30. San Juu (さんじゅう)

701 128 9
                                    

_Dimension Portal_

[~ Kepergian Sakura ~]

Pria berambut drakblue itu tersentak dari tidurnya. Ia langsung mengusap wajahnya kasar saat otaknya tiba-tiba berputar pada kejadian tadi, tepatnya di mana ketika ia bermimpi Sakura pergi dengan seorang pria berambut merah bata.

Onyx-nya berpendar, melirik jam yang tergantung di dekat tenda yang tadi ia gunakan untuk menyusun strategi bersama orang-orang kepercayaannya. Dan tanpa ia sadari, ia tertidur sebentar hingga akhirnya bermimpi buruk.

Ini sudah pukul satu dini hari. Sudah sejam yang lalu batas anatar hidup dan mati yang Sakura punya. Kini jantung pria Uchiha itu berdetak kencang, rasa khawatir dan cemas langsung hinggap di hatinya. Otaknya mulai berpikir apakah Sakura selamat atau tidak.

Namun, dengan adanya mimpi tadi, Sasuke sudah bisa menebak. Kalau Sakura mungkin sudah pergi dan tidak akan pernah kembali lagi dalam hidupnya.

Bangkit dari posisinya, Sasuke berjalan dan menyibak kain yang menjadi pintu tendanya. Ada beberapa prajurit yang berjaga malam ini.

"Panggil salah satu Simurgh, aku ingin mengirimnya ke Lichwelt dan cari tahu kabar tentang Sakura!" perintah pria itu.

Prajurit itu langsung melakukan apa yang ia pinta tanpa bertanya apapun lagi. Pria Uchiha itu tetap di posisinya, hingga mata onyx-nya kini menangkap bayangan Simurgh yang terbang dari camp barat menuju arah selatan.

Ia harap sepulang Simurgh itu dari Lichwelt, makluk itu akan memberikan kabar baik padanya nanti.

*

Prang!

Bunyi pecahan es itu terdengar menggema. Naruto berputar, ia langsung merentangkan tangannya membuat sihir angin hingga menerbangkan pecahan-pecahan es tajam yang hendak menghujam dirinya.

Ia mulai geram sekarang, ini sudah satu jam sejak waktu yang Sasori berikan padanya. Namun pertarungan ini sama sekali tidak ada selesai-selesainya.

"Uh, kau lumayan tangguh juga, Uzumaki!" Kenzo, pria bawahan Rouran itu tampak berusaha menstabilkan nafasnya. Ia bahkan mengusap sudut bibirnya saat memuntahkan darah ketika terkena serangan Naruto sebelumnya.

Naruto tidak banyak bicara. Pria itu tampak berusaha mengumpulkan tenaganya. Musuhnya sudah lelah dan hampir kehabisan stamina saat ini. Ini adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan pertarungan ini segera.

Kuku-kuku jari pria kuning itu memanjang. Bersamaan dengan tatapan matanya yang berubah menjadi tajam bagaikan monster, kini mulai muncul sebuah bayangan oranye yang menyelimuti dirinya bagaikan sebuah perisai untuk mempertahankan diri.

Tanpa ba-bi-bu, Naruto langsung berlari. Menerjang orang tersebut hingga langsung terkena luka tusukan di dada.

"Aaarrgghh!" Kenzo menjerit saat merasakan tubuhnya dicakar habis-habisan oleh pria Uzumaki yang merupakan jelemaan dari Rubah berekor sembilan.

Naruto tidak menghentikan serangannya. Ia terus menyerang orang itu secara membabi-buta, menendangnya, melemparnya, mencakarnya, dan mengoyak-ngoyak tubuhnya hingga darah Kazu berceceran dimana-mana.

*

Akasuna Sasori jatuh terduduk. Ia terlambat, gadis yang tadinya akan ia hangatkan di atas pembakaran besar kini sudah tidak bernyawa lagi. Gadis itu, Sakura sudah tidak bernafas lagi. Rambutnya yang berwarna merah muda kini berubah, menjadi warna putih ke abu-abuan. Tak hanya itu, tubuh gadis itu menjadi dingin, seperti sebongkah es. Kini sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan dari Sakura membuat Sasori kesal sendiri.

Dimension Portal [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang