Happy reading semuanya.
🍁🍁🍁
Rombongan kru film yang akan dibintangi oleh Daxter dan Delia sudah sampai di Lembang, Bandung, setelah menempuh perjalanan selama tiga jam lebih dari Kota Jakarta. Sesampainya di sebuah vila besar yang merupakan salah satu properti milik Daxter, mereka disambut oleh tiga orang yang merupakan penjaga vila.
"Bang Daxter, lama Bibi nggak ketemu Abang." si istri nampak memeluk Daxter dengan erat dan Daxter pun nampak bahagia bisa bertemu dengan wanita yang dipanggilnya Bi Maryam itu.
"Abang sibuk, Bi, jadi nggak bisa sering-sering ke sini," kata Daxter sebelum memeluk si suami. "Mang Oleh, kumaha damang? Abdi sono ka anjeun." sapanya sambil memeluk laki-laki yang dipanggilnya Mang Oleh itu.
"Alhamdulillah sae. Abdi oge sono ka anjeun. Abang teh sekarang sibuk wara-wiri di tipi, pantes jarang main ke sini." katanya yang membuat Daxter tertawa. Logat Sunda Mang Oleh ini adalah salah satu yang ia rindukan dari Kota Lembang.
"Abang teh sibuk cari duit buat nikahin Teh Jovanka, Pak," anak perempuan Mang Oleh dan Bi Maryam yang lebih muda lima tahun darinya membuka suara. "Jadi teh lupa sama kita si Abang." lanjutnya yang membuat Daxter segera memiting kepala gadis bernama Aini itu.
"Abang tuh nggak pernah lupa sama kalian," kata Daxter tak terima. "Oh ya, kalian masuk aja, udah disiapin tempat di dalam." kata Daxter kepada para kru yang langsung diiyakan oleh mereka. Kini hanya Jovanka yang tinggal bersamanya.
"Aduh Teh Jovanka teh geulis pisan, Nini mau minta poto boleh?" setelah lepas dari pitingan Daxter, Aini langsung ngibrit mendekati Jovanka yang sejak tadi hanya diam memperhatikan interaksi antara Daxter dan ketiga orang yang tak dikenalnya itu.
"Iya, boleh." Jovanka menjawab dengan kalem yang membuat Aini bersorak dan langsung memberikan ponselnya kepada Daxter.
Daxter hanya bisa menggerutu melihat kelakuan Aini yang kurang ajar. Tidak tahukah ia jika Daxter ini model termahal di Indonesia pada abad ini?!
"Nini upload di Instagram, boleh?" Aini bertanya penuh harap yang kembali diangguki oleh Jovanka. Aini langsung bersorak dan pamit untuk pergi menyusul kedua orang tuanya yang sudah lebih dulu berlalu untuk menyiapkan makan siang.
"Nini anaknya manis ya," kata Jovanka setelah keduanya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitaran vila milik Daxter yang memang cukup mewah dan luas.
Jangan lupa jika Daxter adalah bagian dari Nugraha yang tersohor di Indonesia.
"Ck, kamu belum tahu aja, Nini itu sebelas-dua belas sama Athena. Ya soalnya sejak lahir Nini mainnya sama Athena." kata Daxter yang membuat Jovanka melotot.
"Oh, ya?"
"Nggak percayaan, tunggu aja nanti pasti kamu lihat sendiri gimana sifat aslinya Nini. Baru ketemu aja itu dia makannya kalem gitu, kalau udah menjadi beuh... lebih-lebih dari Athena nyebelinnya." katanya yang membuat Jovanka menghela nafas.
Baru juga Jovanka bahagia tidak bertemu dengan Athena yang setiap hari nangkring di rumahnya untuk godain Jonathan. Eh dia malah bertemu dengan kembaran Athena. Hidupnya memang menyedihkan. Duh... mengsedih...
"Jo, awas!" Daxter dengan cekatan menarik tubuh Jovanka saat sebuah sepeda motor tiba-tiba muncul dan melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Jovanka.
Untung saja Jovanka tidak mengalami luka sama sekali. Jika Jovanka sampai terluka seujung kuku saja, Daxter pasti akan menuntut si pelaku yang bahkan tidak berhenti untuk meminta maaf.
"Duh, pengen gue sambit palanya!" kesal Daxter yang malah membuat Jovanka tertawa. Daxter mendengus menatap Jovanka yang bahkan tidak terlihat terkejut sama sekali dengan apa yang barusaja akan menimpa dirinya.
"Malah ketawa. Nggak lucu tahu, By! Kalau kamu luka gimana?!" kesalnya sambil lalu.
Jovanka yang menyadari jika Daxter sudah mulai ngambek pun akhirnya segera menyusul sang kekasih dan menggandeng lengannya. Jovanka dengan manja menyandarkan kepala ke lengan Daxter sambil menatap lekat wajah tampan itu.
"Si ganteng marah?"
"Apa sih, nggak lucu!" kesal Daxter. Namun begitu, wajah laki-laki itu tetap memerah karena untuk pertama kalinya Jovanka menggodanya seperti ini.
"Iya nggak lucu, tapi kamu tuh lucu tahu kalau ngambek," kata Jovanka sambil mencubit pipi Daxter hingga laki-laki itu mengadu. "Lagian suka banget bikin aku gemes." lanjutnya sebelum menarik Daxter untuk berhenti dan menatapnya.
"Daxter, kamu itu public figure dan sekarang kamu sedang berada di atas angin. Pernah dengan pepatah yang mengatakan 'Semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang menerpanya'?" dan Daxter menganggukkan kepalanya.
"Dan apa kamu pernah dengar jika public figure memang banyak yang mencintai, tapi di luar itu, lebih banyak orang yang tidak menyukai kamu?" Daxter kembali menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kamu pasti mengerti jika haters mencoba untuk menjatuhkan kamu, maka fans akan mencoba untuk menjadikan kamu selalu menjadi milik mereka," kali ini Daxter mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Maksud kamu?"
"Banyak orang di luar sana yang masih nggak bisa menerima jika kamu adalah milik aku. Jadi mereka mencoba mencelakai aku agar secepatnya kamu kembali menjadi milik mereka." kata Jovanka yang membuat Daxter melotot tajam.
"Apa yang udah fans aku lakukan ke kamu, Jovanka?! Bilang ke aku!" kata Daxter sambil mencengkram lengan Jovanka dengan kuat. Jovanka pun membalasnya dengan senyum kecil andalannya.
"Nggak ada..."
"Jovanka Alixie! Aku memerintahkan kamu untuk jujur sama aku!" geram Daxter penuh amarah. "Jujur sama aku atau aku sendiri yang akan menghukum mereka!" lanjutnya yang berhasil membuat Jovanka menghela nafasnya pasrah.
"Mereka nggak melakukan apapun, Daxter. Tidak untuk menyakiti aku secara fisik," kata Jovanka sambil menatap mata Daxter yang berkilat penuh amarah. Dengan lembut Jovanka mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi kekasihnya.
"Tapi mereka menyakiti aku secara psikis. Mereka... kemarin mereka hampir membuat Mama jantungan karena melempar bangkai ayam ke depan rumah." akunya yang membuat Daxter terkejut bukan main.
"Apa?!"
"Sejak berita tentang kita menyeruak, mereka sibuk mengirim pesan kebencian. Bukan hanya ke aku, tapi ke Mama, Papa, dan Jonathan juga. Mereka bahkan mengancam akan membunuh kami semua, Daxter," curhat Jovanka dengan mata yang berkaca-kaca.
"Apa?! Aku nggak bisa membiarkan..."
"Biarkan semuanya berlalu, Daxter. Aku... kami baik-baik aja," kata Jovanka dengan senyum menenangkan. "Papa nggak akan membiarkan Mama, Nathan, dan aku dalam bahaya. Dan aku yakin, kamu pun nggak akan membiarkan kami dalam bahaya." lanjutnya.
"Ya, Jovanka, aku berjanji akan selalu melindungi kamu dan keluarga kamu!"
"And I swear... I will kill anyone who try to hurt you, Jo." lanjut Daxter di dalam hati.
🍁🍁🍁
Much love💚
EFFE👰🏻♀️
11 Juni 2022🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scandal✔
Любовные романыSweet Scandal *** Jovanka Alixie, seorang fashion designer sukses di Perancis harus kembali ke Indonesia karena Mama-nya. Tak habis akal, Jovanka pun membangun bisnisnya di Indonesia dengan menggandeng sahabatnya semasa kuliah di Perancis. Namun hal...