023

13.9K 562 2
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Jawab, anjing!" Bentak Farhan setelah berhasil melayangkan pukulan berkali-kali kepada laki-laki bertopeng yang terduduk lemah di hadapannya.

Renza mendekati Farhan, "Mending buka aja dulu topengnya." Saran Renza.

Farhan yang tadinya belum siap untuk melihat wajah brengsek laki-laki itu akhirnya mau menerima kenyataan siapapun di balik topeng itu.

Farhan menarik topeng itu, terlihat wajah tampan yang sudah berlumuran darah.

Daren mengambil seember air, "Siram!" Tegas Farhan langsung di turuti oleh Farhan.

"Bangsat lo!" Umpat Farhan saat tau siapa dia.

Farhan menendang laki-laki itu hingga jatuh ke lantai.

"Lo kalo bermasalah sama kita, jangan bawa-bawa Zara atau Aulia, sialan!" Teriak Farhan penuh emosi. "Apalagi sempat lo nyentuh Zara!"

"Ga puas lo kemarin sudah gue kasi perhitungan? Atau lo emang mau mati sekarang?"

Laki-laki itu menggelengkan kepalanya, "Kemarin? Maksut lo?"

"Ga usah pura-pura ga tau lo, anjing!" Farhan terlihat semakin emosi.

"Lo kemarin juga sempat nyulik Zara kan? Lo suruh 7 anak buah lo gilir dia." Jelas Renza.

Namun laki-laki itu menggeleng, "Ga! Gue baru ini ketemu Zara lagi, gue baru ini bekerja sama dengan perempuan itu."  Bantahnya merasa tak pernah menyulik Zara.

"Lo pikir dengan cara itu gue percaya dan ngampuni lo?" Ucap Farhan pelan sembari membantu laki-laki itu untuk berdiri.

"Gue ga pernah nyulik Zara, memang sebelumnya perempuan itu bekerja sama dengan ketua Algara, mungkin dia yang culik Zara, bukan gue." Jelas laki-laki itu.

Farhan menyerngit, "Ketua Algara?"

"Iya, Algara bangkit lagi, ketua Algara yang lo bunuh dulu, itu adik dari ketua Algara yang baru ini, dia dendam sama lo, makanya dia nyulik Zara." Sambungnya sungguh membuat Farhan seakan tak percaya.

"Terus lo? Lo tau dari mana? Lo juga kenapa kerja sama dengan perempuan itu? Siapa dia?" Tanya Farhan meninggikan oktaf suaranya.

Flashback on

Rendi menciumi foto seorang perempuan yang tidak lain adalah Zara.

"Kapan gue bisa dapetin lo!" Teriaknya.

Brak!

Prang!

Laki-laki itu mengacaukan isi dapur rumahnya.

Tiba-tiba seorang perempuan bertubuh ramping mendekatinya dan memberinya bungkusan serbuk berwarna putih, itu sabu!

Dengan cepat Rendi menghisapnya.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang