Pergi

1.3K 49 3
                                    

Malam semakin larut dan sunyi, bintang-bintang bertaburan diatas langit malam yang gelap gulita. Jalanan cukup sunyi hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu-lalang.

Disebuah SPBU yang buka 24 jam, sebuah mobil hitam datang dan langsung memarkirkannya begitu saja. Turunlah Raffa dari dalam mobil tersebut dan langsung menghampiri beberapa pegawai yang sedang bertugas disana dan bertanya mengenai ciri-ciri Natha.

"Mas-mas, lihat teman saya rambutnya segini ..." Ucap Raffa belum selesai bertanya

Terdengar suara pintu terbuka dan begitu Raffa menoleh sontak membuatnya kaget dan panik karena Natha berjalan tertatih dengan mulut yang berdarah cukup banyak hingga membasahi baju bagian depannya.

"Raff .." Ucap Natha memanggil dengan lirih.

"Astaga, Nat!!" Raffa terkejut dan langsung berlari menghampiri dan beberapa pegawai karyawan juga datang untuk menolong.

Untung saja keadaan disana tak cukup ramai, beberapa orang yang hendak mengisi bensin juga berlarian menghampiri untuk melihat kondisi disana.

"Kamu gapapa, kan?" Tanya Raffa yang langsung membopongnya perlahan-lahan.

"Aku gak tau ..." Ucap Natha yang terlihat shock dan kebingungan sampai menangis-nangis.

Lalu Raffa menuntun Natha ke mobil yang di bawa Raffa dan setelah itu membuka pintu dan mendudukan Danu untuk dibersihkan.

"Mas, apa perlu dipanggilkan ambulance mas?" Tanya salah satu karyawan SPBU.

"Iya, mas. Tolong ya, mas." Balasku yang keriwehan.

Langsung saja pegawai tersebut pergi untuk menghubungi rumah sakit untuk mengirimkan ambulance.

"Ini kamu kenapa?!!" Tanyaku yang benar-benar menghawatirkannya.

"Aku gak tahu!! Aku sama sekali gak tahu. A-aku tadi nyetir tiba-tiba saja aku batuk dan darah keluar gitu aja dari mulut aku. Aku bingung. Aku takut, Raf!!" Ucap Natha.

Setelah membersihkan semua darah dengan tisue yang sudah ada di mobil Raffa, Natha disandarkan sejenak sembari menunggu ambulance. Tiba-tiba saja telfon masuk ke ponselnya Raffa dan begitu dilihat seseorang dengan nama "Rizky Padang" sedang menelfonnya.

"Halo." Ucap Raffa menjawab telfon.

"Halo, kamu lagi apa?" Tanya Rizky.

"Ah, kak. Aku boleh minta tolong gak? Aku lagi di SPBU H.R. Muhammad, kira-kira deket gak dari kos-mu?"  Tanyaku yang sudah bingung 7 keliling.

"Deket kok, deket."

"Aku minta tolong bisa. Kamu cepet kesini ya? Plis aku mohon."

"Kamu kenapa? Jelasin pelan-pelan aku sambil prepare ke sana."

"Gak banyak waktu lagi kak, cepet ya. Tolong."

"Oke-oke aku kesana sekarang. Tunggu 10 menit, ya.".

"Ngebut ya."

"Eh, Bim. Gue pinjem motor lu bentar." Ucap Rizky yang sepertinya mengobrol bersama teman satu kosnya.

Panggilan masuk masih terus terhubung, lalu beberapa orang pun pergi untuk kembali melanjutkan kegiatan mereka yakni mengisi bensin motor mereka. Tak lama kemudian Natha memanggil

"Raf." Ucap Natha yang begitu lirih.

"Kenapa-kenapa?" Jawab Raffa menghampirinya.
"Apanya yang sakit? Hmm? Apa yang sakit? Dimana? Dimana yang sakit?" Lanjutku yang kebingungan dan sudah sangat panik.

"Raf, kalau aku mati gimana?" Tanya Natha.

"Enggak .... Gak, kamu ga boleh ngomong aneh-aneh." Balas Raffa.

Be With You [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang