Sweet Scandal - Part 58

1.8K 293 11
                                    

Hi Hi Hi

Welcome to September semuanya.

Happy reading #JokerSquad

🍁🍁🍁

Sejak rencana pernikahannya dan Daxter, Jovanka memang selalu mencoba menerima dengan lapang dada semua tingkah laku Athena. Bukan apa-apa, di antara keempat saudara Daxter, hanya gadis dua-puluh tahun inilah yang selalu bisa menaikkan tekanan darahnya.

"Apa?!"

"Kalem atuh neng geulis. Galak pisan euy," Athena dan kata-katanya yang selalu bisa membuat Jovanka ingin menutup mulut gadis itu dengan plester. "Jadi hari ini hasil sidang keluar." kata Athena lagi dengan riang gembira.

Jovanka pun mengerutkan dahinya tak mengerti. Pasalnya semua masalah dengan Delia langsung ditangani oleh Michael, Daxter, dan tentu saja ketiga kakak kembarnya. Mereka adalah garda terdepan yang akan melindunginya saat siapapun mencoba menyakiti seorang Jovanka Xynerva Alixie.

"Oh, ya?! Gimana hasilnya?" Jovanka bangkit dari posisinya dan menatap Athena yang lagi-lagi lebih memilih lesehan di atas karpet berbulu daripada sofa.

"Tiga hari yang lalu hasil visumnya Kak Delia keluar dan katanya lebam di tubuh Kak Delia memang benar hasil pukulan dari benda-benda tumpul," kata Athena sambil menunjukkan foto lebam-lebam di tubuh Delia.

"Setelah diselidiki polisi dari pagi sampai pagi lagi tanpa makan, minum, tidur, dan boker, ternyata luka itu memang sengaja dibuat Kak Delia ya untuk buat video palsu itu. Khususon nggak tuh lukanya! Eksklusif ceunah!" lanjutnya yang membuat Jovanka menatap Athena tak percaya.

"Dia mukul tubuhnya sendiri?" tanya Jovanka tak percaya.

"Ya nggak gitu juga konsepnya, Kak Jo!" kata Athena sambil menggaruk kepalanya yang gatal karena sudah seminggu ini belum keramas.

"Itu manager-nya mukul Kak Delia pakai tabung gas! Eh canda tabung!" lanjutnya yang membuat Jovanka mendengus kesal.

"Serius, Athena! Jangan bercanda!" kesalnya yang seketika membuat senyum Athena menghilang dan digantikan dengan wajah paling serius yang dimilikinya.

"Siap, Komandan!" Athena berteriak sambil berdiri tegak. Lagi-lagi Jovanka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku aneh bin ajaib Athena Nugraha.

"Lapor! Dari berita yang saya dapatkan dari saudara Daxter Nugraha yang sekarang entah ada di mana, luka lebam tersebut adalah hasil dari pukulan stick baseball dari bahan besi. Nah loh bukan kayu lagi ceunah tapi besi! Mantap itu as..." Athena menghentikan ocehannya saat melihat wajah Jovanka yang semakin keruh.

"Ya... jadi... intinya... setelah penyelidikan yang dilakukan hampir dua minggu terakhir ini, Aura Delia Khairuna akhirnya dijatuhi hukuman dua tahun penjara dengan tuduhan pencemaran nama baik. Sekian laporan dari Athena Nugraha, terima beres!!!" katanya sebelum kabur meninggalkan ruang kerja Jovanka.

"WOI, ANAK SETAN! SATE LILIT GUE MAU LO BAWA KE MANA??!!" teriakan Daxter bisa Jovanka dengar saat Athena sudah pergi tanpa menutup pintu.

Jovanka hanya bisa tersenyum kecil mendengar pertengkaran kedua saudara itu yang tak pernah melihat tempat dan waktu. Bahkan ini di rumahnya kawan-kawan, tapi kedua Nugraha itu sama sekali tidak sungkan berteriak senyaring mungkin.

"Itu bocil pagi-pagi ngapain ke sini, Jo?" Daxter akhirnya masuk ke ruang kerjanya dengan kedua tangan yang memegang masing-masing dua tusuk sate lilit.

"Kasih tahu aku tentang hasil persidangan." kata Jovanka sebelum Daxter menyuapinya setusuk sate yang langsung diterimanya dengan baik. Ternyata sate lilit itu enak juga sehingga Jovanka mengambil satu tusuk lagi dari tangan Daxter yang lain.

"Wah, kalah cepat dong aku ke sininya?!" adunya dengan cemberut. Jovanka pun hanya bisa mendaratkan kecupan ringan di bibir sang kekasih sebelum kembali mendudukkan dirinya di kursi kerjanya.

"Benar Delia akan dipenjara selama dua tahun?" tanya Jovanka dengan tangan yang mulai kembali menggambar pakaian di iPadnya.

"Iya. Selain dapat hukuman penjara, Delia juga harus bayar denda sekitar lima-ratus juta. Tapi katanya pihak mereka lagi mengajukan banding supaya hukumannya diringankan." jelas Daxter yang diangguki oleh Jovanka.

"Kamu tumben ke sini siang banget, biasanya pagi-pagi udah gangguin aku tidur." kata Jovanka tanpa menatap sang kekasih, namun begitu Daxter tetap melemparkan cengirannya.

"Tadi aku ke pengadilan dulu." Jovanka seketika menolehkan kepalanya menatap Daxter.

"Ngapain?"

"Masih banyak pihak yang menuduh kamu menggunakan nama besar Alixie dan Nugraha untuk memenangkan kasus ini. Aku tahu kamu pasti mengerti maksud aku," katanya yang membuat Jovanka menghela nafas lelah.

"Oleh karena itu, dengan banyak pertimbangan aku meminta pihak penyelidik membuka semua buktinya ke publik. Mulai dari hasil visum, lalu CCTV, rekaman suara, dan bukti-bukti yang lain, aku meminta izin hakim untuk ditampilkan di depan umum dan untungnya aku berhasil." lanjutnya dengan semangat.

Jovanka tersenyum haru. Daxter yang biasanya sangat mengedepankan emosi kini bisa sedikit berubah sesuai dengan janjinya. Jovanka pun segera bangkit dari duduknya untuk memberikan sebuah pelukan dan ciuman untuk lelakinya.

"Thanks for everything, Daxter." Jovanka menatap mata Daxter dalam-dalam setelah melepaskan bibirnya dari bibir laki-laki itu.

"Seharusnya aku yang berterima kasih ke kamu, Jo. Kamu masih mau bertahan di samping aku setelah banyak hal yang terjadi ke kamu karena aku. Aku harap kedepannya kamu nggak akan menderita lagi karena aku." katanya yang membuat Jovanka menggeleng pelan.

"No no no. I'm always happy with you, Daxter. Can't be doubted." kata Jovanka sebelum menyandarkan kepalanya di dada Daxter. Wanita itu tersenyum saat menyadari jika jantung Daxter berdetak dengan cepat sama seperti miliknya.

"Mr. Nugraha..."

"Ya?"

"I love you."

Daxter pun terkekeh sebelum menunduk menatap wanitanya dalam-dalam.

"I love you too, Mrs. Nugraha. Now, later, and forever."

🍁🍁🍁

What do you guys think about this part?

Do you like it or nah?

Kalau suka jangan lupa untuk vote and comments.

See you soon.

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻‍♀️
01 September 2022🌱

Sweet Scandal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang