter tampan itu sudah berjanji akan menjaga dan tak membiarkan seorang pun menyakiti Yibo? Tapi lihatlah apa yang baru saja ia lakukan.
Mengingat bagaimana pandangan terluka Yibo saat penghinaan itu terlontar dari mulutnya membuat hati Sean berdenyut perih. Situasi yang tak seharusnya terjadi diperparah dengan kemarahan sang ibu. Sean mengacak-acak surainya frustasi.
Semenjak kejadian pagi tadi, Sean maupun Yibo tidak bertemu lagi. Katakanlah Sean yang melarikan diri karena memang benar adanya. Ia tak tahan melihat raut terluka dan air mata Yibo yang terus mengucur deras akibat perkataannya.
Sean ingin menarik kembali apa yang telah ia ucapkan. Ingin meminta maaf dan menenangkan Yibo tapi, ia justru melakukan hal yang bertolak belakang dengan keinginannya. Sean berlalu begitu saja, meninggalkan Yibo dan juga kedua orang tuanya setelah menerima satu tamparan.
Apa aku mencintai Yibo?
Sean selalu mengulang pertanyaan yang sama dalam hatinya. Entahlah, Sean juga tak yakin. Ia hanya merasa nyaman dengan kehadiran Yibo di tengah-tengah hidupnya yang monoton.
Jika seseorang bertanya padanya apakah ia menyayangi Yibo, tentu saja Sean akan menjawab dengan lantang tanpa ragu sedikit pun. “Aku menyayanginya.”
Namun, jika pertanyaan itu diubah menjadi sebagai apa Sean menyayangi Yibo? Apakah seperti rasa seorang kakak kepada adiknya atau menyayangi dalam konteks layaknya pasangan kekasih?
Nah, ini dia bagian yang paling rumit. Sean tak tahu harus menjawab apa. Meskipun tergolong jenius dalam bidang kedokteran, tapi jujur saja, Sean akan menjelma menjadi orang awam jika berhubungan dengan perasaan. Biar bagaimanapun, hal-hal seperti ini adalah hal baru baginya.
Selama ini, tak pernah sekalipun Sean tertarik pada lawan ataupun sesama jenisnya. Hanya Yibo yang mampu menariknya keluar dari zona nyaman.
Sebenarnya bagaimana defenisi cinta itu sendiri?Mengapa terasa begitu sulit untuk dipahami oleh Sean?
Di lain tempat, di waktu bersamaan, Yibo menatap kosong kamar rawat yang ia tempati. Kamar itu terlihat cukup luas meski kesan sunyi tak bisa disembunyikan.
Tiga orang yang tiba-tiba berkunjung tadi telah kembali sejam yang lalu setelah menenangkannya.
Perih!
Bagai luka segar yang diguyur oleh perasan jeruk nipis. Hati Yibo kembali berdenyut sakit untuk kesekian kalinya.
“Mom, Dad, aku harus apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Boo (Zhanyi) PDF Ready✅
RomanceKeterlambatan Xiao Zhan dalam menyadari perasaannya sendiri membuat dokter tampan itu harus terjatuh dalam kubangan lumpur penyesalan. "Aku merindumu seperti ini. Seperti seekor kupu-kupu yang terbang ke sana kemari mencari sebuah kelopak bunga mata...