Code!

3.3K 202 7
                                    

"Gimana Theo, udah bisa kasih kesimpulan??"

"Jujur saja, aku agak takut dengan kesimpulan ini. Tapi bakal aku jelasin."

Kemarin jika dilihat dari papan kelas, bisa ditulis menjadi 1 - 3 + (1^3)5. Kalau dijabarkan akan menjadi {(1 - 3) + (1.1.1.5)}, maka akan menghasilkan angka 3.

"Terus kenapa kalau 3?" Tanya Feby sambil meminum Caramel Macchiato nya.

"Sepertinya 3 melambangkan huruf C."

"Kalau memang C, terus apa yang kamu takuti?"

"Apakah kau tau nama asli ku?"

"Theofilus kan?"

"Memang benar Theofilus, tapi lebih lengkapnya lagi adalah Cory Theofilus."

"Kau pikir yang namanya C hanya kau seorang?!"

"Tentu saja bukan! Tapi saat pembunuhan Pak Nomi, aku adalah orang pertama yang melihat kejadian itu. Di saat bersamaan, seperti ada orang yang melihat ku."

"Tidak, aku tidak percaya."

Setelah Feby berkata tidak percaya, Ia langsung pergi meninggalkan ku sendirian di Café.


Jujur saja, aku masih sangat takut dengan kesimpulanku sendiri. Apakah ini beneran? Atau hanya kebetulan selama ini? Apakah teori ku tentang Pak Nomi juga hanya kebetulan?

Saat aku melewati tangga, aku di sekap seseorang. Aku langsung meronta dengan keras, tetapi orang ini sangat kuat. Aku tidak tau aku dibawa kemana.

Aku bisa merasakan kalau aku sudah dilepas, tetapi dilepas di tangga. Aku bisa melihat siapa orang yang membawaku kesini.

"Ternyata kau pintar juga ya, bisa mengungkapkan teori pembunuhan ini."

"Sudah ku tebak, kau lah yang melakukan pembunuhan ini! Apa mau mu?!"

"Mau ku? Hanya ingin balas dendam tentang 14 tahun yang lalu! Kau tau kan, saat kau membuat kesimpulan teori yang ku berikan di setiap kasus pembunuhan, kau selalu bersama Feby. Dan saat itu juga aku berada di dekat kalian."

"Tentu saja aku tau! Setiap aku membahas masalah ini, kau pasti ada disekitar kami!"


"Kau mungkin memang jenius mengungkapkan teori terror ini, tetapi ada satu kesalahan mu.."


"Maksud mu?!"


"Kau hanya melihat semua pembunuhan ini dengan pandangan matematika, kau tidak pernah mencoba dengan pandangan yang lain seperti fisika.. Itulah kesalahan mu.."


"J-jangan bilang..."

"Ck. Good bye, Cory Theofilus!"

-_-_-_-_-


Mengapa perasaan ku tidak enak saat meninggalkan Theo sendirian. Aku merasa bersalah.

Akhirnya aku putuskan untuk mencari Theo. Theo kamu dimana?! Seluruh sekolah sudah aku cari, hanya tersisa satu lokasi di sekolah ini yang belum aku kunjungi.

Saat aku pergi ke lokasi itu, aku sangat kaget! Theo! Theo sudah menjadi korban! Tubuh Theo berlumuran darah! Gak! Gak mungkin! Ini gak mungkin! THEO!!!

"Apa yang kau lakukan?!"

"Apa kau bodoh? Tentu saja aku membunuh orang jenius ini!"

"Stop! Dasar pembunuh! Walaupun kita sekelas, aku baru ingat sekarang siapa dirimu yang asli!"

"Kau tidak akan pernah mengungkapkan diriku yang asli!"

"Kau adalah..."

Dorr Dorr


pliss vomennya ya untuk cerita kedua dr TiM!!!! pliss vomen!! XD

Murder la 2: Kill la Code [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang