46(bebas)

182 43 7
                                    

Menerima kehilangan, dan merelakan semua kenangan. Jangan hukum dirimu dengan kesedihan. Jangan paksakan untuk melupakan dengan melampiaskan. Semua hanya butuh sedikit keikhlasan. Karena pada akhirnya, menyerah akan menjadi benteng terkuat untuk melindungi hati. Jadi tak usah kecewa dengan perpisahan. Kita ada untuk tidak ada. Pertemuan dilahirkan untuk diakhiri. ia akan pergi dan semesta akan mengirimkan hati yang baru, yang akan mengobati. yang patah akan kembali utuh, kau hanya perlu percaya itu. (Rintik Sedu)
.
.
.

Bacanya pelan-pelan aja, part-nya Pendek



"papa hiks... hiks" Alwi langsung memeluk tubuh inne erat, disertai airmata yang sudah jatuh membasahi pipi mulusnya.

Setelah mendapatkan kabar dari inne tadi,Wiliam, Mira beserta Alwi langsung bergegas kekantor polisi.dan bener saja, zergio ditangkap.

"Ma, kenapa papa dibawa ke sini?" Tanya Alwi lirih,ia menatap inne dengan tatapan Sendu.sungguh membuat inne tak tega melihat putranya,apalagi Alwi baru saja keluar dari rumah sakit.

"Mama...jawab Alwi,papa kenapa?"

Lagi-lagi inne tak menjawabnya, karena jujur saja ia juga tidak mengerti apa yang telah terjadi.zergio juga tak menceritakan apa-apa padanya.inne menatap kearah putranya sendu, matanya terlihat sedikit membengkak karena menangis sejak tadi.sedangkan Wiliam dan Mira, Hanya bisa diam ditempatnya.

Karena tak mendapatkan jawaban, Alwi langsung masuk Begitu saja.perasaanya benar-benar kacau sekarang,Alwi bingung apa yang sebenarnya terjadi.

Namun baru beberapa langkah, dadanya kembali terasa nyeri,inne yang melihat itu langsung berlari menghampiri putranya.

"Kamu Enggak papa?," Tanya inne khawatir, sedangkan yang ditanya hanya diam dengan wajah pucatnya.

"Kamu Masih sakit,  Kita pulang ya?"

Alwi menggeleng, ia tak ingin pulang.tujuannya sekarang adalah bertemu dengan zergio, menanyakan apa yang telah terjadi.

Namun dari raut wajah inne menandakan bahwa ia tak setuju dengan keinginan putranya itu.inne khawatir jika kondisi Alwi kembali drop, apalagi ia baru saja menjalani operasi.

"Alwi... Dengerin mama sayang,papa pasti Enggak bakal kenapa-kenapa.kita pulang yuk, wajah kamu pucat."

"Enggak ma, Alwi pengen ketemu papa hiks"

"Iya... Tapi nanti, setelah kondisi kamu membaik.mama Enggak mau kamu kenapa-kenapa,"

"Izinin Alwi ketemu papa,ma.alwi Mohon hiks,"

Melihat hal itu, semakin membuat inne tak tega.akhirnya ia terpaksa mengabulkan keinginan putarannya itu. "Yaudah mama izinin.tapi Alwi harus janji,kalau dadanya kembali sakit bilang sama mama."

Alwi Mengangguk cepat, dengan senyuman yang mengembang di bibir manis remaja tampan itu.

"Bisa jalan sendiri atau mau mama bantu?"

"Enggak usah ma, Alwi bisa sendiri."

.
.
.

Sesampainya didalam, terlihat Zergio sedang diintrogasi polisi. Polisi memberikan beberapa pertanyaan, mengenai kecelakaan yang ia alaminya.

"Tapi pak —"

"Apapun alasannya,bapak tetap bersalah.seharusnya bapak Tidak mengemudi dalam keadaan mabuk,"

jangan minta aku untuk memilih [Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang