🔪Prolog🔪

218 25 14
                                    

Halo bestih, btw ini adalah cerita pertama aku bergenre agak menyeramkan dan menegangkan, tapi walau begitu semoga kalian tetep suka mwahhh🖤

⚠️Plagiat jauh-jauh⚠️

"Beby mohon jangan dekati Beby!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beby mohon jangan dekati Beby!!"

"Lepas, Beby mohon lepas!!"

"Tolong jangan lakukan hal yang sama kepada Beby."

🔪🔪🔪

Seorang gadis cantik dengan hijab berwarna putih tengah mengajarkan mengaji kepada anak-anak kecil yang kebanyakan umur nya masih di bawah tiga belas tahun.

Gadis itu adalah Beby tarumanegara, atau biasa di panggil dengan sebutan Beby atau anak-anak murid nya biasa memanggilnya dengan sebutan kak Beby. Beby mengajar di salah satu mesjid di dekat komplek rumah nya dengan sukarela.

"Kak Beby, kak Beby." panggil Jusmine, seorang gadis mungil yang merupakan salah satu dari murid Beby.

"Iya cantik?" tanya Beby, seraya sedikit mencondongkan tubuhnya.

"Kak Beby, kalo pacaran itu boleh atau engga sih?" tanya Jusmine, pertanyaan itu membuat Beby terdiam sebentar.

"Jusmine cantik, dalam agama islam itu gaada namanya pacaran!! tapi dalam islam itu ada yang di namakan ta'aruf, yang artinya perkenalan." jawab Beby.

Jusmine tampak Mengangguk-ngangguk kecil, "Oh, jadi Jusmine gaboleh pacaran dong kak?" tanya Jusmine lagi.

Beby kembali mencondongkan tubuhnya, tangan nya naik untuk mengusap puncak kepala gadis mungil itu, "Gaboleh dong!!" jawab nya lagi.

"Oke anak-anak, belajar hari ini cukup sampe disini dulu yah!" kata Beby.

"Kita baca do'a bareng-bareng dulu yah."

"Baik kak!!!"

Beby menadahkan tangannya ke atas diikuti oleh anak-anak murid nya, "Sunhanakallah humma wabihamdika asyhadu alla illa ha ila amta astagbiruka waatubu illay'ih."

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu!"

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatu, terimakasih kak Beby!" jawab semua murid-murid nya.

"Sama-sama sayang, hati-hati yah!! Dah!!" semua murid nya tampak berbaris untuk mencium punggung tangan Beby.

Setelah di rasa semua murid nya sudah keluar dari madrasah ia langsung ikut keluar dari madrasah nya, madrasah yang didirikan oleh ayah nya saat Beby berusia sepuluh tahun.

Gadis itu kini tengah berjalan untuk kembali pulang ke rumahnya, sebab jam sudah menunjukan pukul setengah enam sore, membuat nya harus cepat sampe rumah dan memilih untuk melewati jalan pintas yang belum pernah ia lewati sebab hari ini ia tengah berpuasa sunah senin kamis. Saat ia tengah berjalan menuju rumahnya, langkahnya terhenti saat mendengar sebuah teriakan mengerikan yang berasal dari sebuah rumah tua.

My Husband's PysichopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang