Bab 1

49 8 9
                                    

Prexogalla, tahun ke-100

Badai matahari telah menghancurkan galaksi Bimasakti. Kejadian yang sudah berlalu 100 tahun silam itu terkadang masih jadi bahan perbincangan di peradaban yang baru saja dimulai.

Prexogalla, memiliki banyak persamaan dengan Bumi membuat para ilmuwan mengangkut orang-orang beruntung dari berbagai ras untuk pindah dan menghindari kehancuran tersebut.

Dua kendaraan yang dirancang untuk pindah, mendarat di tempat yang berbeda. Dua daratan yang dibatasi sebuah terusan serta kawasan hutan yang mereka sebut The Hidden Park.

Greamor dan Eqouya dua wilayah yang semula hidup berdampingan tiba-tiba menjadi wilayah yang berseteru karena perebutan daerah kekuasaan serta kepemimpinan. Hingga lima puluh tahun berlalu, tidak pernah ada kata damai dari kedua wilayah tersebut.

Prexogalla, tahun ke-150

Mencekam. Suasana yang sudah lama tidak pernah dirasakan oleh penduduk Greamor. Perasaan itu muncul kembali bersamaan dengan dibunyikannya pertanda bahaya dari pusat kota dekat Istana Pemerintahan Greamor.

Sebagian penduduk yang semula hidup dengan tentram kini mulai merasakan ketakutan dan kegelisahan. Hewan ternak terkoyak dengan hilangnya salah satu anggota tubuh. Lebih parah lagi, manusia yang berusaha mendekat dan menyelamatkan hewan peliharaan mereka tiba-tiba kejang dan merasakan penderitaan berkepanjangan tanpa kematian.

Bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah gersang sebagian hancur terkena dampak perang antara Hunter dengan makhluk yang memiliki tinggi dua kali lipat manusia dewasa.

Albie melemparkan dagger sekuat tenaga. Amarah mendorong prodigi dari Greamor itu, untuk menggertak Hunter yang dianggap tidak becus menangkap pelaku yang mengacaukan beberapa bagian wilayahnya. Hunter yang melaporkan kejadian itu hanya menunduk menerima amarah Khan mereka.

"Elijah mengincar nyawa Da (ayahku) untuk mengambil alih kekuasaan. Sejak lima puluh tahun lalu, Eqouya tidak pernah mengakui kekalahan kalau Greamor yang lebih pantas untuk mengendalikan semua tatanan pemerintahan di Prexogalla." Albie mengambil dagger yang lain, senjata yang sering kali mereka gunakan untuk berjaga-jaga. Bentuknya seperti belati, ketajamannya tidak diragukan, selain itu dagger memiliki bentuk yang paling simetris dan sempurna untuk menjadi senjata yang bergesekan dengan angin hingga mampu melumpuhkan musuh dalam satu lemparan.

"Apa tindakan Khan (Nona/Tuan yang dihormati) untuk mengatasi ini, Eqouya sudah melakukan kecurangan dengan ...."

"Pung! (Pergi!)" potong Albie, "Persiapkan Eageleon segera!"

"Khan, di luar sangat berbahaya."

"Saya tidak bisa diam saja, Prexogalla bisa hancur jika membiarkan mereka semakin berkuasa. Elijah harus membayar mahal untuk kecuranganya membuat makhluk rekayasa genetika demi kekuasaan di planet ini."

Tidak ada yang bisa menghentikan Albie serta membantah kehendaknya. Sebelum eageleon yang diminta tiba, perempuan itu menanggalkan pakaian dan menggantinya dengan jubah besi milik para Hunter.

Kecantikan prodigi, perempuan bangsawan yang lahir dari generasi ketiga manusia di Prexogalla sirna ditelan gagahnya jubah besi.

Menunggangi eageleon berkecepatan tinggi, gadis pemberani itu menembus barisan penduduk yang berlarian dengan raut wajah ketakutan.

"Khan, apa yang Anda lakukan di sini? Kembali ke pusat pemerintahan, lakukan tugas Anda sendiri, ini bagian kami." Logan, salah satu orang kepercayaan keluarga Damaris memberi peringatan ketika melihat Albie di Medan pertempuran.

"Lindungi wajah Anda, Khan!" teriak Logan.

Lengkingan Blatta terdengar, bersamaan dengan itu cairan pekat disemprotkan.

Fighter's Prejudice (Tamat, Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang